Virus Corona Jabodetabek

Perbedaan dan Kemampuan Masker Kain, Masker Bedah dan Masker N95, Seberapa Ampuh Cegah Virus Corona?

Perbedaan dan Kemampuan Masker Kain, Masker Bedah dan Masker N95, Seberapa Ampuh Cegah Virus Corona? Berikut Penjelasannya

Editor: Dwi Rizki
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Penjahit menunjukkan masker berbahan katun hasil produksi mereka di workshop sekaligus galeri milik desainer Catherine Wong di kawasan Kebraon, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). 

Kemampuan filtrasinya, lanjut Erlina, bisa mencapai 99 persen dengan partikel 0,1 mikron.

"Tidak ada kebocoran. Dapat dipakai berulang tapi tentu saja harus dibersihkan dengan disinfektan secara benar," tuturnya.

Anies Imbau Masyarakat Pakai Masker Kain Kalau Keluar Rumah, Ampuhkah Masker Kain Cegah Virus Corona

Pilihan Terakhir

Kendati demikian, lanjut Erlina, masker kain tetap bisa dijadikan opsi untuk mencegah penularan virus apabila ada kelangkaan masker bedah.

"Kalau masker kain itu menjadi pilihan terakhir bila tidak ada lagi masker maka masker kain menjadikan pilihan terakhir untuk mencegah penularan virus ini," kata Erlina.

Namun, Erlina mengingatkan pengguna masker kain tetap harus menjaga jarak satu hingga dua meter dengan orang lain.

Alasannya, karena masker kain hanya memiliki kemampuan filtrasi sebesar 10 sampai 60 persen partikel dengan ukuran tiga mikron.

Masker kain, menurut dia, juga tidak mampu menahan partikel aerosol dan airborne.

Jangan Panik

Erlina juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memborong masker secara berlebihan.

Sebab, kata dia, masker hanya untuk tenaga medis, orang sakit, orang yang sedang menjaga orang sakit atau orang dalam kerumunan.

"Oleh sebab itu saya minta kepada masyarakat jangan panic buying. Karena masker ini diperlukan terutama untuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang sakit," ungkapnya.

"Jadi kalau orang sehat yang menborongnya, memakainya, maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi untuk tenaga kesehatan maupun orang yang sakit," sambungnya.

Menurut Erlina, berbahaya jika tenaga kesehatan dan orang sakit tidak bisa mendapatkan masker.

Ia mengatakan, bisa saja penularan akan terus terjadi jika orang sakit tidak menggunakan masker.

"Dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker, maka bisa jadi orang sakit ini akan terus menjadi sumber penularan untuk kita semua," ujar Erlina.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved