Virus Corona

Doni Monardo: Seperti Perang, Tak Ada Satupun Negara di Dunia Ini Siap Hadapi Covid-19

Doni Monardo meminta masyarakat mematuhi kebijakan apa pun yang akan dikeluarkan pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19.

istimewa
Kepala BNPB Doni Monardo 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo, meminta masyarakat mematuhi kebijakan apa pun yang akan dikeluarkan pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19.

Jangan sampai masyarakat tidak patuh, agar rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus.

"Saya berharap dan mengajak pada semua komponen bangsa, apabila pemerintah nantinya memutuskan oleh Presiden sebagai kepala negara."

39 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Dipindahkan ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Sisanya Menyusul

"Marilah patuhi kebijakan politik negara, jangan lagi ada pilihan lain dari kita," kata Doni dalam konferensi jarak jauh, Senin (30/3/2020).

Menurut Doni, menghadapi pandemi Virus Corona layaknya berperang. Tidak ada satupun negara di dunia ini yang siap menghadapi bencana non alam tersebut.

"Kita hari ini seperti layaknya berperang , menghadapi bencana, bencana non alam."

PROTOKOL Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19 Beragama Katolik, Tak Boleh Disemayamkan Lebih 4 Jam

"Tidak ada negara satu pun di dunia ini siap menghadapi bencana non alam ini, pandemi global, virus Covid-19," tutur Doni.

Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat harus bahu-membahu bersama-sama menghadapinya.

Salah satunya, dengan patuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menangani Virus Corona.

WARGA Kemayoran Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker Online, Rp 11,9 Juta Melayang

"Jadi, kalau ada satu dua yang kurang jangan dicari-cari kelemahannya."

"Mari kita saling memperkuat, mendukung satu sama lainnya, besar harapan kami kita bisa bersama sama melalui masa sulit ini," cetusnya. 

Pemerintah belum memutuskan apakah akan memberlakukan karantina wilayah atau karantina total (lockdown) untuk menanggulangi penyebaran Virus Corona.

ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Pengurusan Jenazah Terinfeksi Covid-19, Dimandikan Tanpa Buka Pakaian

Doni Monardo mengatakan, pemerintah sangat hati-hati dan mempertimbangkan sejumlah aspek dalam memutuskan kebijakan apa yang dilakukan untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19.

"Sekali lagi, bagaimana pemerintah pusat dalam hal ini betul betul hati-hati, diperhitungkan segala aspek."

"Tidak hanya menyangkut masalah kesehatan tapi banyak faktor," papar Doni.

BREAKING NEWS: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana Positif Covid-19

Berkaca pada kebijakan karantina wilayah yang dilakukan sejumlah negara, ternyata menurut Doni malah menimbulkan masalah baru.

Di antaranya, terjadi penumpukan orang yang mengakibatkan cepatnya penularan Covid-19.

"Terus berkaca pada sejumlah negara yang telah memutuskan lockdown atau karantina wilayah ternyata juga gagal, justru menimbulkan masalah baru."

Pasokan Stok Darah PMI Menyusut Hingga 70 Persen, Jusuf Kalla Kirim Surat ke Kapolri dan KSAD

"Terjadi penumpukan masyarakat dengan jumlah yang sangat besar, sangat banyak."

"Apabila salah satu dari mereka ada yang terpapar, bisa dibayangkan betapa banyaknya warga yang tadinya negatif menjadi positif," tuturnya.

Doni menegaskan, karantina wilayah menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Wali Kota Jakarta Barat Minta 183 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Dipindahkan ke Wisma Atlet

Berdasarkan pasal 55  UU 6/2018, pemerintah memiliki kewajiban apabila karantina tersebut nantinya diberlakukan.

Di antaranya, memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

"Ditambah lagi dengan kewajiban pemerintah untuk menanggung biaya ternak, jadi dua faktor itu," terangnya.

Anies Baswedan Bahas Karantina Jakarta, Kembali Minta Warga Jangan Pulang Kampung

Berikut ini rincian kasus Virus Corona di Indonesia per 30 Maret 2020 pukul 15.45 WIB, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 698

Sembuh: 48

Meninggal: 74

Jawa Barat

Terkonfirmasi: 180

Sembuh: 8

Meninggal: 20

Banten

Terkonfirmasi: 128

Sembuh: 1

Meninggal: 4

Jawa Timur

Terkonfirmasi: 91

Sembuh: 16

Meninggal: 8

Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 81

Sembuh: 0

Meninggal: 7

Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 50

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Bali

Terkonfirmasi: 19

Sembuh: 0

Meninggal: 2

Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 1

Meninggal: 2

Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 17

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 13

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 9

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Papua

Terkonfirmasi: 9

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 8

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Lampung

Terkonfirmasi: 8

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 7

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 6

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Aceh

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Riau

Terkonfirmasi: 3

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 3

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 3

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Jambi

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 2

Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Papua Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Maluku

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Maluku Utara

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved