Kolom Trias Kuncahyono

Sejarah Berulang, 673 Tahun Silam Dunia Kena Black Death Kondisi Sama dengan Virus Corona

Sejarah terulang kembali, kini seluruh dunia kena wabah virus corona, dulu juga pernah ada penyakit mematikan disebut Black Death.

Kolase foto (Youtube/EPA)
Pada tahun 1374 dunia pernah terserang penyakit yang disebut Black Death, hampir sama dengan kondisi masa kini wabah virus COVID-19 

Oleh Trias Kuncahyono

Bukan hanya Karl Marx yang mengatakan bahwa sejarah selalu berulang.

Grup band rock Santana dengan musisi Carlos Santana, musisi AS kelahiran Meksik pun meneriakkan hal yang sama.

Marx mengatakan,  “Histoire se répète toujours deux fois: la première fois comme tragédie, la deuxième fois comme farce; sejarah selalu mengulang dirinya sendiri: pertama sebagai tragedi, kedua sebagai lelucon.”

Sementara Santana bertanya, Who says history doesn’t repeat itself? Siapa bilang sejarah tidak mengulang dirinya sendiri?

Jumlah Penumpang Pesawat Terjun Bebas Akibat Virus Corona, Alami Penurunan Hingga 70 Persen

Pertanyaan Santana mengawali lagunya Oye 2014.

Tetapi, sejarah yang kali ini berulang tidak seperti yang dikatakan Marx, “pertama sebagai tragedi, kedua sebagai lelucon.”

Kali ini, sejarah berulang, tetap sebagai tragedi.

Tragedi Virus Corona yang merenggut nyawa banyak orang di mana-mana, di banyak negara.

Lebih dari 673 tahun silam (tahun 1347), dunia disapu wabah penyakit karena bakteri Yersinia pestis  yang kemudian memunculkan istilah Black Death, atau Great Pestilence atau Great Plague, atau Great Mortality.

Bakteri Yersinia pestis menyapu separuh dunia 600 tahun lalu (Wikipedia)

Disebut Great Mortality, misalnya, karena demikian banyaknya nyawa yang melayang akibat wabah penyakit itu.

Black Death diperkirakan membunuh 30 persen hingga 60 persen penduduk Eropa, sekitar 50 juta jiwa, pada waktu itu, abad ke-14; mengurangi penduduk dunia dari sekitar 450 juta menjadi antara 350 juta hingga 375 juta jiwa.

Yang menarik, dari mana penyakit itu berasal. Ole Beneditow dalam History Today (Vol. 55, 3 Maret 2005) menulis, dulu diduga bahwa Black Death berasal di China, tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa wabah penyakit itu mulai merebak pada musim semi 1346 di wilayah stepa, yang terbentang dari  pantai barat laut Laut Kaspia ke Rusia selatan.

Pada waktu itu, daerah tersebut dikuasai orang-orang Mongol.

Akan tetapi, Nicholas Wade ( The New York Times, 31 Oktober 2010) berdasarkan kesimpulan para ahli genetika dari Universitas College Cork, Irlandia yang dipimpin Mark Achtman, menulis wabah penyakit itu berasal dari China dan Asia Tengah yang waktu itu dikuasai orang-orang Mongol.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved