Virus Corona

Alasan La Nyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Cairkan BPNT dan Bansos di Tengah Wabah Covid-19

Ada alasan Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattaliti, minta pemerintah kucurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial (Bansos).

Penulis: Advertorial | Editor: PanjiBaskhara
Wikipedia
La Nyalla Mahmud Mattalitti 

Lalu, kemungkinan turunnya volume perdagangan internasional, kemungkinan turunnya industri penerbangan, hotel, dan restoran, hingga  konsumsi rumah tangga terhadap kebutuhan pokok dan kesehatan.

Kemenkeu juga memasukkan kemungkinan disrupsi pada sektor tenaga kerja karena terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan, serta pertimbangan  harga minyak dunia yang sedang jatuh.

Dalam skenario moderat, Sri Mulyani mengatakan, dampak wabah corona terhadap perekonomian diperkirakan masih dapat teratasi sehingga ekonomi tumbuh di atas 4% tahun ini.

Namun pada skenario yang lebih berat, pertumbuhan ekonomi diproyeksi bisa hanya 2,5% hingga bahkan 0% pada tahun ini.

“Masalah yang jauh lebih berat yaitu kalau durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan sampai 6 bulan, kemudian terjadi lockdown, perdagangan internasional pun drop di bawah 30%, dan penerbangan drop 75% sampai 100%. Maka skenario bisa menjadi lebih dalam yaitu pertumbuhan ekonomi bisa 2,5% sampai 0%,”  tandas Menkeu.

Sri Mulyani mengatakan, tentunya pemerintah berharap skenario terburuk tidak akan terjadi.

Namun ia pun belum dapat memastikan seperti apa persisnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi.

Sri Mulyani menegaskan, saat ini pemerintah melakukan persiapan berdasarkan skenario-skenario tersebut.

“Kita sama-sama melihat kalau skenario ini, apa artinya. Kalau skenario ekonomi turun di bawah 4%, seperti apa. Kalau sampai di bawah 3% juga seperti apa.

"Pemerintah akan fokus mempersiapkan agar bisa membantu masyarakat dan sektor usaha secara maksimal,” tuturnya.

Takkan Capai Target

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 tak akan mencapai target.

Sebelumnya ditargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% hingga 5,5%.

Namun, akibat penyebaran virus corona (Covid-19) diprediksi akan menekan ekonomi Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi negara kita proyeksikan 5,4%-5,5% akan mengalami penurunan, harus dihadapi dan dijawab," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Bogor, Jumat (20/3).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved