Virus Corona Jabodetabek

Gubernur Banten: Lockdown Tak Sekadar Tutup Pintu, Kalau Menganggur, Warga Makan Apa?

GUBERNUR Banten Wahidin Halim mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari warganya terkait lockdown Jakarta, meskipun masih simulasi.

Warta Kota/Andika Panduwinata
Gubernur Banten Wahidin Halim didampingi Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, saat konferensi pers di Pendopo Bupati Tangerang, Minggu (15/3/2020). 

WARTAKOTALIVE, BANTEN - Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari warganya terkait lockdown Jakarta, meskipun masih simulasi.

Terlebih, Virus Corona di Banten kian meluas penyebarannya.

"Pemerintah Provinsi Banten sedang membahas masalah lockdown."

39 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Dipindahkan ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Sisanya Menyusul

"Yang bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid 19," ujar pria yang akrab disapa WH itu dalam keterangan tertulis kepada Wartakotalive, Senin (30/3/2020).

Menurutnya, lockdown tidak sesederhana yang dibayangkan, dan tidak sekadar menutup pintu.

Juga, tidak sekadar menolak orang yang datang dari luar.

PROTOKOL Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19 Beragama Katolik, Tak Boleh Disemayamkan Lebih 4 Jam

Apalagi, Banten sudah terintegrasi dengan Jakarta. Sehari-hari, orang Banten cari pekerjaan, cari upah, dan cari penghidupan ke Ibu Kota.

"Jadi Banten-Jakarta itu daerah yang sudah menjadi kawasan yang terintegrasi, sehingga kita susah untuk memantau pergerakan."

"Termasuk kulturnya, tradisinya, dan kebiasaannya."

WARGA Kemayoran Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker Online, Rp 11,9 Juta Melayang

"Kami sedang cari formulasi, format, bagaimana berhadapan dengan tuntutan dan permintaan masyarakat," ucapnya.

Tentunya, lanjut Gubernur WH, pihaknya harus hati-hati dengan pertimbangan sosial, politik, serta pertimbangan ekonomi, agar jangan sampai menambah pengangguran baru.

"Kalau mereka menganggur, apa yang mau mereka makan? Ada tanggung jawab negara di situ," kata Gubernur.

ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Pengurusan Jenazah Terinfeksi Covid-19, Dimandikan Tanpa Buka Pakaian

Ia menjelaskan, Tangerang disebut Kota Commuter karena orang Tangerang Raya rata-rata bekerja di Jakarta, cari makan di Jakarta, cari sesuap nasi pun di Jakarta.

Ada simbiosis mutualisme antara daerah ini.

"Tiap hari, bayangkan orang-orang dari Tangerang, Cilegon dan wilayah Banten lainnya sehari-hari berbondong-bondong dengan mobilitas tinggi ke Jakarta," ulasnya.

BREAKING NEWS: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana Positif Covid-19

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved