Virus Corona
UPDATE Hari Ini, 30 Bus Sekolah Mulai Antar Jemput Tenaga Medis Virus Corona untuk 4 RSUD di Jakarta
SEBANYAK 30 armarda bus sekolah hari ini, Senin (23/3/2020), mulai dioperasikan untuk mengangkut tim medis khusus penanganan virus corona.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Fred Mahatma TIS
"Bus dioperasikan dengan dua shift, di mana setiap shiftnya diawaki oleh 60 tenaga PJLP. Sehingga total tenaga PJLP yang ditugaskan hari ini ada 120 orang,"
SEBANYAK 30 armarda bus sekolah hari ini, Senin (23/3/2020), mulai dioperasikan untuk mengangkut tim medis yang bertugas khusus penanganan virus corona.
Tim medis yang diangkut merupakan mereka yang bertugas di empat RSUD di Jakarta yang menangani pasien virus corona, seperti RSUD Cengkareng, RSUD Pasar Minggu, RSUD Tarakan, dan RSUK Duren Sawit.
"Bus dioperasikan dengan dua shift, di mana setiap shiftnya diawaki oleh 60 tenaga PJLP. Sehingga total tenaga PJLP yang ditugaskan hari ini ada 120 orang," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas) Dinas Perhubungan DKI Ali Murthadho saat dikonfirmasi, Senin (23/3/2020).
• 40.000 Pakaian Khusus Segera Disebar ke RS dan Puskesmas di Jakarta yang Mendeteksi Pasien Covid-19
• Menhan Cina Tawarkan Alat Kesehatan untuk Hadapi Virus Corona, Prabowo: Sudah Dikirim Daftarnya
• Penumpang Berdesakan pada Senin (23/3/2020) pagi, Jadwal Perjalanan KRL Dinormalkan Kembali
Petugas yang diangkut oleh bus berjenis 3/4 Elf tersebut menjemput dan mengantar petugas medis yang rumahnya berlokasi di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
"Pada pukul 05.00 tadi semua kru yang bertugas hari ini kita brefing. Kita berikan arahan agar mereka bertugas sesuai dengan SOP. Karena tugasnya cukup berat dan ini pengalaman pertama bagi tim Upas," katanya
Menurutnya, para PJLP yang bertugas dibekali dengan masker dan sarung tangan.
Pihaknya berpesan agar kedua alat pelindung diri (APD) selalu dikenakan selama menjalankan tugasnya di lapangan, demi keamanan diri dan orang lain.
Mereka juga akan rutin diperiksa kesehatannya oleh tim medis di rumah sakit di mana mereka menjemput penumpang yang nota bene juga tenaga medis.
"Kita turut berpartisipasi dan berperan dalam penanggulangan virus corona karena demi kemanusian dan demi bangsa ini. Walaupun ini pengalaman pertama bagi awak bus sekolah," lanjut Ali.
7 Dokter meninggal dunia
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan ada tujuh dokter yang meninggal saat menjalankan tugas berperang melawan pandemi Virus Corona (COVID-19) di Indonesia.
Tujuh dokter tersebut adalah:
- dr hadio Ali SpS;
- dr Djoko Judodjoko SpB;
- dr Laurentius P SpKj;
- dr Adi Mirsaputra SpTHT;
- dr Ucok Martin SpP;
- dr Tony D Silitonga; dan
- Prof Dr dr Bambang Sutrisna MSHC.
• GURU Besar FKUI: Avigan dan Klorokuin Belum Tentu Cocok untuk Orang Melayu, Perlu Uji Klinis!
Ketua Umum PB IDI Daeng Faqih menjelaskan, hanya dr Tony D Silitonga yang meninggal bukan karena terpapar COVID-19.
Almarhum yang menjabat Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat sekaligus Satgas Tim Penanggulangan COVID-19, mengalami gangguan jantung akibat kelelahan.
Di hari-hari terakhirnya, ia sibuk menyiapkan fasilitas kesehatan, khususnya di wilayah Bandung Barat, agar siap terhadap ancaman COVID-19.
• BESOK Pemerintah Bagikan 12 Juta Masker Bedah dan 81 Ribu Masker N95 untuk Tenaga Medis
Juga, memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat untuk mencegah COVID-19.
"Yang karena gangguan jantung akibat kecapekan dr Toni D Silitonga."
"Beliau kecapekan melaksanakan tugas di Dinkes Bandung sebagai PIC penanganan COVID-19 di daerahnya," ungkap Daeng kepada Tribunnews, Senin (23/3/2030).
• HINDARI Virus Corona, Ini Live Streaming Misa Prapaskah IV di Gereja Katedral Minggu 22 Maret 2020
Sedangkan enam dokter lainnya meninggal karena terpapar COVID-19, virus yang saat ini sudah menyebar hingga ke 20 provinsi di Indonesia.
"Yang lain terpapar COVID-19, termasuk dokter Prof Bambang yang hari ini meninggal karena juga terpapar COVID-19," papar dr Daeng.
IDI pun menyatakan dukacita kehilangan anggota-anggotanya dalam menghadapi pandemi COVID-19.
• Dalam Dua Hari, 4 Warga Tangerang Selatan Meninggal Akibat Virus Corona
"PB IDI berdukacita amat dalam atas wafatnya sejawa-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi COVID-19."
"Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia."
"Untuk keluarga yang dtinggalkan semoga diberi kekuatan, keikhlasan atas musibah ini," ucap Daeng.
Belasungkawa Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya sejumlah tenaga medis yang menangani pasien Virus Corona.
Mereka yang meninggal, kata Presiden, telah mendedikasikan hidupnya menangani penyebaran Virus Corona.
"Saya ingin mengucapkan dukacita mendalam atas berpulangnya dokter, perawat, dan tenaga medis, yang telah berpulang kepada Allah SWT."
• 4 Warga Tangerang Selatan Positif Virus Corona, 115 ODP, 56 PDP
"Mereka, beliau-beliau telah berdedikasi berjuang sekuat tenaga dalam rangka menangani Virus Corona ini," kata Presiden seusai meninjau RS Darurat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Atas nama pemerintah dan rakyat, Presiden mengucapkan terima kasih atas perjuangan para tenaga medis tersebut dalam menangani penyebaran Covid-19.
"Atas nama pemerintah, negara, dan rakyat, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras beliau-beliau dalam mendedikasikan dalam penanganan covid-19," tuturnya.
• VIRUS Corona Semakin Mewabah, Mudik Lebaran Tahun Ini Bakal Dilarang?
Di Indonesia, pasien Virus Corona mencapai 514 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 29 orang sembuh, dan 48 orang meninggal.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto, memperbarui jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, menjadi 450 orang.
Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 81 orang.
"Kasus konfirmasi positif Covid-19 dari tanggal 21 Maret pada saat ini sampai dengan hari ini ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang."
• BREAKING NEWS: Ketua DPRD Tunda Pemilihan Wagub DKI Jakarta Akibat Virus Corona
"Sehingga total kasus adalah 450 orang," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Sebelumnya, jumlah pasien Virus Corona pada Jumat (20/3/2020) bertambah menjadi 369 orang.
• 25 Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Hampir Semuanya Punya Penyakit Pendahulu
Dari jumlah itu, sebanyak 32 orang di antaranya meninggal dunia, dan 17 orang dinyatakan sembuh.
"Ada 60 kasus baru, sehingga kasus positif adalah 369," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
60 kasus baru itu berasal dari:
- Bali (4 kasus)
- Banten (37)
- DIY (4)
- DKI Jakarta (215)
- Jawa Barat (41)
- Jawa Tengah (12)
- Jawa Timur (15)
- Kalimantan Barat (2)
- Kalimantan Timur (10)
- Kalimantan Tengah (2)
- Kepulauan Riau (4)
- Sulawesi Utara (1)
- Sumatera Utara (2)
- Sulawesi Tenggara (3)
- Sulawesi Selatan (2)
- Lampung (1)
- Riau (1)
- dalam proses investigasi 13 kasus.
• ENAM Warga Kabupaten Bekasi Positif Virus Corona, 2 Meninggal, Salah Satunya Perawat
Yuri menyebut ada pula peningkatan jumlah korban yang meninggal dunia.
Korban terbanyak berasal dari DKI Jakarta, yakni 18 orang.
"Total kasus yang meninggal jadi 32 orang," ungkapnya.
• Pemerintah Ralat Data Pasien Virus Corona Jadi 308 Orang, di Riau Tak Ada Tambahan Kasus
Dia juga menyebut ada pasien sembuh dari Virus Corona setelah dua kali dites.
"Jumlah total yang sembuh 17," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo meralat jumlah kasus pasien positif Virus Corona menjadi 308 orang, setelah sebelumnya dinyatakan ada 309 orang.
• Warga Kota Bekasi Diimbau Tunda Resepsi Pernikahan, yang Sudah Sewa Gedung Diminta Pengertian
Revisi data tersebut mengacu pada hasil klarifikasi tim surveilans di PHEOC.
"Ada sedikit kesalahan dan sudah diklarifikasi dengan tim surveilans di PHEOC," ujar Agus kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
• Tanggapi Potensi Jakarta Lockdown, Anies Baswedan: Kami Harus Antisipasi Semua Kemungkinan
Agus mengatakan, di wilayah Riau, tidak ada penambahan kasus hingga Kamis (19/3/2020).
Sehingga, sudah ada 308 pasien positif corona.
"Untuk data Provinsi Riau pada tanggal 19 Maret tidak ada penambahan kasus, jadi sampai saat ini kasus di Riau masih tetap satu kasus," tutur Agus.