Sopir Truk yang Mengadu kepada Pembakar Mira Tak Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi
Sopir truk yang mengadu kehilangan dompet dan handphone belum ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE, TANJUNG PRIOK - Sopir truk yang mengadu kehilangan dompet dan handphone belum ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Hal itu lantaran sopir truk berinisial KM tidak terlibat dalam aksi pengeroyokan dan pembakaran yang menewaskan seorang transgender bernama Mira (43).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, KM tidak terlibat dalam pengeroyokan Mira.
• 56 Persen Masyarakat Perkotaan Takkan Mudik, Penularan Covid-19 Bisa Terjadi Sejak Keluar Rumah
KM juga tidak mengintruksikan agar para tersangka menganiaya korban.
Penjemputan Mira juga bukan intruksi dari KM, melainkan inisiatif keenam tersangka.
"Jadi sebenarnya bukan meminta tolong."
• Hingga 6 April 2020 Ada 639 Jenazah yang Dimakamkan Pakai Protokol Covid-19 di Jakarta
"Namun, saksi hanya bercerita kepada para tersangka bahwa dia kehilangan handphone dan dompet seusai bertemu korban," ungkap Budhi di Polres Metro Jakarta Utara Rabu (8/4/2020).
Saksi juga mengaku tidak menuduh korban sebagai pencuri.
Hipotesa itu muncul dari keenam tersangka yang mengenal baik korban.
• Tambah Naek L Tobing, Ini Daftar 19 Dokter yang Meninggal Akibat Covid-19
Menurut tersangka, sudah banyak pengakuan sopir truk lain yang kehilangan barang seusai bertemu korban.
"Sehingga, mereka inisiatif menjemput korban untuk diintrograsi," jelas Budhi.
Ketika menjemput korban, KM juga tidak ada di lokasi.
• SUDAH Tes Swab 3 Kali Basuki Hadimuljono Negatif Covid-19 Meski Sempat Besuk Menhub, Ini Penyebabnya
Pun ketika para tersangka mengainaya korban, KM tidak ikut menjadi satu di antaranya.
"Sehingga saat ini statusnya masih saksi, karena dia tidak ikut dalam proses penganiayaan tersebut."
"Dia hanya menceritakan kepada tersangka terkait kehilangan barang," ungkapnya.
• BANYAK Meninggal Akibat Covid-19, Dokter Gigi dan THT Diminta Tak Buka Praktik Dahulu
Sampai saat ini polisi belum menemukan adanya indikasi penganiayaan berencana antara KM dan keenam tersangka lainnya.
"Namun sampai saat ini kami masih dalami itu," jelasnya.
Sebelumnya, enam pria yang membakar hidup-hidup transgender bernama Mira (47), merupakan preman setempat.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 2.491 Pasien Positif, 192 Orang Sembuh, 209 Meninggal
Para warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara terbiasa meminta bantuan kepada keenam tersangka ketika terlibat masalah keamanan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menuturkan, menurut keterangan para saksi, para tersangka adalah penjaga keamanan di lokasi parkir truk kontainer.
• ENAM Perawat Meninggal Terpapar Covid-19, PPNI Minta Keamanan Saat Layani Pasien Ditingkatkan
"Jadi kalau ada orang yang tertimpa masalah, banyak mengadu ke para pelaku."
"Karena pelaku dianggap dapat menjaga keamanan di lingkungan sekitar situ," ungkap Budhi dalam konferensi pers yang digelar di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/4/2020).
Maka dari itu, sopir truk berinisial KM menceritakan kehilangan dompet dan handphone kepada para pelaku.
• SETUJU Abu Bakar Baasyir Dibebaskan, Politikus Nasdem: Apa Umur Setua Itu Bisa Bahayakan Negara?
Ia mengadu kehilangan barang seusai bertemu Mira beberapa waktu lalu.
Di situ para tersangka menduga Mira yang mencuri barang milik korban.
Hal itu lantaran para tersangka mengaku mengetahui kebiasaan Mira yang kerap mencuri barang orang lain.
• Pembacok Remaja Hingga Tewas Saat Tawuran di Kramat Jati Diduga Masih di Bawah Umur
Hingga akhirnya para tersangka memutuskan menjemput Mira untuk diinterogasi.
Budhi menjelaskan, korban dan para tersangka memang saling mengenal.
"Jadi mereka hidup dalam satu lingkungan."
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 2.738 Orang Terinfeksi, 204 Pasien Sembuh, 221 Meninggal
"Mereka saling kenal, tinggal di Tanah Merdeka, sehingga hidup bersama dan saling kenal."
"Para tersangka itu saling kenal dengan korban," beber Budhi.
Pantauan Wartakotalive, tiga tersangka yang ditangkap polisi bertubuh kekar.
• BESOK Kementerian Sosial Distribusikan 200 Ribu Paket Sembako kepada Warga Jakarta
Dua di antarnya juga memiliki tato di lengan mereka.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan ada enam pria dewasa yang menganiaya MR sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup.
Ketika itu, para tersangka mendengar cerita dari seorang sopir truk yang kehilangan sebuah dompet dan handphone seusai bertemu korban.
• Polisi Ringkus 5 Orang Terkait Tawuran Maut di Batu Ampar, Ada yang Mengaku Bacok Korban
"Dari perbincangan itu para pelaku menyimpulkan bahwa korban adalah pencuri barang tersebut," kata Budhi dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/4/2020).
Para tersangka menarik kesimpulan itu, lantaran banyak sopir truk lain yang mengaku kehilangan barang seusai bertemu MR.
Mengambil dari kesimpulan itu, mereka memastikan MR lah yang telah mencuri barang para sopir truk.
• BUKAN Cuma Cina, Ini Negara-negara yang Bantu Indonesia Lawan Pandemi Covid-19
Akhirnya mereka berenam beriinisiatif menjemput MR di indekosnya.
Menggunakan sepeda motor Yamaha Mio, MR dibawa ke garasi kontainer untuk diinterogasi.
"Namun dalam interogasi itu para pelaku memukuli korban sampai babak belur."
• PKS Usulkan Maruf Amin Pimpin Tobat dan Zikir Nasional Lawan Covid-19, Yakin Efeknya Dahsyat
"Mereka mengaku hal itu dilakukan agar korban mengaku telah mencuri," ujar Budhi.
Sampai akhirnya satu di antara tersangka AP (27) berinisiatif membeli bensin dan menyiramkannya ke korban.
Mereka mengaku hal itu hanya untuk menakut-nakuti korban agar mengaku.
• MULAI April, Jokowi Bakal Bagikan Bantuan Sembako untuk Warga Jabodetabek Senilai Rp 600 Ribu
Satu tersangka lainnya, PD, juga telah memegang korek api di samping korban.
Hingga, akhirnya ketika korek api itu dinyalakan untuk mengancam MR, tiba-tiba saja api menyambar ke tubuh MR yang telah disiram bensin.
"Para pelaku mengaku melakukan penganiyaan dan menyiram bensin ke MR agar korban mengaku telah mencuri barang para sopir truk," jelas Budhi.
• Kabar Perampokan dan Pembunuhan Pedagang Bakmi di Penjaringan Hoaks, Polisi Buru Penyebarnya
Atas perbuatannya, AP (27), RT (24), AH (26), PD, AB dan IQ dijerat pasal 170 Ayat (2) ke-3 KUHP Pidana tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Ancaman hukuman maksimalnya adalah 12 tahun penjara.
Sebelumnya, seorang transgender bernama Mira meregang nyawa karena dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh para bajing loncat (Bajilo) di garasi kontainer wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
• Manfaatkan Situasi Sepi karena Covid-19, Pria Ini Gentayangan Curi Celana Dalam Wanita
Pekerja Seks Komersial (PSK) itu dituduh telah mencuri dompet dan handphone milik seorang sopir truk.
Mira pun dipukuli oleh para anak-anak itu sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup, Sabtu (4/4/2020).
Nyawa Mira tidak dapat tertolong ketika dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara Minggu (5/4/2020).
Kabar Mira tewas dibakar hidup-hidup di Cilincing, diinformasikan akun Twitter Arus Pelangi @aruspelangi.
"TRANSPHOBIA KILLS!!!!
Seorang kawan Transpuan di Jakarta Utara bernama Mira meninggal dunia krn menjadi korban pembakaran oleh massa.
Saat ini kerabat Mira butuh melunasi biaya perawatan Mira sewaktu di RS Koja, biaya ambulans, dan biaya pemakaman.
Bantuan bisa dikirim ke: https://twitter.com/queerkunoichi/status/1247014283176636416" tulis akun twitter Arus Pelangi, Senin (6/4/2020).
Arus pelangi menyerukan bantuan untuk Mira yang diketahui mengalami kekurangan biaya di RSUD Koja, Jakarta Utara.
"Konfirmasi & bukti transfer bisa DM kami langsung agar langsung kami koordinasikan dengan kerabat Mira. Terima kasih.#RestInPowerMira," tulis akun Twitter Arus Pelangi.
Diinformasikan Arus Pelangi, sebanyak dua pelaku pembakar transgender Mira telah ditangkap polisi.
Sementara, ada tiga pelaku pembakar Mira transgender masih diburu pihak kepolisian dari Polsek Cilincing.
"UPDATE:
Mira sudah dimakamkan siang ini.
2 pelaku sudah di tangkap, 3 masih dicari. Kasus masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi2 oleh Polsek Cilincing," tulis akun Twitter Arus Pelangi" tulisnya.
Mengutip artikel TribunJakarta, beredar informasi di media sosial adanya transgender perempuan (transpuan) dibakar hidup-hidup sekelompok preman di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
Informasi tersebut salah satunya diunggah lewat akun Instagram @rumahpuan_.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa transpuan bernama Mira itu dibakar lima orang preman di kawasan Cilincing.
Setelah dibakar, Mira sempat dilarikan ke RSUD Koja.
• Tawuran Dini Hari di Condet dan Tebet, Dua Remaja Tewas Dibacok
Namun, nyawa Mira tak terselamatkan hingga akhirnya dia meninggal dunia pada Sabtu (4/4/2020) siang.
Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan informasi tersebut.
"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," kata Bryan saat dikonfirmasi, Senin (6/4/2020).
• Lewati Dua Putaran, M Syarifuddin Terpilih Jadi Ketua Mahkamah Agung Periode 2020-2025
Meski begitu, Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu.
Menurut dia, saat ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transpuan tersebut.
"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," kata Bryan. (*)