Virus Corona
Evi Tinggalkan Anaknya yang Masih 1 Tahun Demi Berjuang Lawan Covid-19
Evi Tinggalkan Anaknya yang Masih 1 Tahun Demi Lawan Virus Covid-19. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Penulis: Joko Supriyanto |
RATUSAN tenaga medis diturunkan dari bus Transjakarta di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (26/3) siang.
Mereka merupakan tenaga medis yang akan berjuang melawan virus corona atau Covid-19.
Para tenaga medis yang tiba ini langsung di semprot dengan cairan disinfektan melalui disinfection chamber yang telah disedikan, bahkan barang-barang yang mereka bawa pun tak luput dari penyemprotan ini.
Selama menagani covid-19 di rumah sakit, mereka akan kembali ke hotel ini untuk beristirahat, kendati demikian, belum diketahui kapan mereka akan dapat kembali ke rumah setelah tinggal disini.
• Ini Alasan Nasional Hospital Rujuk Pasien Positif Virus Corona di Surabaya Sebelum Meninggal Dunia
Salah satu tenaga medis dari Pasar Minggu, Evi (26) mengatakan jika ini merupakan keputusan yang cukup berat, terlebih dirinya terpaksa harus meninggalkan anaknya dalam waktu yang belum ditentukan, demi tugas yang ia emban saat ini.
Tak hanya anak, orangtua Evi juga merasakan hati yang cukup berat, mendengar kabar jika dirinya akan di karantina di Hotel selama menangani pasien covid-19 di rumah sakit dirinya bekerja.
"Sebenarnya berat, apalagi ibu saya, ada beban tersendiri ditambah saya harus ninggalin anak juga yang masih berusia 14 bulan. Tapi ini tugas dan saya harus profesional," kata Evi di Hotel Grand Cempaka, Kamis (14/3/2020).
• PCR Tetap Diberlakukan Bagi Orang yang Hasilnya Positif saat Rapid Test
Berhadapan dengan covid-19 sudah ia rasakan sejak satu bulan ini, kendati demikian dirinya masih dapat melihat senyum anaknya kala pulang ke rumah, namun hari ini, dirinya tak bisa pulang ke rumah untuk menemui anak pertamanya itu.
"Karena udah ketok palu, ya jadi mau gimana lagi, kalo pun saya pulang takutnya terpapar kan tidak tahu, jadi paling komunikasilah ke suami, sama orangtua," katanya.
Evi tak menampik jika orangtuanya khawatir akan dampak covid-19 ini, namun ia mengaku selalu menenangkan orangtuanya, sehingga ia memutuskan untuk dapat ditinggal di karantina selama merawat pasien covid-19.
• Sempat Foto Bareng Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang Cellica, Airin: Saya Negatif Corona
"Ya namanya orangtua sedih pasti. Tapi saya selalu tenangin, ibaratnya kita perang dan ini sudah tugas saya, jadi saya harus berjuang," ujarnya.
Tak hanya Evi, hal serupa juga dikatakan oleh Umi (28) salah satu tenaga medis yang akan tinggal di Hotel Grand Cempaka. Keputusanya untuk tinggal di Hotel selama merawat pasien covid-19, sempat membuat orangtuanya khawatir.
Meksi begitu ia berupaya menenangkannya, ia akui jika saat ini pekerjanya telah dibutuhkan banyak orang, sehingga ia ingin membantu orang-orang yang membutuhkan itu.
"Kalo orangtua pastilah kalo khawatir itu nomor satu. Tapi mereka udah ngerti karena ini tugas saya, yang penting kita minta doa saja," katanya.
• VIDEO : Anies Baswedan Sebut 50 Tenaga Medis di DKI Jakarta Terinfeksi Virus Corona, Dua Meninggal
Selama tinggal hotel dan tak dapat pulang ke rumah, ia mengaku akan lebih sering berkomunikasi dengan orangtuanya, sehingga orangtuanya pun tak mengkhawatirkan keadaanya.
"Ya paling kita videocall, lebih intens pasti. Ada sisi positifnya, jadi lebih deket sama orangtua. Kita harap ini segera usai," ujarnya.
Makan Sepuasnya
Dirut Jaktour, Novita Dewi mengatakan jika ada kurang lebih 400 tenaga medis yang akan tinggal di hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Tadi siang Pak Gub bilang 138 orang. Tapi setelah konpers langsung mendadak banyak sekali animo yang masuk jadi hari ini hingga malam nanti diperkirakan sampai 400 tenaga medis yang akan menginap," kata Novi di Hotel Grand Cempaka.
• Jangan Asal Pilih, Ini Jenis Alkohol yang Baik untuk Bahan Hand Sanitizer Menurut LIPI
Novita menyampaikan jika ada 220 kamar dengan kapasitas 414 bed yang akan digunakan para tenaga medis untuk tinggal selama menangani covid-19. Dimana untuk 1 dokter 1 kamar dan perawatan 1 kamar di isi dua orang.
Tak hanya fasilitas kamar bahkan para tenaga medis juga akan diberikan makan sepuasnya yang disediakan pagi, siang dan malam temasuk kebutuhan snack bagi mereka.
"Makan itu free flow pagi siang malam snack jadi kapan mereka lapar kita siapkan. Kemudian kita siapkan kopi, teh hangat," katanya.
Selama tinggal di hotel Grand Cempaka, para tenaga medis ini juga akan difasilitasi transportasi antar jemput mengunakan 15 bus Transjakarta dan 50 bus sekolah.
• Jumlah Penumpang di Terminal Kalideres Merosot Tajam
Selain itu mereka juga tak luput dari penyemprotan disinfektan ketika akan kembali pulang ke hotel. Bahkan sesudah tenaga medis kembali bekerja kamar-kamar mereka pun akan dibersihkan dan disemprot mengunakan disinfektan.
"Jadi ketika dia mau pulang itu kan melepas APDnya, lalu mandi setelah itu saat masuk ke bus itu juga disemprot disinfektan, bus juga. Ketika sampai di sini juga akan masuk ke bilik chamber juga jadi ini steril," katanya.
Tenaga Konseling
Melihat kondisi tenaga medis yang akan tinggal Hotel Grand Cempaka selama menangani covid-19, tentunya akan menjauhkan pertemuan mereka bersama keluarganya setiap harinya.
Terlebih, dikatakan Novi, waktu yang dikeluarkan tenaga medis cukup berharga, sehingga ia pun juga akan menyediakan tenaga konseling bagi para tenaga medis.
"Kita melihat bagaimana kerja keras mereka di rumah sakit sampai banyak yang kelelahan sampai tidur di lantai, pasti ada sebagian dari mereka ketegangan mental, jadi ini yang akan kami siapkan untuk mereka," ungkapnya.
• Alhamdulillah Anggota Polda Metro Jaya Tak Ada yang Kena Covid-19, Jangan Sampai Ada yang Kena
Dengan adanya tenaga konseling ini, diharapkan mereka dapat kembali fit dan tidak menghambat pekerjaanya yang pasti cukup melelahkan.
Meski belum dipastikan berapa jumlah tenaga konseling yang akan disiapkan dan kapan dimuli ia memastikan semua itu akan disediakan, selain itu Novi juga berharap ada tenaga konseling akan ikut turut membantu.
"Kita juga meminta kepada para dokter psikolog atau psikiter yang mau volentir bisa memberikan waktunya untuk konseling tenaga medis ini, tentunya kita akan menerima," ucapnya.