Virus Corona
Ada Sekolah Tidak Liburkan Siswa Saat Wabah COVID-19, Dinas Pendidikan Kota Bekasi Beri Sanksi Ini
Dinas Pendidikan Kota Bekasi bakal menindak tegas sekolah yang tidak liburkan kegiatan belajar mengajar atau menerapkan belajar di rumah.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dian Anditya Mutiara
Mereka yang terpergok berada di tempat bermain, diminta pulang ke rumah karena mengacu pada instruksi pemerintah daerah untuk membatasi interaksi (social distancing) guna menekan potensi penyebaran corona.
“Ada ribuan anggota saya yang menjangkaunya. Untuk angkanya (belum pasti), karena kami ngga gelar apel untuk mengerahkan mereka ke lapangan,” kata Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin saat dihubungi pada Rabu (18/3/2020).
• Cegah Virus Corona, Kantor Wali Kota Jakarta Barat dan Puluhan Sekolah Disemprot Cairan Disinfektan
• Wisma Atlet Kemayoran Bakal Jadi Tempat Penampungan Pasien Suspect Virus Corona
• Sembuh dari Virus Corona, Pasien 04 Covid-19 RSPI Sulianti Saroso Dipulangkan Hari Ini
Arifin mengatakan, setiap kelurahan pihaknya mengerahkan sekitar 10-15 personel.
Sementara jumlah kelurahan di DKI Jakarta ada 267 kelurahan, sehingga bila ditotal ada sekitar 2.670 sampai 4.005 orang yang dikerahkan di DKI Jakarta.
Operasi ini, kata dia, sudah dimulai sejak Senin (16/3/2020) dan akan berakhir sampai Sabtu (21/3/2020) mendatang.
“Kami bukan menjaring mereka dalam artian ditahan. Tapi sesuai dengan arahan pak Gubernur (Anies Baswedan) mengenai liburnya anak-anak sekolah, supaya belajar di rumah, bukannya bermain di luar,” ujar Arifin.
Benar saja, kata Arifin, saat petugas melakukan pengecekan sejumlah tempat bermain pihaknya menemukan para pelajar sedang berkumpul.
Mereka ada yang bermain di warung internet (warnet), rental Playstation, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), warung dan sebagainya.
“Oleh karenanya, kami perintahkah seluruh Satpol PP yang ada di wilayah melakukan operasi dan operasinya bukan menangkap, tapi mengedukasi mereka, mengarahkan mereka untuk kembali ke rumahnya masing-masing, diam di rumah, memanfaatkan waktunya di rumah, belajar dan beraktivitas di rumah,” jelasnya.
Menurut dia, adanya perkumpulan anak-anak di tengah wabah corona sangat berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona.
Apalagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Sabtu (14/3/2020) lalu menyebut, anak-anak merupakan penular yang baik bagi orang dewasa berdasarkan interaksinya sepanjang hari.
“Karena rentan sekali kalau mereka berkumpul, kemudian virus corona itu berpindah satu sama lain karena kumpul-kumpulan orang itu kan membahayakan,” katanya.
Penulis: Wartakotalive.com/Muhammad Azzam/Fitriyandi Al Fajri