Virus Corona Jabodetabek
Takut Jakarta Lockdown Jadi Alasan Pemudik Pulang Kampung
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghimbau kepada para pendatang agar tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman ditengah pandemi covid-19 in
Penulis: Joko Supriyanto |
WARTAKOTALIVE.COM, PASAR REBO - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghimbau kepada para pendatang agar tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman di tengah pandemi covid-19 ini.
Hal ini bertujuan agar warga yang pulang kampung itu tidak menyebarkan virus ke keluarga yang ada di kampung halaman, tentunya hal ini akan menambah jumlah orang yang terdampak.
Meski begitu, masih saja ada beberapa pemudik yang tetap melakukan perjalanan ke kampung halamannya, salah satunya di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Pantauan Wartakotalive.com meski nampak lebih sepi dibandingkan hari biasanya, masih terlihat beberapa bus-bus AKAP yang mengangkut penumpang ke sejumlah tujuan, bahkan masih ada calon penumpang yang membeli tiket.
Selain itu, dibeberapa ruang tunggu juga masih terlihat beberapa calon penumpang menunggu bus yang akan mereka naiki, beberapa bus juga masih terlihat terparkir sesuai rute dan tujuannya.
• Amerika Kewalahan Hadapi Virus Corona, Donald Trump Setujui 2,2 Dollar Triliun untuk Atasi Wabah
• BREAKING NEWS: BILL Gates Usul Lockdown di Amerika Serikat 6 Minggu untuk Tekan Virus Corona
• Menyusuri Jalan Cinta Bung Hatta dalam Ikatan Sumpah Tak Menikah Sebelum Indonesia Merdeka
• Surat Edaran Libur Sekolah di Kota Bekasi Diperpanjang Tersebar, Disdik Sebut Masih Pembahasan
Salah satu calon penumpang Riki (27) mengatakan, ia memilih untuk pulang kampung karena khawatir jika Jakarta akan lockdown, sehingga menyulitkan dirinya untuk beraktifitas.
"Ya sebenarnya takut lockdown juga. Sama emang sekarang kan di Jakarta lagi sepi ya, saya sendiri dagang aja sepi, semenjak sekolah libur, ya jadi mending pulang kampung," kata Riki di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (29/3/2020).
Pria yang keseharianya berjualan telur gulung di sekolah ini merasa tak mendapatkan untung setelah beberapa minggu berjualan di pinggir jalan, padahal biasanya jika di sekolahan, dirinya masih dapat membawa uang Rp 300.000.

"Ya mau gimana mas, sekarang mau nyari duit 50 ribu aja susah, kalo dipaksain terus ya mau makan apa. Makannya mending pulang kampung dulu," katanya.
• Bojonggede Masuk Zona Merah Virus Corona, Ini Pesan Lurah Pabuaran Kepada Warganya
Riki tak menampik jika ia khawatir akan membawa virus covid-19 ke kampung halamannya, namun ia tak punya pilihan lain, selain itu ia pun mengaku tidak memiliki keluhan akan kesehatanya.
"Ya mau kan kita gak ada pilihan lain. Yang penting sekarang saya masih sehat, ya paling antisasi ya sampai rumah jangan bersentuhan dulu gitu aja," katanya.
Selain itu hal serupa juga dikatakan oleh Dewi (25) salah satu pemudik. Ia mengatakan jika memilih pulang kampung karena tempat ia bekerja kini telah tutup.
"Perhari tempat saya kerja tutup dulu sementara. Ya kalo di sini nanti gak dapat duit. Kalo di kampung aku masih punya warung gitu, jadi setidaknya masih ada usaha di kampung," katanya.
• BEGINI Saran WHO Kalau Terpaksa Kerja ke Kantor di Tengah Kasus Covid-19
Meski begitu ia mengaku jika kondisi tubuhnya saat ini dalam keadaan sehat, sehingga ia yakin tidak akan membawa virus tersebut.
Meski begitu ia tetap akan melakukan pencegahan seperti cuci tangan.
Sementara itu Kepala Terminal Kampung Rambutan, Made Joni mengatakan jika keberangkatan penumpang dari Terminal Kampung Rambutan mulai terjadi penurunan yang cukup signifikan beberapa minggu terakhir.
Kendati demikian ia tak menampik jika masih ada beberapa calon penumpang yang melakukan perjalanan mudik dari Terminal Kampung Rambutan.
• Diisolasi, Ratusan Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk yang ODP Mendapat Limpahan Bantuan dari Donatur
"Sebenarnya jumlah penumpang ini sudah mulai menurun minggu ini. Rata-rata 3000 perhari sekarang cuma 1500 perhati kadang kadang tidak sampai," kata Made.
Menurut Made jumlah calon penumpang yang akan pulang kampung tersebar ke beberapa wilayah seperti Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun beberapa akhir ini mengalami penurunan.
Terkiat himbauan Pemprov DKI Jakarta mengenai warga agar tidak mudik dulu, Made mengaku belum dapat memberikan larangan kepada calon pemudik, namun pihaknya selalu melakukan himbauan ke pada penumpang untuk menunda perjalannya.
• Pasar Tanah Abang Tutup, Pedagang Tetap Andalkan Jualan Online
"Sebenarnya kami sudah lakukan himbauan dari pengeras suara atau langsung sosialisasi ke para calon penumpang untuk menunda perjalanannya dulu ke kampung halamannya," ucapnya. (JOS)