Virus Corona
Alasan La Nyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Cairkan BPNT dan Bansos di Tengah Wabah Covid-19
Ada alasan Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattaliti, minta pemerintah kucurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial (Bansos).
Penulis: Advertorial | Editor: PanjiBaskhara
Tidak hanya Indonesia, kondisi ekonomi dunia pun tidak jauh banyak berubah.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan merosot separuhnya.
"Perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia dari 3% jadi 1,5% atau mungkin lebih dari itu," terang Jokowi.
Hal itu menyusul status Covid-19 yang telah menjadi pandemi global. Sehingga penyebarannya telah berada di lebih dari 100 negara.
Di Indonesia sendiri hingga pukul 12.00 WIB tanggal 19 Maret lalu telah ada 309 kasus positif. Dari kasus tersebut sebanyak 15 kasus berhasil sembuh dan 25 kasus meninggal.
Menjaga Ekonomi Indonesia
Sebelumnya Sri Mulyani menggelar Konferensi pers APBN dengan mengangkat tema “Menjaga Ekonomi Indonesia terhadap Dampak Negatif Pandemik Virus Corona”.
Seperti dibagikan dalam akun instagramnya, Sri Mulyanimenjelaskan antara lain mengenai refocusing kegiatan dan relokasi anggaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
Untuk menangkal dampak virus Corona terhadap pertumbuhan ekonomi, setelah dikeluarkannya berbagai stimulus fiskal tahap I dan II, Pemerintah mengambil langkah-langkah re-focusing penganggaran untuk sektor kesehatan dan bantuan sosial.
Upaya menghambat penyebaran virus Covid 19 seperti work from home, self quarantine, atau social distancing, telah diikuti dengan langkah-langkah untuk membantu usaha kecil informal yang terdampak akibat berkurangnya aktivitas masyarakat keluar rumah.
Pemerintah akan akan mempelajari data untuk menentukan kebijakan apa yang paling tepat dan efektif untuk mendorong ekonomi di kelompok pelaku ekonomi tersebut.
Secara umum kondisi perekonomian Indonesia saat ini, pendapatan negara sampai dengan Februari 2020 mencapai sebesar Rp216.6 triliun, Belanja negara mencapai Rp279,4 triliun, dan pembiayaan anggaran Rp112.9 triliun.
Sehingga defisit saat ini tercatat di angka 0.37%.
Dalam merumuskan berbagai kebijakan fiskal, Pemerintah akan terus fokus pada 3 (tiga), hal yaitu kesehatan, jaring pengaman nasional, dan upaya mendorong dunia usaha.
Namun, dukungan dari masyarakat untuk membantu menghambat penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan WFH, self quarantine, ataupun social distancing tentu saja akan sangat membantu.
"Saya sangat berterima kasih atas berbagai inisiatif dari masyarakat yang terus memberikan bantuan baik dalam bentuk dana maupun penyebaran informasi akurat mengenai penanganan Covid-19." katanya.
(Wartakotalive.com/Kontan)