Virus Corona

Cerita Tukang Gali Kubur yang Makamkan Jenazah Positif Corona, Lillahi Ta'ala Saja

Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa jas hujan plastik, masker, sarung tangan dan sepatu boots

Editor: Feryanto Hadi
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Sanur, petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020 

WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES--Gubuk sederhana di area makam Blok AA I jadi tempat petugas TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, menunggu panggilan tugas

Sudah sepekan ini, mereka lebih sibuk dibanding biasanya.

Saling berbagi tugas, para petugas makam telah siaga di area makam sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Dua Pasien Isolasi RSPI Sulianti Saroso Meninggal Dunia, Tiga Pasien Lainnya Dinyatakan Sembuh

Hal itu karena tempat kerja mereka menjadi salah satu lokasi pemakaman bagi para jenazah korban virus corona atau Covid-19 sejak Jumat (20/3/2020).

"Rasa takut pasti ada, tapi kita Lillahi taala karena ini bagian dari tugas," kata Sanur (55), petugas makam di TPU Tegal Alur, kepada TribunJakarta.com, Jumat (27/3/2020).

Sedang Bekerja di Inggris, Angie Virgin Kisahkan Takut Terpapar Virus Corona

Ia punya tugas baru, yaitu memakamkan jenazah korban corona.

Sanur mengatakan, setiap harinya jumlah korban corona yang dimakamkan di TPU Tegal Alur kian bertambah.

"Kemarin ada sembilan sampai jam 10 malam, sekarang (sampai Pukul 16.00 WIB) sudah lima yang dikubur," kata Sanur

Sedangkan di sela waktu ketika tak ada jenazah yang datang, dimanfaatkan para petugas makam untuk menggali liang lahat sebanyak mungkin.

UPDATE, Jumlah Warga Depok yang Meninggal, ODP, dan PDP Akibat Covid-19 Bertambah

Kecamatan Pondok Aren Terbanyak Temuan Riwayat Kasus Pandemi Virus Corona Di Kota Tangsel

Kedalaman lubang bagi para korban corona lebih dalam dibanding untuk jenazah umum untuk lebih aman akan penyebaran virus.

Kendati sebenarnya Sanur memastikan bahwa jenazah yang dimakamkan sangat kecil kemungkinannya untuk menularkan virus

Sebab, SOP yang diterapkan sangat ketat. Jenazah sudah dimasukan ke dalam peti dan dilapisi plastik.

Area makam juga disemprot disinfektan saat jenazah tiba dan selesai pemakaman

Sedangkan untuk petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa jas hujan plastik, masker, sarung tangan dan sepatu boots.

Roy Suryo: Hentikan Masuknya TKA Cina, Tunda Pemindahan Ibukota, Pecat Menteri dan Jubir yang Ngaco

"Lubangnya sekitar 2,5 meter dalamnya, panjang dan lebar juga lebih dibanding makam biasa karena ikutin ukuran peti," kata Sanur

Hal senada disampaikan Asep (40) rekan kerja Sanur.

Setiap harinya sebelum pulang ke rumah, ia terlebih dahulu berganti pakaian. 

Setibanya di rumah, pakaian bekas ia bekerja langsung direndam

UPDATE: Pasien Positif Corona di RST Soedjono Magelang Meninggal Dunia

Sedangkan jas hujan plastik serta sarung tangan plastik yang ia kenakan saat memakamkan jenazah langsung dibakarnya. Sebab, keduanya hanya untuk sekali pakai.

"Saya juga langsung mandi. Setelah bersih baru ketemu keluarga karena ngeri juga namanya ada anak istri di rumah," kata Asep.

Baik Sanur dan Asep terus berharap agar tak semakin banyak korban corona yang meninggal serta wabah ini segera berakhir.

"Semoga aja virus ini segera berakhir dan kita semua bisa sehat," ucap Asep

(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved