Virus Corona Jabodetabek
Rapat PSBB dengan Anies, Bupati Tangerang Pikirkan Konsekuensi Biaya Operasional Bagi Warganya
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar rapat terbatas bersama Gubernur DKI, Gubernur Banten, Bupati dan Wali Kota se-Jabodetabekjur melalui video.
WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar rapat terbatas bersama Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten, Bupati dan Wali Kota se-Jabodetabekjur melalui video tele conference.
Rapat terbatas tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dengan agenda pembahasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Rabu sore (8/4//2020).
Bupati Zaki didampingi oleh Sekda Maesyal Rasyid, Asisten Daerah, Kadinsos, serta Kepala BPKAD di ruang kerja Bupati Tangerang Gedung Setda Kabupaten Tangerang.
Anies menjelaskan bahwa Jakarta sudah akan melakukan PSBB.
Anies Baswedan juga mengajukan status PSBB untuk 1 wilayah Jabodetabekjur namun ketika pemberian rujukannya hanya untuk DKI Jakarta saja.
• TERUNGKAP Bukan Hanya Palak Sopir, Pembakar Mira Juga Kerap Jambret Orang Melintas
• Gara-gara Covid-19, Polres Metro Jakarta Barat Tutup Jam Besuk untuk Tahanan
• PAKAR Prediksi Wabah Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir Mei 2020, Ini Syaratnya
Dan perlu mensinkronkan terkait dengan langkah-langkah di dalam PSBB karena pembatasan sosial ini hanya bisa efektif jika dikerjakan bersama-sama.
"Saya nanti akan menyampaikan beberapa ide dasar yang menyangkut PSBB ini. Apa saja yang dibolehkan apa saja yang diatur dan apa saja yang tidak diperbolehkan dalam PSBB di Jakarta," kata Anies.
Menurut Anies Baswedan, jika ingin membahas tindak lanjut untuk bekerja bersama untuk menyusun 3 langkah agar 1 protap bersama-sama dan pedoman yang sama.
Seperti Kominfo lintas wilayah untuk bisa bertemu dan melakukan sinkronisasi data Covid-19 sehingga kita memiliki data kasus di kawasan Jabodetabekjur yang akurat.
• Sebelum Meninggal Wakil Kejagung RI Titip Pesan ke Sahabat Karibnya, Buat Teringiang-ngiang
Pelayanan rumah sakit di Jakarta baru selesai menuntaskan sistem untuk pengelolaan pasien yang datang ke rumah sakit.
Atau orang yang datang ke rumah sakit diberikan pelayanan terkait dengan coronavirus ini sudah digunakan di semua rumah sakit akan ideal juga bila rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jabodetabek juga menggunakan aplikasi yang ada. Sehingga bisa melayani warga kita semua secara bersama-sama.
Anies Baswedan mengatakan, terkait dengan kebutuhan-kebutuhan bagi penanganan kasus ini yang kita perlu sama-sama ikhtiarkan untuk dapat APD alat tes sampai dengan kebutuhan-kebutuhan tenaga medis yang satu kawasan ini hampir sama.
"Jadi kita nanti bisa bersama-sama ketika membicarakan dengan gugus percepatan tingkat nasional untuk bisa memberikan ini sebagai satu kawasan bersama-sama jadi itu tiga hal yang tampaknya kita bahas," ucap Anies Baswedan.
• BEGINI Saran WHO Kalau Terpaksa Kerja ke Kantor di Tengah Kasus Covid-19