Virus Corona Jabodetabek

Jika Pandemi Covid-19 Terus Memburuk, Gaji dan Tunjangan PNS Kota Bekasi Bakal Dipotong

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berencana memotong gaji dan tunjangan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di lingkup Kota Bekasi, akibat wabah Virus Corona.

Penulis: Muhammad Azzam |
WARTA KOTA/MUHAMMAD AZZAM
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, Rabu (25/3/2020). 

WARTAKOTALIVE, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berencana memotong gaji dan tunjangan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di lingkup Kota Bekasi, akibat wabah Virus Corona alias Covid-19.

Pemotongan gaji dan tunjangan diperuntukkan penanganan Covid-19 maupun menutupi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi yang mengalami penurunan drastis.

"Kewenangan pemotongan gaji di Jawa Barat itu kan kewenangan gubernur."

Jokowi Bakal Terapkan Darurat Sipil Agar Physical Distancing Berjalan Lebih Tegas

"Kewenangan gaji daerahnya itu di bupati dan wali kota."

"Kita belum ke arah sana, tapi itu sebuah pemikiran bisa kita lakukan," kata Rahmat Effendi kepada awak media di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, Selasa (31/3/2020).

Rahmat Effendi menuturkan, pihaknya masih melihat proses seminggu ke depan.

Pimpinan DPRD DKI Minta Anies Baswedan Pakai Anggaran Formula E untuk Tangani Pandemi Covid-19

Jika kondisi Covid-19 semakin memburuk, bukan tak mungkin para PNS di Kota Bekasi bakal dipotong gajinya.

"Kalau kondisinya buruk, bukan gaji saja tapi tunjangan juga. Itu untuk kebaikan, dan nyata kebutuhannya."

"Apalagi Pak Gubernur menyampaikan kemarin, APBD-nya APBD Covid-19, prorgramnya program Covid-19, enggak ada yang salah," beber dia.

UPDATE Kasus COVID-19 di Indonesia: 1.414 Orang Terinfeksi, 122 Meninggal, 75 Sembuh

Rahmat Effendi menambahkan, saat ini kondisi penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi mengalami penurunan drastis.

Hal itu disebabkan sejumlah kegiatan ekonomi dibatasi hingga terhenti.

"Kalau lihat kemampuan kita kan menurun, mau narik pajak enggak bisa, hotel kosong."

Bukan Tak Mau Ikuti Anjuran Pemerintah, Ambar Terpaksa Pulang Kampung karena Tidak Ada Penghasilan

"Dana dari pusat pun setop semua, kecuali pendidikan kesehatan," ujarnya.

Dari target tiga bulan penarikan pajak sebesar persen, hanya 10-20 persen yang didapatkan.

"Mungkin sekarang ini cuma dapat 10-20 persen dari total triwulan yang diambil."

Gubernur Banten: Lockdown Tak Sekadar Tutup Pintu, Kalau Menganggur, Warga Makan Apa?

"Triwulan pertama kan Januari, Februari, Maret, kita satu bulan ini full kosong," papar Rahmat Effendi.

Aktivitas perekonomian di Kota Bekasi terganggu akibat wabah Virus Corona atau Covid-19

Banyak kegiatan perekonomi seperti mal, restoran, hotel yang sepi pengunjung bahkan tutup sementara.

KKSB Tembak 3 Karyawan Freeport, Satu Warga Selandia Baru Tewas, Begini Kronologinya

Hal itu lantaran warga diminta membatasi kegiatan di luar rumah dan menerapkan social discanting agar terhindar dari Covid-19 lebih luas.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, akibat Covid-19 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi turun hingga mencapai 70 persen.

Hal itu disebabkan terjadi penurunan pemasukan pajak dari restoran, hotel, dan parkir.

Penghentian Sementara Layanan Bus di Terminal Jakarta Batal Dilakukan, Ini Penyebabnya

"Cukup besar penurunan itu, mungkin sekitar segitu lah (70 persen)."

"Karena kita kan termasuk kota jasa dan perdagangan," ujar Tri di Stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi, Selasa (31/3/2020).

Tri menyebut penghitungan pajak restoran, hotel, dan parkir dihitung dari jumlah pengunjung.

Anies Baswedan: Penyebaran Covid-19 di Jakarta Masih Amat Mengkhawatirkan

Jika sepi, tentunya akan mengurangi pendapatan.

"Kalau malnya tutup kan tidak ada yang parkir, kalau tidak ada yang parkir kita tidak ada pendapatan."

"Termasuk juga restoran dan hotel," imbuhnya.

KABAR Baik dari Kabupaten Bekasi, Tiga Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh!

Tri menambahkan, hampir seluruh kegiatan dan aktivitas perekonomian tutup, kecuali untuk kebutuhan pokok.

Akan tetapi, Tri menegaskan dalam keadaan seperti ini bukan lagi waktunya untuk memikirkan dampak ekonomi.

Tapi, bagaimana agar mencegah penyebaran Covid-19 dan wabah ini segera berlalu.

Doni Monardo: Seperti Perang, Tak Ada Satupun Negara di Dunia Ini Siap Hadapi Covid-19

"Banyak mal dan toko tutup sendirinya karena memang tidak ada pembelinya."

"Di luar makanan, karena memang orang hidup sekarang itu hanya mencari makan," paparnya.

Penyesuaian APBD

Pemerintah Kota Bekasi bakal melakukan penyesuaian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) imbas wabah Virus Corona alias Covid-19.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, penyesuaian APBD ini dengan memangkas sejumlah kegiatan yang tidak penting dan mengalihkannya untuk penanganan terkait Covid-19.

"APBD-nya APBD Covid-19, programnya ya penanganan Covid-19," ujar Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, Selasa (31/3/2020).

ANIES Baswedan: Jangan Pandang Korban Meninggal Akibat Covid-19 Sebagai Angka Statistik

Rahmat Effendi menyebut APBD yang dilakukan penyesuaian baru dana yang bersumber dari pemerintah pusat.

Oleh karena itu, wajar jika ada suatu kegiatan yang terhenti sementara waktu.

"Semua yang namanya kegiatan-kegiatan BAK yang dari pusat, Menteri Keuangann bilang setop," imbuh dia.

Anies Baswedan Akui Usulkan Karantina Wilayah untuk Jakarta, Juga Siapkan Opsi Ini

Sedangkan untuk penyesuaian APBD yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi, Rahmat Effendi menuturkan pihaknya masih melakukan evaluasi.

"Penyesuaian APBD sumber PAD itu belum, kita sedang evaluasi, kita sedang pikirkan."

"Seminggu dua minggu ini kita lihat gimana perkembangannya," bebernya.

POLISI Ciduk 3 Penyebar Hoaks Warga Kelapa Gading Kena Covid-19, Salah Satu Tersangka Driver Ojol

Jika perkembangan semakin memburuk sehingga PAD menurun drastis, maka tak dipungkiri kegiatan pembangunan di Kota Bekasi ditunda pelaksanaannya.

"Kita juga berpikir kegiatan multiyears dan pembangunan sama nanti (setop), termasuk proyek jalan," jelas dia.

Ia menambahkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan cukup drastis.

JOKOWI Wacanakan Darurat Sipil untuk Atasi Covid-19, Partai Demokrat: Itu Selemah-lemahnya Iman

Dari target tiga bulan penarikan pajak sebesar persen, hanya 10-20 persen yang didapatkan.

"Mungkin sekarang ini cuma dapat 10-20 persen dari total triwulan yang diambil."

"Triwulan pertama kan Januari, Februari, Maret, kita satu bulan ini full kosong," papar Rahmat Effendi. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved