Dampak Penumpang Menumpuk, Transjakarta kembali Beroperasi Normal, Ini Jadwal dan Rutenya
Kebijakan itu diambil setelah terjadi penumpukan penumpang setelah pembatasan operasional pada Senin (16/3/2020).
PT Transjakarta atau Transportasi Jakarta kembali mengoperasikan pelayanan secara normal, mulai besok Selasa (17/3/2020).
Kebijakan itu diambil setelah terjadi penumpukan penumpang setelah pembatasan operasional pada Senin (16/3/2020).
Di mana kebijakan itu sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona yang semakin meluas.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan bahwa Transjakarta akan mengoperasikan 123 rute mulai pukul 05:00-22:00 WIB untuk layanan reguler.
Serta menjalankan 11 rute Layanan Angkutan Malam Hari (Amari) mulai pukul 22:00-05:00.
Jumlah rute yang beroperasi akan mengalami penyesuaian dengan rincian sebagai berikut:
1. 15 rute BRT dalam koridor
2. 25 rute angkutan umum terintegrasi di dalam kota
3. 4 rute RoyalTrans
4. 10 rute Transjabodetabek
5. 69 rute Mikrotrans
Penyesuaian rute tersebut diperlukan untuk membuat social distancing di dalam bus Transjakarta,
sehingga kapasitas angkut tiap bus menjadi:
-60 pelanggan untuk bus gandeng
-30 pelanggan untuk bus besar
-15 pelanggan untuk bus sedang dan Royaltrans
-6 pelanggan untuk Mikrotrans
Untuk memastikan social distancing terjaga, dan mencegah penumpukan terlalu lama di halte, frekuensi dan jumlah bus yang beroperasi di tiap rute akan ditingkatkan hingga 2 kali lipat dari frekuensi
normal.
Sehingga jumlah pelanggan yang naik di dalam satu bus dapat dikurangi.
Selain itu, pelanggan diharapkan agar dapat sabar mengantri di luar halte untuk menghindari desakdesakan di dalam halte atau di dalam bus.
Mulai esok hari akan diterapkan kebijakan untuk menjaga jarak aman antar pelanggan dengan jarak 1 lengan.
Diharapkan dengan jarak antar pelanggan yang diatur, penyebaran COVID-19 dapat diminimalisir.
Untuk itu, nantinya petugas Transjakarta akan membantu mengarahkan pelanggan agar semuanya bisa
berjalan dengan baik dan memberikan kenyaman dan keamanan bagi pelanggan.
"Transjakarta mengimbau masyarakat untuk tetap membatasi perjalanan yang benar-benar diperlukan, selalu jaga kesehatan dan ikuti arahan petugas saat menggunakan layanan Transjakarta," imbaunya. (CC)
MRT Beroperasi Normal
MRT Jakarta kembali beroperasi normal. Kebijakan tersebut setelah dilakukan evaluasi dan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebelumnya, Anies Baswedan menerapkan pembatasan operasional MRT Jakarta. Namun, pembatasan itu akhirnya dicabut setelah sehari diterapkan.
MRT Jakarta akan kembali beroperasi untuk hari kerja dimulai Selasa (17/3/2020) pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB
"Berdasarkan hasil evaluasi dan arahan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta terkait kebijakan layanan transportasi publik dalam upaya menghambat penyebaran virus corona Covid-19, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan kembali mengoperasikan MRT Jakarta ke jadwal normal mulai besok Selasa 17 Maret 2020," kata Muhamad Kamaluddin, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Senin (16/3/2020).
Waktu operasi untuk hari kerja kembali dimulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan 16 rangkaian kereta (termasuk 2 rangkaian cadangan).
• Cara Mudah Membuat Disinfektan Sendiri di Rumah Ala Najwa Shihab, Cukup Pakai Bayclin
• Ingat! Mulai Hari ini Anies Cabut Ganjil-Genap Sementara
• Komentar Pedas Hotman Paris, Melihat Tumpukan Penumpang MRT-Transjakarta Akibat Kebijakan Anies
Serta selang waktu keberangkatan lima menit pada waktu sibuk (07.00—09.00 WIB dan 17.00—19.00 WIB) dan 10 menit di luar waktu sibuk.
"PT MRT Jakarta menerapkan pembatasan sosial (social distancing) kepada penumpang selama berada di area stasiun dan di dalam kereta dengan jarak minimal satu meter, termasuk ketika pada saat mengantri, baik di luar maupun di dalam stasiun," katanya.
PT MRT Jakarta tetap menerapkan pembatasan 60 orang per kereta atau 360 orang per
rangkaian.
Calon penumpang diharapkan dapat mengikuti arahan dari petugas MRT Jakarta
di stasiun.
PT MRT Jakarta juga akan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus corona COVID-19, seperti pemeriksaan suhu tubuh calon penumpang.
Serta mengimbau pemakaian penyanitasi tangan (hand sanitizer) bagi setiap calon penumpang.
"PT MRT Jakarta mengimbau agar setiap calon penumpang dapat menjaga kesehatan dan kebersihan diri sebagai bagian dari upaya bersama menekan laju penyebaran COVID-19," jelasnya.
Cabut Aturan
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut kebijakan pembatasan pengoperasian transportasi publik yang dikelola pemerintah daerah.
Transportasi umum yang Senin (16/3/2020) ini hanya beroperasi selama 12 jam dari pukul 06.00-18.00, mulai Selasa (17/3/2020) frekuensinya akan dinormalkan kembali.
“Sesuai arahan Bapak Presiden terkait penyelenggaraan kendaraan umum massal untuk masyarakat."
• Emosi Diprotes Penumpang yang Antre Sampai ke Jalan dan Kehujanan, Petugas MRT Sampai Bilang Begini
"Maka kami kembali menyelenggarakan dengan frekuensi tinggi untuk penyelenggaraan kendaraan umum di Jakarta,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Senin (16/3/2020) malam.
Anies Baswedan menjelaskan, transportasi yang jadwalnya dikembalikan normal yakni Bus Transjakarta, Kereta Mass Rapid Transit (MRT), dan Kereta Lintas Rel Terpadu (LRT).
Meski jadwalnya dinormalkan kembali, Pemprov DKI Jakarta tetap memberlakukan social distancing measure (pembatasan interaksi) di setiap penumpang.
• TAMBAH 17, Pasien Virus Corona di Indonesia Jadi 134 Orang, 14 Kasus Baru Ada di Jakarta
Upaya ini dilakukan untuk menekan potensi penyebaran virus corona (Covid-19) yang mulai mewabah di DKI Jakarta.
“Kami akan laksanakan dengan social distancing measure secara disiplin."
"Artinya akan ada pembatasan jumlah penumpang per bus dan per gerbong di setiap kendaraan umum yang beroperasi di bawah Pemprov DKI Jakarta.”
• JOKOWI Berikan Oleh-oleh Jamu kepada Tiga Mantan Pasien Virus Corona
“Juga akan ada pembatasan jumlah antrean di dalam halte dan jumlah antrean di dalam stasiun."
"Sekali lagi, tujuannya untuk mengurangi risiko penularan (virus corona),” tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah penumpang MRT yang antre sampai ke jalan dan kehujanan, sempat protes dan berdebat dengan petugas.
• Dirut RSUP Persahabatan Sarankan 40 Wartawan Istana yang Kontak dengan Menhub Istirahat di Rumah
Hal itu terjadi di Stasiun MRT Istora Mandiri di Jalan Sudirman, depan BEI, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2020) sore.
Perdebatan dikarenakan petugas tetap memaksa penumpang antre di jalan meski hujan mengguyur.
• Siswa SMP Gantung Diri karena Diduga Handphone Disita Orang Tua, Sempat Ditawari Makan
"Beberapa penumpang yang kehujanan karena antre di luar sempat berdebat dengan petugas," ungkap Ineke Novianty, salah satu calon penumpang MRT kepada Wartakotalive, Senin (16/3/2020).
Menurut Ineke, sebelum perdebatan terjadi, petugas menjawab pertanyaan beberapa penumpang dengan baik.
"Mungkin karena banyak yang nanya, petugasnya dari sabar jadi emosi."
• Warga Bekasi yang Meninggal di Cianjur Positif Virus Corona, Istri dan Anaknya Juga Tertular
"Sehingga penumpang lain jadi marah."
"Mereka tanya kenapa antre sampai di luar, kenapa enggak antre dari tangga, dan berapa menit antre," papar Ineke.
Karena banyak pertanyaan itulah, petugas MRT terpancing emosinya dan menimbulkan perdebatan di Stasiun MRT Istora Mandiri.
• Apkasi Ajak Pelajar Akses Fasilitas Belajar Online Gratis dari Rumah
"Bahkan petugasnya sampai bilang, 'mbak jangan salahin petugas, salahin gubernurnya yang bodoh'. Gitu kata petugasnya," beber Ineke.
Mendengar hal itu pun, penumpang lain yang protes menjadi terdiam dan berupaya tenang.
"Habisnya, udah kebijakan gubernur gitu, mau diapain," ucapnya.
• BEGINI Status Terakhir WhatsApp Siswa SMP yang Gantung Diri karena Ponselnya Disita Ortu
Pembatasan jam operasional MRT menimbulkan antrean dan penumpukan penumpang di sejumlah stasiun MRT, Senin (16/3/2020) sekira pukul 17.30.
Di antaranya, di Stasiun MRT Istora Mandiri di Jalan Sudirman.
Bahkan, calon penumpang mengantre hingga puluhan meter dan sampai ke ruas jalan di pintu masuk Stasiun MRT.
• Jokowi dan Istri Sudah Tes Virus Corona, Hasilnya?
Ineke Novianty, salah satu calon penumpang mengatakan, antrean terjadi sejak pukul 16.30.
"Ini karena jam operasi MRT cuma sampai pukul 18.00."
"Jadi pekerja yang masuk buru-buru pulang untuk bisa masuk MRT," kata Ineke kepada Wartakotalive, Senin (16/3/2020).
• Larang Pemerintah Daerah Lakukan Lockdown, Jokowi: Itu Kebijakan Pemerintah Pusat!
Menurutnya, kondisi hujan membuat antrean calon penumpang tetap mengular sampai ke jalan.
"Jadi yang antre sampai di luar dan di jalan, jadi kehujanan. Besok yang naik MRT supaya bawa jas hujan atau payung," saran Ineke.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan memang membatasi jam operasional sejumlah angkutan massal termasuk MRT.
• Pengamat Nilai AHY Potensial Jadi Presiden, Makanya Banyak yang Jegal
MRT yang semula jadwal keberangkatannya tiap 5 menit dan 10 menit, sejak Senin (16/3/2020) diubah menjadi tiap 20 menit.
"Rangkaian MRT yang setiap hari beroperasi tiap 16 rangkaian, tinggal 4 rangkaian."
"Waktu operasi yang semula jam 5 pagi sampai jam 24 00, sekarang hanya jam 6 pagi sampai jam 6 sore," jelas Anies Baswedan, Minggu (15/3/2020).
Jokowi: Kurangi Antrean di Moda Transportasi
Sementara, Presiden Jokowi menginstruksikan pemerintah daerah tetap menyediakan dan mengoperasikan transportasi umum bagi masyarakat.
Jokowi juga berharap, ada sejumlah kebijakan yang diambil oleh perusahaan transportasi publik tersebut, sehingga tidak menimbulkan keramaian dan kepadatan penumpang.
• Imbas Virus Corona, Mulai April Karyawan Bakal Gajian Full Tanpa Dipotong Pajak Selama 6 Bulan
Hal itu tekait pembatasan sejumlah transportasi publik akibat mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," kata Jokowi.
Pemerintah juga memastikan transportasi publik tetap berjalan secara normal.
• Ini Penyebab Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Gelap Gulita, Sempat Bau Sangit
"Dengan catatan, meningkatkan tingkat kebersihan moda transportasi tersebut, baik itu kreta api, bus kota, MRT, LRT, bus transjakarta," jelas Jokowi.
Jokowi meyakini pemerintah akan terus melakukan upaya agar tak ada kerumunan atau antrean yang mengakibatkan kepadatan di transportasi publik.
Karena, dikhawatirkan kerumunan orang bisa meningkatkan penyebaran virus corona (Covid-19).
• Gegara Virus Corona, Jokowi Kini Minum Jamu Tiga Kali Sehari
"Yang penting bisa mengurangi tingkat kerumunan, mengurangi antrean dan mengurangi tingkat kepadatan orang di dalam moda tranportasi tersebut."
"Sehingga kita bisa menjaga jarak satu dengan lainnya," ucap Jokowi. (*)