Virus Corona

Ancaman Virus Corona di Kamp Pengungsian Rohingya Sangat Mengkhwatirkan, Internet Harus Dipulihkan

Ancaman Virus Corona di Kamp Pengungsian Rohingya Sangat Mengkhwatirkan, Internet Harus Dipulihkan

Suzauddin Rubel/AFP
Pemandangan kamp pengungsian Rohingya yang padat. Menjaga jarak di kamp ini hampir mustahil, ancaman virus corona pun sangat mengkhawatirkan. 

Kekhawatiran telah meningkat, sejak keluarga Rohingya yang terdiri dari empat orang yang kembali dari India pekan lalu dikarantina di pusat transit PBB untuk pengujian terkait virus corona.

7 Film Box Office Korea Selatan Ini Bisa Menjadi Pelepas Bosan Saat Menjalani Social Distancing

Seorang wanita Bangladesh di Cox's Bazar di dekatnya juga dinyatakan positif mengidap coronavirus baru, menambah jumlahnya.

"Kami sangat khawatir. Jika virus sampai di sini, itu akan menyebar seperti api," kata pemimpin komunitas Rohingya, Mohammad Jubayer.

Warga kamp, ​​Lokman Hakim (50 tahun) menyatakan keprihatinan mendalam tentang kurangnya tindakan pencegahan di kamp.

"Kami telah menerima sabun dan disuruh mencuci tangan. Dan itu saja," kata Hakim.

Universitas Indonesia Kirimkan Surat Terbuka untuk Jokowi Minta Lockdown Lokal Segera Diberlakukan

Pulihkan Jaringan Internet

Talukder menambahkan, pihak kantornya telah meminta pemulihan layanan internet di kamp-kamp Rohingya untuk menjamin layanan darurat meskipun dilockdown.

"Surat dari Kementerian Luar Negeri dikirim ke Kementerian Dalam Negeri, untuk mengaktifkan kembali layanan internet di kamp-kamp Rohingya," katanya.

Ia menegaskan, layanan internet akan pulih secepat mungkin.

Sependapat dengan Telukdar, para aktivis juga mendesak pemerintah Bangladesh memulihkan jaringan interner sepenuhnya di kamp-kamp Rohingya.

Hal itu dilakukan agar para pengungsi dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam kamp mereka.

Setelah Lockdown, China Blokir Warga Asing yang Ingin Berkunjung ke Negeri itu Mulai Sabtu 28 Maret

Jarak Sosial yang Mustahil

Lebih jauh, Dr Anita Schug, yang merupakan satu di antara pendiri Organisasi Medis Rohingya, angkat bicara terkait jarak sosial.

"Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia dan para ahli medis terkait jarak sosial, hampir mustahil dilakukan di kamp-kamp tersebut," ungkapnya.

Ia menambahkan, jarak sosial dimungkinkan bila layanan internet sepenuhnya dipulihkan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved