Virus Corona
HINDARI Virus Corona, Ini Live Streaming Misa Prapaskah IV di Gereja Katedral Minggu 22 Maret 2020
KEUSKUPAN Agung Jakarta meniadakan semua kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang, termasuk Misa Minggu (22/3/2020) besok.
KEUSKUPAN Agung Jakarta meniadakan semua kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang, termasuk Misa Minggu (22/3/2020) besok.
"Selama 15 hari, mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 3 April 2020, semua kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang berikut ini ditiadakan."
Misa mingguan akan disiarkan secara online (live streaming atau via channel YouTube)."
• Kepulauan Seribu Ditutup untuk Wisatawan, Kapal Hanya Beroperasi Angkut Warga
"Semua kegiatan kerohanian bersama: misa lingkungan, misa ujub, renungan APP lingkungan, dan Jalan Salib."
"Dengan semangat Gembala Baik dan Murah Hati, pastor diminta untuk tetap melayani kebutuhan rohani dan sakramental Umat Allah."
"Dengan memperhatikan kondisi dan ketentuan yang ada," ujar Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo Samuel Pangestu dalam keterangan tertulis, Kamis (19/2/2020).
• Komisi IX DPR Ungkap Banyak Tenaga Medis Pakai Jas Hujan Sebagai APD, Digunakan Selama Satu Sif
Berikut ini link live streaming Misa Prapaskah IV di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (22/3/2020).
">Link live streaming Misa Prapaskah IV di Gereja Katedral.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerukan warga Ibu Kota beribadah di rumah, menyusul merebaknya wabah virus corona (Covid-19).
• BREAKING NEWS: Tambah 81 Kasus, Jumlah Pasien Virus Corona di Indonesia Melonjak Jadi 450 Orang
Termasuk, Salat Jumat yang sedianya digelar di masjid, mulai Jumat (20/3/2020) besok diimbau menggantinya dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.
“Hari ini kesepakatannya Salat Jumat di Jakarta ditunda selama dua Jumat ke depan."
• Minimalkan Penyebaran Virus Corona, Wali Kota Bekasi Wacanakan Warganya Setop Bekerja ke Jakarta
"Sesudah itu kami pantau kembali,” kata Anies Baswedan seusai rapat kerja dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta, di Balai Kota, Kamis (19/3/2020) petang.
Anies Baswedan mengaku seruannya kali ini berbeda dibanding pekan lalu saat menghadapi wabah corona.
Saat itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk masing-masing membawa alat salat berupa sajadah.
• Lockdown Bisa Berimplikasi Ekonomi, Sosial, dan Keamanan, Social Distancing Dinilai Paling Efektif
Namun seiring kian merebaknya kasus corona, pihaknya mengubah seruan supaya masyarakat, terutama Umat Muslim, agar mengganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.
Kata dia, seruan ini juga berlaku untuk kegiatan empat agama lain seperti Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, dan Buddha.
Pembatasan ini dilakukan demi menekan potensi penyebaran virus corona yang cenderung kian masif di Indonesia, terutama di DKI Jakarta.
• PEKAN Ini Masjid Istiqlal Tetap Gelar Salat Jumat, Suhu Tubuh Jemaah Bakal Diperiksa
“Begitu juga dengan kegiatan Misa Hari Minggu (22/3/2020) dan kebaktian juga ditunda untuk dua Minggu ke depan. Nanti kami akan pantau ke depannya,” jelas Anies Baswedan.
Menurut dia, seruannya ini salah satu upaya pembatasan interaksi (social distancing measure) dalam menghadapi wabah virus corona.
Kata dia, penularan virus dengan gejala demam, batuk, dan flu ini sangat cepat terjadi di masyarakat.
• Surat Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR Dipersoalkan PKS, Ini Kata Cawagub DKI dari Gerindra
Anies Baswedan memaparkan, pada Rabu (18/3/2020) lalu jumlah virus corona ada 160 kasus, kemudian pada Kamis (19/3/2020) pagi kembali naik menjadi 208 kasus.
“Pertambahannya sangat cepat dan tidak lagi di kawasan tertentu, saat ini sudah di semua kawasan."
"Karena itu dalam pertemuan tadi kita menyepakati beberapa hal mendasar,” ujarnya.
• Penumpang KRL Pingsan di Stasiun Duren Kalibata Dikaitkan Virus Corona, Padahal karena Belum Makan
Hal mendasar yang dimaksud, kata Anies Baswedan, adalah menyepakati bersama akan melakukan secara serius pembatasan interaksi di dalam seluruh komponen.
Kemudian, menyepakati kegiatan peribadatan yang diselenggarakan secara bersama-sama di rumah ibadah.
“Jadi kami sepakati untuk ditunda (kegiatan ibadah di rumah ibadah) hingga kondisi memungkinkan, untuk sementara waktu kita lakukan selama dua pekan ke depan, ditunda,” terangnya.
450 Kasus
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto, memperbarui jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, menjadi 450 orang.
Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 81 orang.
"Kasus konfirmasi positif Covid-19 dari tanggal 21 Maret pada saat ini sampai dengan hari ini ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang."
• BREAKING NEWS: Ketua DPRD Tunda Pemilihan Wagub DKI Jakarta Akibat Virus Corona
"Sehingga total kasus adalah 450 orang," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia. (CC)