Virus Corona
Puskesmas Pamulang jadi Penyangga RSU Kota Tangsel, Pemkot: Hanya untuk ODP Virus Corona
Penanganan akan dilakukan pihak Puskesmas Pamulang bila terjadi penumpukan di ruang isolasi transit RSU Kota Tangsel.
Pelayanan kesehatan umum di wilayah Pamulang tetap dapat ditangani Pemkot Tangsel dengan mengoper alih pasien kesehatan umum ke Puskesmas lain yang berada tak jauh dari wilayah Pamulang.
PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menunjuk Puskesmas Pamulang sebagai penyangga RSU Kota Tangsel dalam penanganan pelayanan medis terkait pandemi virus COVID-19 atau corona.
Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Imbar Umar Gazali mengatakan pelayanan yang bakal disediakan oleh Puskesmas Pamulang sebagai penyangga hanya untuk orang dalam pemantauan (ODP) yang terindikasi gejala infeksi virus COVID-19 atau corona.
Menurutnya penanganan akan dilakukan pihak Puskesmas Pamulang bila terjadi penumpukan di ruang isolasi transit RSU Kota Tangsel.
• Wilayahnya Jadi yang Pertama Jalani Rapid Test Virus Corona, Begini Kata Kasudinkes Jakarta Selatan
• Beredar Surat Rujukan Rumah Sakit Pasien COVID-19, Dinkes Kota Tangsel : Baru Konfirmasi
• Warga Tangsel Meninggal Akibat Virus Corona, Pemkot Belum Lakukan Persiapan
"Tapi bukan yang kena Covid-19, melainkan untuk ODP. Sementara belum dapat rujukan, ditampung di situ," kata Imbar saat dikonfirmasi, Tangerang Selatan, Jumat (20/3/2020).
Ia menjelaskan peralihan fungsi Puskesmas Pamulang bakal berlangsung sesuai waktu yang ditetapkan oleh pemerintah pusat terkait pandemi virus corona.
Namun, tak menutup kemungkinan operasional Puskesmas bakal kembali normal bila pemerintah pusat telah menangguhkan kesiagaannya dalam penanganan pandemi virus mematikan ini.
"Pemerintah sampai 91 hari ya. Ya sementara kita ikut dulu itu," jelasnya.
Sementara itu, penunjukan tersebut membuat pelayanan kesehatan umum Puskesmas Pamulang terpaksa dihentikan sementara waktu.
Namun, Imbar meyakinkan pelayanan kesehatan umum di wilayah Pamulang tetap dapat ditangani Pemkot Tangsel dengan mengoper alih pasien kesehatan umum ke Puskesmas yang berada tak jauh dari wilayah Pamulang.
"Adapun pelayanan akan dialihkan ke puskesmas sekitar (seperti Benda Baru, Bambu Apus, Pondok Benda, Pamulang Timur, dan Pondok Cabe Ilir)," tandasnya.
8 Rumah sakit jadi rujukan?
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bereaksi tanggap penanggulangan pandemi virus COVID-19 atau corona pasca dua warganya meninggal dunia akibat infeksi virus mematikan itu.
Pada Selasa (17/3/2020) kemarin, Pemkot Tangsel meresmikan Satuan Gugus Tugas penanganan pandemi virus corona pasca melangsungkan rapat pimipinan bersama Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Adapun Satuan Gugus Tugas itu terdiri dari tuga unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tangsel yakni Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfotik, sarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD.
• Cegah Meluasnya Virus Corona, Pelantikan Ratusan Anggota PPS Kota Tangsel Disebar di Kecamatan
• Viral Surat Terbuka Dokter Tifauzia Tyassuma untuk Jokowi Minta Lockdown Indonesia
Langkah selanjutnya yang baru direncanakan Pemkot Tangsel yakni menunjuk delapan rumah sakit (RS) yang bakal dijadikan tempat rujukan penanganan pandemi virus corona.
Penunjukan delapan rumah sakit itupun dikabarkan melalui surat yang dikeluarkan pada 16 Maret 2020 dengan nomor; 445/ /Rujukan, hal; Rumah Sakit Rujukan COVID-19.
Delapan rumah sakit yang dimaksud itu ialah, RS Sari Asih Ciputat, RS Premier Bintaro, RS Pondok Indah Bintaro, RS Eka, RS Medika BSD, RS Omni Alam Sutera, RS Bhineka Bhakti Husada, RSUD Kota Tangsel.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Tangsel Deden Deni mengaku kalau surat tersebut baru bersifat permintaan Pemkot Tangsel kepada rumah sakit yang dimaksud.
"Kalau itu bukan surat edaran, sebenarnya itu permintaan ke rumah sakit," kata Deden saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (19/3/2020).
Namun, Deden belum dapat memastikan rumah sakit yang terdata itu bakal menyetujui permintaan dari Pemkot Tangsel.
Sebab, Deden meyampaikan sampai saat ini pihaknya belum mendapat konfirmasi dari beberapa rumah sakit yang dimaksud itu.
• Sesaat Setelah Dinyatakan Positif Corona, Bima Arya Lapor Mendagri Tito dan Gubernur Ridwan Kamil
Ia pun enggan menjawab bila surat tersebut telah dilayangkan kepada pihak manajemen rumah sakit.
Sebab dirinya belum menandatangi surat yang berisikan instruksi dari Wali Kota Tangsel itu.
"Ini kan lagi konfirmasi ke RS. Nanti, besok jam 11 (siang) ada rilisnya," jawab Deden dengan singkat.
Berikut isi surat permintaan yang dikeluarkan pada 16 Maret 2020 dengan nomor; 445/ /Rujukan, hal; Rumah Sakit Rujukan COVID-19 :
Menindaklanjuti Instruksi Wali Kota Tangerang Selatan Nomor : 443/808/BPBD tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini dan Antisipasi Penyebaran COVID-19, dengan ini disampaikan bahwa untuk Rumah Sakit sebagai berikut :
- RS Sari Asih Ciputat
- RS Premier Bintaro
- RS Pondok Indah Bintaro
- RS Eka
- RS Medika BSD
- RS Omni Alam Sutera
- RS Bhineka Bhakti Husada
- RSUD Kota Tangerang Selatan
Diinstruksikan untuk Rumah Sakit tersebut di atas agar menjadi Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Demikian surat ini disampaikan agar menjadi perhatian. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu diucapkan terimakasih.
Warga Tangsel Meninggal Akibat Virus Corona, Pemkot Belum Lakukan Persiapan
Warganya Dinayatakan Meninggal Akibat Infeksi Corona, Pemkot Tangsel Mengaku Belum Lakukan Persiapan
Satu warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi korban infeksi pandemi virus COVID-19 atau corona.
Kabar itu disiarkan oleh Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim (WH) melalui siaran video yang diunggahnya pada akun instagram @wh_wahidinhalim.
Dalam video yang berdurasi sekitar 1 menit 16 detik itu, WH mengatakan bahwa terdeteksi lima kasus pandemi virus corona yang ditemukan pada wilayah kerjanya tersebut.
• UPDATE Pemkot Tangerang Izinkan Sebagian Pegawainya Kerja dari Rumah Putus Rantai Corona
"Gubernur Banten mengabarkan kepada masyarakat bahwa positif terkena virus corona lima orang warga Banten. Dua orang tinggal di kecamatan Kelapa Dua, satu orang tinggal di Kecamatan Curug (Kabupaten Tangerang)," ucap WH dalam video yang diunggahnya itu, Tangerang Selatan, Senin (16/3/2020).
"Satu orang tinggal di Kecamatan Ciledug, dan satu orang lagi di Kecamatan Pondok Aren. Dari lima orang itu, yang positif terkena virus, satu orang dari Pondok Aren tadi sore telah meninggal dunia," sambungnya.
Pemkot Tangsel tak siap
Menanggapi pernyataan itu, Pemerintah Kota - Pemkot Tangsel justru terlihat tak siap menghadapi pandemi virus corona di wilayahnya.
Bahkan, dalam menangani kabar yang beredar terkait warganya telah menjadi korban virus corona , Pemkot Tangsel beserta unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti tak mengetahui kebenaran dari kabar tersebut.
Ditambah, Pemkot Tangsel baru membentuk Satuan Gugus Tugas untuk menangani pandemi virus corona ini.
"Nanti disampaikan oleh Dokter Tulus (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangsel) sebagai narasumber mengenai berapa jumlah dan lain-lainnya," kata Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany saat ditanyai mengenai kabar kebenaran warganya menjadi korban pandemi corona di Kantor Wali Kota Tangsel, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (17/3/2020).
• Sempat Saling Sindir, Tito Karnavian-Anies Baswedan Sepakat Atasi Covid-19 Bersama
"Tapi pada intinya kita terus melakukan pencegahan yang utama. Dan tadi dirapat pun kita sudah membuat Satuan Gugus Tugas, dan kita minta approve (persetujuan) dari BNPB sebagai kepala Satuan Gugus Tugas di (Pemerintahan) pusat," sambungnya.
Selain baru membentuk Satuan Gugus Tugas, Pemkot Tangsel turut pula menyatakan baru mempersiapkan anggaran ketersediaan sarana dan pra sarana penanganan pandemi virus corona ini.
Airin menyebutkan pihaknya masih mengevaluasi anggaran yang bakal ditetapkan sebagai biaya dalam menangkal luasnya penyebaran wabah virus corona itu.
"Lagi dihitung. Tadi dari evaluasi masih ada beberapa catatan yang masih saya lihat belum teranggarkan. Terus ada masukan juga dari inspektorat jangan satu bulan, mengingat BNPB sudah menyatakan sampai bulan Mei. Maka harus dipikirkan sampai bulan Mei," jelas Airin.
• Pengakuan Dokter Asal Inggris Sembuh dari Corona, Minum Paracetamol, Limun, Sup Ayam, Juga Kesadaran
"Jadi sekarang Dinas Kesehatan (Dinkes Kota Tangsel), kita suruh kembalikan malam ini anggaran harus diselesaikan. Besok di bahas untuk dipercepat, karena ini butuh sekali dilapangan," lanjutnya.
Namun, Airin tak merinci detail anggaran yang bakal digunakannya untuk membiayai sarana dan pra sarana penanggulangan pandemi virus corona itu.
Sementara itu, Pemkot Tangsel menunjuk Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Tangsel, Tulus Muladiono sebagai juru bicara (Jubir) Sarua Gugus Tugas yang bertugas menginformasikan pandemi virus corona kepada publik.
Namun, pernyataan sama dengan Airin turut disampaikan Tulus saat disinggung mengenai kebenaran informasi warga Tangsel yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona.
"Ya yang diberikan Pak Gubernur kami akan rilis selalu memberikan informasi ke Pak Gubernur sesuai dengan notifikasi yang ada. Artinya bahwa kita akan selalu menyampaikan apa yang menjadi notifikasi yang pasti ke Pak Gubernur. Jadi untuk saat ini lebih validnya kita akan merilis besok," kata Tulus di waktu bersamaan dengan Airin, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (17/3/2020).
Ia hanya memastikan bahwa wilayah Tangsel telah terdeteksi kasus infeksi corona pada warganya.
Tulus pun tak membeberkan wilayah Tangsel yang menjadi fokus utama dalam penyeberan virus corona tersebut.
"Ada, yang untuk lebih etis hampir rata (wilayah Tangsel), mungkin itu," kata Tulus.
"Ada empat (pasien) pengawasan, 36 ODP (Orang Dalam Pengawasan). Mungkin itu yang bisa saya sampaikan," sambungnya.
Disisi lain, Pemkot Tangsel mengaku telah memiliki beberapa Rumah Sakit (RS) yang bakal mejadi tempat isolasi transit pasien dengan gejala infeksi virus corona.
Namun, Pemkot Tangsel tak merinci rumah sakit tersebut yang memiliki ruang isolasi transit bagi pasien dengan gejala infeksi corona.
"Ada enam rumah sakit nanti akan disampaikan. Ada enam rumah sakit yang akan kerjasama sama kita, sambil kita teus mendorong rumah sakit lain," beber Airin.
"Dan juga ada hal yang penyiapan sarana, pra sarana yang kita siapkan untuk ruang transit sambil menunggu rujukan dan notifikasi dari Kementerian Kesehatan," tandasnya. (m23)