Virus Corona
Belgia Putuskan Lockdown Guna Cegah Berkembangnya Virus Corona, Eden Hazard Tak Bisa Pulang Kampung
Belgia Putuskan Lockdown Guna Cegah Berkembangnya Virus Corona, Eden Hazard Tak Bisa Pulang Kampung
Pemerintah Belgia menerapkan lockdown untuk mengatasi virus corona.
Meski begitu, kebijakan yang mereka ambil lebih longgar.
Dilansir The Guardian, mulai Rabu siang waktu setempat (18/3/2020), pasar terbuka dan toko yang non-esensial bakal ditutup.
Semua orang diminta untuk tinggal di rumah, di mana mereka juga diinstruksikan untuk membatasi kontak bahkan dengan keluarga terdekat.
Perusahaan yang meminta karyawannya untuk tetap di kantor namun tak bisa menyediakan social distancing, terancam didenda atau bahkan ditutup.
• Hari Ini Malaysia Lockdown 2 Minggu, Singapura Terancam Pasokan Makanan
• Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Anies Baswedan, Lockdown Kewenangan Pemerintah Pusat
Langkah lockdown yang diterapkan Belgia untuk mengatasi virus corona mirip dengan kebijakan Perancis yang digaungkan 24 jam sebelumnya.
Bedanya, Brussels menetapkan aturan tersebut masih dengan kelonggaran.
Misalnya, masyarakat masih diizinkan mengunjungi dokter atau supermarket.
Hanya saja, supermarket diminta untuk membatasi pelanggan satu orang per 10 meter persegi.
• UPDATE Pemkot Tangerang Ajak Masyarakat Bikin Cairan Desinfektan dan Hand Sanitizer Cegah Corona
Membuat orang harus mengantre di luar. Kemudian berada di luar untuk sekadar berjalan-jalan atau bersepeda diperbolehkan.
Bahkan, "sangat dianjurkan" jika merunut kepada pernyataan otoritas.
Mereka diizinkan melakukannya sepanjang memperhatikan jarak sekitar 1,5 meter dari orang yang bukan keluarganya saat berjalan-jalan tersebut.
Lockdown itu diputuskan pada Selasa malam waktu setempat (17/3/2020) oleh dewan keamanan nasional Belgia, termasuk di dalamnya Perdana Menteri Sophie Wilmes.
• Tanggap Darurat Virus Corona di Depok Sampai 29 Mei 2020, Warga Diminta Turuti Arahan Pemerintah
Wilmes, pemimpin minoritas yang hanya berstatus PM karteker selama 15 bulan terakhir, diberi mandat oleh Raja Philippe untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
PM perempuan pertama Belgia itu mengatakan, menerapkan social distancing bukan berarti menjauhkan kontak sosial pada masyarakat.