Virus Corona

INI 2 Kelompok yang Diprioritaskan Ikut Rapid Test Virus Corona

Achmad Yurianto menjelaskan dua kelompok yang menjadi prioritas dalam pemeriksaan metode rapid test Covid-19.

Alodokter
Ilustrasi 

JURU Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menjelaskan dua kelompok yang menjadi prioritas dalam pemeriksaan metode rapid test Covid-19.

Prioritas pertama, kata Yurianto, mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien yang sudah terkonfirmasi positif Virus Corona.

"Kita sudah menentukan kebijakan pertama, rapid test akan kita laksanakan kepada kontak dekat kasus positif yang sudah terkonfirmasi dan dirawat di rumah sakit."

Pemerintah Punya Stok 3 Juta Klorokuin, Bukan Obat Utama untuk Sembuhkan Virus Corona

"Atau, kasus konfirmasi positif yang harus dilaksanakan isolasi rumah."

"Maka bagian dari penelusuran terhadap kontak keluarga yang tinggal serumah dengan pasien itu harus kita periksa semuanya," katanya melalui siaran langsung YouTube BNPB, Selasa (24/3/2020).

Selain itu, Yurianto menyebut, semua anggota keluarga pasien positif Virus Corona juga akan diperiksa.

Meski Sudah Siap, Jokowi Berharap RS Darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran Tak Digunakan

Bahkan, pemeriksaan juga dilakukan kepada rekan kerja pasien positif Virus corona, jika memiliki riwayat sempat bekerja.

"Lingkungan kerja yang juga memiliki kemungkinan kontak dekat, maka kita juga melakukan pemeriksaan di tempat dia bekerja, ini prioritas yang pertama," ucapnya.

Prioritas kedua, lanjut Yurianto, adalah tenaga medis yang melakukan pelayanan terkait Virus Corona.

Adian Napitupulu Minta Pemerintah Mudahkan Impor Alat Medis Agar Rakyat Bisa Lindungi Diri Sendiri

Bahkan, petugas front office rumah sakit juga akan diperiksa dan menjadi prioritas rapid rest.

"Kita melakukan pemeriksaan kepada semua tentang kesehatan yang kemudian terkait layanan dengan Covid-19."

"Ini harus kita periksa, termasuk front office rumah sakit juga kita lakukan pemeriksaan, karena kita tahu bahwa mereka adalah kelompok yang sensitif untuk rentan terinfeksi Covid-19," paparnya.

Tes Cepat

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah melakukan rapid test (tes cepat) virus Corona kepada sejumlah warga, Jumat (20/3/2020) sore.

"Rapid test memang sudah dilakukan sore hari ini," terang Presiden.

Rapid test pertama dilakukan wilayah Jakarta Selatan.

 SEMBILAN Warganya Terinfeksi Virus Corona, Wali Kota Bekasi Minta Jakarta Segera Di-Lockdown

Rapid test dilakukan di wilayah yang warganya paling rawan terinfeksi virus tersebut.

"Jakarta Selatan," cetus Presiden.

Presiden mengatakan, rapid test dilakukan di wilayah yang terdapat pasien positif dan diduga melakukan kontak dengan sejumlah orang.

 RSPI Sulianti Saroso Kebanjiran Karangan Bunga, Direktur Utama Ucapkan Terima Kasih

Rapid tess dilakukan untuk mengetahui indikasi awal seseorang positif Corona atau tidak.

"Di wilayah yang dulu, sudah diketahui, ada kontak tracing dengan pasien positif jadi didatangi tempat tempatnya," paparnya.

Jangan Ragu Menegur 

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin menanggulangi penyebaran virus Corona di Indonesia.

Menurut Presiden, salah satu langkah untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 adalah saling mengingatkan untuk disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan.

"Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin dalam menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya," kata Presiden dalam konferensi pers, Jumat, (20/3/2020).

 Tak Bisa Beri Sanksi kepada Warga yang Tetap ke Rumah Ibadah, Anies Baswedan: Ini Panggilan Moral

Presiden meminta warga yang terbukti positif Corona atau merasa kemungkinan terinfeksi virus tersebut, untuk segera mengisolasi diri.

Pemerintah telah meminta kepada pemerintah daerah yang warganya belum terinfeksi untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Agar mengurangi penularan virus Corona," ujar Presiden.

 BANTAH Kabar Hoaks, RS Premier Bintaro: Kami Tidak Lockdown!

Kepada pemerintah daerah yang warganya terinfeksi Corona, Presiden mengaku telah memerintahkan untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin, terutama dalam hal isolasi.

"Kepada daerah yang telah ada terinfeksi agar membantu saudara-saudara kita yang terinfeksi agar bisa mengisolasi diri dan memberikan bantuan yang memadai," bebernya.

"Penyebaran COVID-19 ini telah melanda lebih dari 180 negara di dunia."

"Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi penyebaran COVID-19," tegas Jokowi.

Pesan Obat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hingga kini belum ditemukan vaksin Virus Corona alias Covid-19.

Meskipun demikian, ada obat yang efektif dalam membantu penyembuhan pasien Virus Corona, yaitu Avigan.

"Ini sudah dicoba oleh satu dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu Avigan," kata Presiden dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020).

 25 Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Hampir Semuanya Punya Penyakit Pendahulu

Avigan merupakan obat flu buatan perusahaan Jepang yang dinilai efektif mempercepat penyembuhan pasien Corona di Cina.

Presiden mengatakan telah mendatangkan 5 ribu obat Avigan dan telah memesan dalam jumlah besar.

"Kita telah mendatangkan 5.000, akan kita coba dalam proses pemesan 2 juta (obat)," ungkapnya.

 ENAM Warga Kabupaten Bekasi Positif Virus Corona, 2 Meninggal, Salah Satunya Perawat

Selain Avigan yang telah dicoba sejumlah negara, Presiden juga akan memesan 3 juta Chloroquine (klorokuin) untuk penyembuhan pasien Corona.

Hanya saja Presiden tidak menjelaskan dari mana obat tersebut akan dipesan.

Chloroquine merupakan obat yang digunakan kepada pasien yang digigit nyamuk malaria.

 Pemerintah Ralat Data Pasien Virus Corona Jadi 308 Orang, di Riau Tak Ada Tambahan Kasus

Obat tersebut telah diuji klinis kepada pasien Corona.

"Kecepatan ini yang saya sampaikan bahwa kita tidak diam."

"Tapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa agar dapat menyelesaikan covid-19 ini," jelasnya.

Hasil Riset Sejumlah Negara

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan obat yang dapat digunakan kepada pasien Corona.

Obat tersebut merupakan hasil riset sejumlah negara.

"Pemerintah juga menyiapkan obat hasil riset dari beberapa negara, agar bisa digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 ini."

 Warga Kota Bekasi Diimbau Tunda Resepsi Pernikahan, yang Sudah Sewa Gedung Diminta Pengertian

"Sesuai dengan resep dokter," jelas Presiden.

Menurut Presiden, obat tersebut akan diberikan kepada pasien Corona melalu resep dokter.

Obat akan diberikan melalui rumah sakit dan puskesmas.

"Atau melalui dokter keliling dari rumah ke rumah," ucapnya. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved