Virus Corona

Dosen Universitas Muhamadiyah Tangerang Suspect Covid-19, Diimbau Mahasiswa UMT Lakukan Screening

Seorang dosen Universitas Muhamadiyah Tangerang suspect Covid-19, pada Jumat (20/3/2020).

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ilustrasi virus corona 

Ati Pramudji menjelaskan, wilayah Banten positif virus corona tersebut, hanya terjadi di wilayah Tangerang Raya.

Meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

 BREAKING NEWS: Update Virus Corona Terkini, Pasien Meninggal 25 Orang, Positif Covid-19 311 Orang

 Apa Itu Virus Corona? Berikut Bentuk, Ciri-ciri, Gejala Hingga Penyebaran dan Penanganannya

 COVID-19, Beredar Kabar Penerbangan Ditutup Sebulan Mulai 20 Maret 2020, Begini Bantahan AP II

Data itu pun terhitung per tanggal 18 Maret 2020 malam.

"Iya jumlah pasien positif virus corona saat ini menjadi 20 orang"

"Lebih dari 100 persen peningkatannya dibandingkan hari kemarin," ujar Ati kepada Warta Kota, Kamis (19/3/2020).

Pada data per tanggal 17 Maret 2020 malam jumlah pasien positif terkena Covid-19 sebanyak 8 orang.

Mereka berasal dari wilayah Tangerang Raya.

"Ini data resmi yang dikeluarkan oleh Pemprov Banten"

"Setiap jam 19.00 WIB di-update," ucap Ati yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Banten.

Data terbaru ini yakni dari 20 kasus positif di antaranya 17 orang yang mengalami perawatan.

Ada 1 orang yang sembuh dan 2 orang meninggal dunia.

Kasus terbanyak berada di Kabupaten Tangerang sebanyak 8 orang dalam perawatan dan 1 orang dinyatakan sembuh.

Kemudian Kota Tangerang sebanyak 6 orang yang masih dirawat.

Sementara itu wilayah Tangerang Selatan sebanyak 3 orang dirawat dan 2 orang meninggal dunia.

Presiden Jokowi Perintahkan Rapid Tes Covid-19 Secara Massal

Melonjaknya pasien terpapar virus corona atau Covid-19 di Indonesia, Presiden Jokowi minta dilaksanakan rapid test virus corona secara massal.

Pergerakan Virus Corona di Indonesia semakin meluas.

Terlihat, Virus Corona di Indonesia sampai Kamis (19/3/2020) telah terjadi 311 kasus positif, pasien meninggal 25 orang, dan pasien sembuh terdapat 11 orang.

Akibat kejadian melonjaknya kematian akibat Virus Corona, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengambil kebijakan baru.

Presiden Jokowi menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test Virus Corona (Covid-19) massal di Indonesia.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjut dia.

Agar rapid test Covid-19 berjalan lancar, Presiden Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan segera memperbanyak alat tes sekaligus tempat tes.

Tidak hanya Kemenkes, Presiden Jokowi juga meminta pelibatan sejumlah unsur, mulai dari rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta demi kelancaran rapid test massal itu.

Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset dan perguruan tinggi untuk juga bisa terlibat.

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," kata dia.

SUBSCRIBES US:

Seiring dengan akan berjalannya rapid test Covid-19, Presiden Jokowi sekaligus meminta jajarannya menyiapkan protokol kesehatan yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.

"Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test ini, apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan RS," kata dia.

Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, pihaknya sedang mengkaji penerapan rapid test untuk memeriksa apakah seorang pasien positif terjangkit virus corona atau tidak.

Yuri menjelaskan, rapid test adalah mekanisme pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 bukan menggunakan metode swab tenggorokan (mengambil cairan di tenggorokan), melainkan dengan sampel darah.

Metode ini disebut memiliki keunggulan.

Salah satunya, tidak membutuhkan sarana prasarana pemeriksaan laboratorium pada biosecurity level II.

"Artinya, tes ini bisa dilaksanakan di hampir seluruh RS di Indonesia," ujar Yuri.

Sampai Rabu (18/3/2020), tercatat ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, 11 pasien dinyatakan sembuh dan 19 pasien meninggal dunia. (DIK/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved