Sekolah dan Kantor Libur, Pergerakan Warga ke Luar Jakarta Turun 4 Persen
Pergerakan warga yang pergi ke luar Jakarta ternyata terpantau mengalami penurunan hingga 4 persen.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Murtopo
Pemprov DKi Jakarta meliburkan semua sekolah selama dua pekan sejak Senin (16/3/2020).
Beberapa kantor pun telah menetapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home.
Langkah ini ditetapkan sebagai antisipasi penyebaran virus corona atau covid-19.
Seiring dengan kondisi ini, pergerakan warga yang pergi ke luar Jakarta ternyata terpantau mengalami penurunan hingga 3 persen.
Hal itu dikatakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/3/2020).
"Untuk warga atau kendaraan yang menuju ke luar Jakarta, dari pantauan di sejumlah pintu tol, rata-rata mengalami penurunan hingga 3 persen," kata Sambodo.
• 11.124 Perusahaan di Jakarta Utara Diimbau Sesuaikan Sistem Kerja Antisipasi Virus Corona
Penurunan ini katanya dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang keluar Jakarta seminggu sebelumnya. "Penurunanya di beberapa pintu tol ada yang 2 persen, ada juga yang 4 persen. Rata-rata penurunan 3 persen," kata Sambodo.
Ini berarti kata dia, asumsi yang menyarakan libur sekolah dan kantor akan dimanfaatkan warga untuk liburan ke luar kota, tidaklah tepat.
"Karena ternyata yang keluar Jakarta lebih sedikit kali ini dibanding sebelum ada isu corona," katanya.
Sebelumnya Sambodo mengatakan ditiadakannya aturan ganjil genap sesuai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak Senin (16/3/2020) lalu, membuat kepadatan atau volume kendaraan di jalur protokol meningkat di pagi dan malam hari di jam kerja atau jam sibuk.
• Dampak Wabah Virus Corona di Indonesia, PALYJA Tutup Pelayanan Sementara
Peniadaan sementara aturan ganjil-genap ini terkait dengan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
"Ganjil genap ditiadakan itu adalah kebijakan dari pemerintah daerah dan kita mengikuti. Memang selama dua hari ini, faktanya terjadi kepadatan di jalur protokol. Biasanya jam 8 atau 9 sudah agak longgar arus lalulintasnya, kini sampai malam juga masih terjadi kepadatan," kata Sambodo.
Karenanya kata dia pihaknya akan melakukan evaluasi dalam satu dua hari ke depan dan membicarakan hal ini dengan semua stake holder.
"Satu dua hari ini kita akan mengadakan evaluasi. Karena kebijaksanaan lalulintas itu multi stake holder, dan harus dibicarakan di forum lalulintas. Sehingga kebijakan nanti bisa tepat sasaran," kata Sambodo.
• Di Tengah Pandemik Corona, Beberapa Penyedia Gedung Wedding Tetap Gelar Acara Nikahan
Meski begitu kata Sambodo, diliburkannya sekolah dan sejumlah ASN membuat kondisi ruas jalan di beberapa titik agak longgar, terutama di luar jam sibuk.