Virus Corona

Jokowi Janji Tangguhkan Cicilan Kendaraan Pengojek, Sopir Taksi, Hingga Nelayan Akibat Wabah Corona

Jokowi Janji Tangguhkan Cicilan Kendaraan Pengojek, Sopir Taksi, Hingga Nelayan Akibat Wabah Corona

Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Ilustrasi ojek berbasis aplikasi online. Jokowi janjikan tangguhkan cicilan kendaraan tukang ojek, sopir taksi, hingga nelayan akibat wabah virus corona 

Sementara itu Kamrussamad, anggota Komisi XI DPR RI meminta pemerintah membuat kebijakan yang melindungi masyarakat berpenghasilan rendah.

Salah satu caranya, yakni dengan menggerakkan perekonomian di perdesaan. Sebab mayoritas kelompok masyarakat berpenghasilan rendah berada di perdesaan.

“Pemerintah sebaiknya melakukan langkah-langkah untuk melindungi masyarakat berpendapatan rendah dan masyarakat perdesaan dari dampak melemahnya ekonomi nasional," kata Kamrussamad lewat keterangan resminya diterima Wartakotalive.com, Senin (23/3/2020).

PP The Jakmania Bersama ACT Siap Melawan Penyebaran Virus Corona di Jakarta

Kamrussamad mengatakan, stimulus yang perlu dilakukan pemerintah untuk menggerak perekonomian di perdesaan, yakni dengan percepatan pencairan dana desa.

"Dengan stimulus tersebut, diharapkan akan banyak dana beredar di masyarakat perdesaan.
Cara lainnya yakni dengan menambah alokasi bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) untuk masyarakat miskin," ujarnya.

Stimulus tersebut, kata Kamrussamad hendaknya juga dibarengi dengan pelaksanaan stabilisasi harga pangan jika sewaktu-waktu terjadi gejolak harga pangan di pasaran.

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Polisi Tutup Pelayanan SIM di Seluruh Indonesia

"Dengan menunjukkan keberpihakan kepada kelompok rentan ini, bukan berarti bahwa pemerintahan Joko Widodo telah meninggalkan aspek prudent (kehati-hatian) dalam tata kelola perekonomian nasional," ujarnya.

“Yang perlu ditegaskan di sini, dari paket kebijakan ekonomi ini, bahwa secara komprehensif pemerintah juga mengedepankan kebijakannya pada kelompok rentan atau masyarakat berpendapatan rendah,” kata 
Kamrussamad.

Baru-baru ini, pemerintah bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan langkah-langkah dalam upaya menciptakan kondisi ekonomi makro agar kondusif.

Kebijakan itu, antara lain stabilisasi fiskal dan moneter, termasuk pengendalian inflasi dan percepatan belanja negara, serta penguatan neraca pembayaran.

Rencana Rapid Test Covid-19 untuk Anggota DPR dan Keluarganya, Didik J. Rachbini: Dahulukan Rakyat

Kebijakan lainnya adalah dengan menggerakan ekonomi nasional, yakni pemerintah melakukan serangkaian kebijakan deregulasi, debirokratisasi dan memberikan insentif fiskal dalam rangka menggerakan perekonomian nasional (sektor riil).

Pemberian serangkaian insentif kepada dunia usaha ini diharapkan pelaku ekonomi di sektor-sektor produktif dapat memperoleh kemudahan sekaligus daya saing.

Menurut Kamrussamad, seberapa efektif dampak dari paket kebijakan ini. "Tentu masih perlu dimonitor dan dievaluasi pelaksanaannya di lapangan," kata Kamrussamad.

BREAKING NEWS: Update Corona Terkini Pasien Meninggal Jakarta 32 Orang, Persentase Kematian Tinggi

Baca juga: Mahfud: Lockdown Kurang Manusiawi dan Tak Efektif Cegah Corona Sampai Senin (23/3/2020) sore kemarin, terdapat 579 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 49 di antaranya meninggal dunia, dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.

Merebaknya pandemi virus korona (Covid - 19) di Indonesia, akan berdampak pada perekonomian nasional.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Tukang Ojek, Sopir Taksi Tak Perlu Khawatir, Cicilan Ditangguhkan 1 Tahun",  Penulis : Ihsanuddin

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved