Pengeroyokan

TERUNGKAP Bukan Hanya Palak Sopir, Pembakar Mira Juga Kerap Jambret Orang Melintas

Bajing loncat di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara memang sudah sering membuat resah warga. Mereka kerap mabuk-mabukan dengan lem aibon dan memalak.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Hertanto Soebijoto
Istimewa
Suasana garasi kontainer di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara kerap dijadikan lokasi para Bajilo berkumpul, Selasa (7/4/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, CILINCING - Bajing loncat (Bajilo) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara memang sudah sering membuat resah warga. Bocah-bocah itu kerap mabuk-mabukan dengan lem aibon dan memalak orang yang melintas.

Ketua RW 12 Kalibaru, Mansur mengakui bahwa di wilayahnya, tepatnya di Garasi Kontainer kolong jalan layang tol kerap dijadikan lokasi para Bajilo berkumpul.

Mereka yang biasanya datang dari RW dan Kelurahan lain itu kerap memalak sopir truk yang memarkirkan kendarannya di kawasan tersebut.

"Itu bukan semuanya warga saya. Banyak juga dari RW dan Kelurahan lain. Karena memang garasi kontainer itu masuk beberapa wilayah," kata Mansur dihubungi Selasa (7/4/2020).

Menurut Mansur pihaknya sudah kerap menggelar razia bersama tiga pilar yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi dan TNI untuk membubarkan para kumpulan anak muda itu.

 Sebelum Meninggal Wakil Kejagung RI Titip Pesan ke Sahabat Karibnya, Buat Teringiang-ngiang

 Rencana Pembebasan Napi Korupsi Karena Wabah Corona, Dikecam Keras IPW

 Alhamdulillah, Empat Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh, Saat Dirawat Mereka Rajin Konsumsi Ini

Namun mereka kerap kembali lagi usai terkena razia. Menurut Mansur, banyaknya kontainer dan truk yang terparkir itulah yang membuat mereka kembali lagi ke tempat itu.

Sebab dari situ mereka dapat memalak setiap sopir truk yang memarkirkan kendaraan di tempat tersebut.

Parahnya, bukan hanya kerap memalak para sopir, para anak muda itu juga tidak jarang memalak atau menjambret orang yang melintas.

"Awal-awal malakin sopir. Lama-lama ada ibu-ibu lewat dijambret. Umumnya yang dijambret orang turun dari Bus jadi bukan warga saya," kata Mansur.

 Gara-gara Covid-19, Polres Metro Jakarta Barat Tutup Jam Besuk untuk Tahanan

Nekatnya anak-anak itu untuk bertindak kriminal dipicu oleh kebiasaan mabuk yang mereka lakukan. Ketika dirazia, tidak jarang Mansur menemukan anak-anak itu dalam keadaan teler karena menghisap lem aibon.

Ia menuturkan bahwa budaya memalak sopir truk di kawasan itu sudah terjadi hampir puluhan tahun.

Sejak menjadi RW di tahun 2001, Mansur sudah kerap melihat hal itu di kolong jembatan layang tol di Kalibaru.

Bukan tanpa upaya, hampir setiap malam minggu petugas kerap merazia anak-anak nakal yang datang dari berbagai wilayah di Jakarta Utara itu.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved