Virus Corona

Rupiah Terus Melemah, Ustadz Tengku Zulkarnain Khawatir Utang RI Bengkak Hingga Rp 8.000 Triliun

Rupiah terus melemah imbas wabah virus corona, Ustadz Tengku Zulkarnain Khawatir Utang Bisa Bengkak Hingga Rp 8.000 Triliun

Editor: Dwi Rizki
thinkstockphotos
Ilustrasi. Pelemahan rupiah kembali terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini dipicu oleh kombinasi sentimen eksternal maupun internal. 

Beragam pendapat diutarakan mulai dari prediksi ekonomi hingga kemungkinan terburuk apabila Indonesia menanggungb hutang yang sangat besar. 

Nilai Tukar Rupiah Amblas Rp 16.741 per US Dolar Hingga Kamis (2/4/2020)

Merebaknya virus corona atau covid-19 di dunia berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia.

IMbasnya, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia kembali melemah.

Tercatat hingga Kamis (2/4/2020), rupiah di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di level Rp 16.741 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan posisi ini, rupiah di kurs kurs tengah Bank Indonesia (BI) tersebut sudah melemah 1,99% dibandingkan posisi pada hari sebelumnya, yakni Rp 16.413 per dolar AS.

Kondisi tersebut merupakan level terburuk bagi rupiah di kurs tengah BI.

Walau begitu, pergerakan rupiah di kurs tengah BI sejalan dengan rupiah spot.

Hingga pukul 10.00 WIB, rupiah spot masih terus melemah, kini posisinya ada di Rp 16.525 per dolar AS.

Alhasil, rupiah spot sudah turun 0,45% dibanding penutupan pada Rabu (1/4/2020) yang berada di Rp 16.450 per dolar AS.

Posisi ini juga menjadikan rupiah sebagai mata uang dengan pelemahan terbesar ketiga di kawasan Asia.

Posisi pertama diduduki oleh won Korea Selatan yang turun 0,57%. Posisi berikutnya ada ringgit Malaysia yang melemah 0,55%. 

Mayoritas mata uang di kawasan Asia memang berada di zona merah. Hanya ada dua mata uang yang berhasil menguat terhadap the greenback. 

Yakni, peso Filipina yang naik 0,09%. Ini sekaligus menjadikan peso Filipina mata uang dengan penguatan tertinggi di kawasan. Posisi selanjutnya adalah dolar Hong Kong yang naik 0,01%.

Pelemahan rupiah sejalan dengan prediksi Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim. Dia melihat pergerakan rupiah hari ini mendapat sentimen negatif dari kekhawatiran investor global terhadap potensi resesi dunia.

"Kondisi saat ini membuat pelaku pasar menahan diri dan menjauh dari aset-aset berisiko, termasuk rupiah. Akibatnya rupiah kembali melemah," kata dia dikutip dari Kontan.co.id pada Rabu (1/4/2020).

Dia pun memprediksi, pergerakan mata uang Garuda di hari ini ada di kisaran Rp 16.400-Rp 16.700 per dolar AS.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved