Virus Corona

Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir Juni 2020 dengan Syarat Ini, China Masih Khawatirkan Corona Seri 2

Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir Juni 2020 dengan Syarat Ini, China Masih Khawatirkan Corona Seri 2

AFP/STR
Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. Pandemi Corona bisa berakhir Juni 2020 dengan syarat semua negara kompak jalankan perintah WHO. (STR/AFP/China OUT) 

Pandemi virus corona global bisa berakhir pada Juni jika negara-negara kompak memobilisasi untuk melawannya, pejabat medis senior Beijing mengatakan pada Kamis (12 Maret) lalu.

Hal itu disampaikan ketika China menyatakan puncaknya telah lewat di sana dan kasus-kasus baru di Hubei turun menjadi satu digit untuk pertama kalinya.

Sekitar dua pertiga dari kasus global coronavirus telah dicatat di provinsi Hubei tengah China.

China Klaim Temuan Kasus Baru Virus Corona Berasal dari Indonesia, Dubes Sedang Tanya Rinciannya

Ucapan Rasial Donald Trump Sebut Covid-19 Sebagai Virus China, Pejabat Gedung Putih Sebut Kung Flu

Yakni tempat virus tersebut pertama kali muncul pada bulan Desember.

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT) ((AFP/STR/CHINA OUT))

Tetapi dalam beberapa minggu terakhir ini sebagian besar kasus baru hanya terjadi di luar China.

Otoritas China menghargai tindakan tegas yang telah mereka ambil, termasuk mengkarantina total Hubei.

China mengajak agar negara-negara lain harus belajar dari upaya mereka.

"Secara umum, puncak epidemi telah berlalu untuk China," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional.

"Peningkatan kasus baru sedang menurun."

2 Kali Gagal Pernikahan dan Sempat Diusir Suami Ke-2, Christy Jusung Kini Bersama Anak Tunggalnya

Zhong Nanshan, penasihat medis senior pemerintah China, mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa selama negara-negara menanggapi wabah dengan serius dan siap untuk mengambil tindakan tegas, itu bisa meluas ke seluruh dunia dalam hitungan bulan.

"Saran saya menyerukan semua negara untuk mengikuti instruksi WHO dan melakukan intervensi pada skala nasional," katanya.

"Jika semua negara bisa dimobilisasi, virus corona bisa berakhir pada Juni."

Surabaya Tambah 6 Orang Positif Corona, Libur Sekolah Diperpanjang Sepekan Hingga 28 Maret 2020

Zhong, seorang ahli epidemiologi berusia 83 tahun yang terkenal karena membantu memerangi wabah Sars pada 2003, mengatakan virus dalam keluarga yang sama biasanya menjadi kurang aktif di bulan-bulan hangat, yang dapat membantu memperlambat penyebaran.

“Perkiraan saya bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan positif. Tetapi jika beberapa negara tidak melakukan ini, virus akan bertahan lebih lama."

Dengan pelambatan yang ditandai dari penyebaran virus di China, banyak bisnis yang mulai kembali dijalankan dengan hati-hati.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved