Virus Corona

Kepala BNPB: Saling Menyalahkan Soal Virus Corona Hanya Membuat Imunitas Tubuh Berkurang

KEPALA BNPB Doni Monardo mengatakan, virus corona harus dihadapi secara bersama-sama, dan tidak saling menyalahkan.

Penulis: Joko Supriyanto |
AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Ilustrasi COVID-19 

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, virus corona harus dihadapi secara bersama-sama, dan tidak saling menyalahkan.

Bahkan, katanya perlu dilakukan aksi bela negara yang telah digulirkan sejak 2018.

"Saat ini tidak perlu saling menyalahkan, karena sama sekali tidak ada manfaat, hanya membuat imunitas tubuh kita berkurang," kata Doni di Kantor BNPB, Sabtu (14/3/2020).

TERMASUK 6 Pasien di RSUP Persahabatan, Total Sudah Delapan Pasien Virus Corona Sembuh

Doni menyebut masyarakat sangat berperan penting dalam mencegah penyebaran virus Corona.

Terutama, dalam mendeteksi dini Covid-19.

"Keterlibatan komponen masyarakat, sampai dengan tingkat RT, RW kita butuhkan, apabila ada warga yang kurang sehat agar bisa sehat ditangani secara cepat," tuturnya.

Pasien Virus Corona yang Kabur dari RS Persahabatan Kini Dirawat di RS Polri Kramat Jati

Dirinya mengajak semua lapisan masyarakat, seluruh dunia usaha, BUMN, BUMD, swasta, organisasi keagamaan, bergandengan membantu permerintah, memperbanyak kegiatan bersih-bersih di ruang publik.

Kemudian, dapat memberikan informasi korban positif Covid-19 untuk dilakukan tracing dan tracking.

"Jika merasakan gejala atau memiliki riwayat mengunjungi negara yang terjangkit covid-19, melakukan karantina diri dengan mengacu pada protokol dari kementerian kesehatan," paparnya.

Anies Baswedan Ungkap Ada Dokter dan Perawat Tertular Virus Corona dari Pasien

Menurutnya, jika masyarakat meningkatkan rasa gotong royong saling membantu membagi masker kepada warga yang menunjukkan gejala flu , batuk, dan pilek, maka wabah ini dapat segera diselesaikan.

"Saling memberikan semangat dan saling membantu untuk memutus mata rantai yang berbahaya."

"Kususnya kelompok rentan, usia lanjut, balita, wanita hamil, dan juga penderita penyakit bawaan," ucapnya.

Anies Baswedan Liburkan Sekolah Dua Pekan, PDIP: Wali Kota Solo Sudah Duluan

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, virus corona masuk kategori bencana non alam, setelah WHO menjadikan Covid-19 sebagai pandemi global.

"Virus ini sudah dikategorikan sebagai pandemik global, malah statusnya adalah bencana non-alam," katanya, Sabtu (14/3/2020)

Untuk itu, pemerintah membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid-19, dalam hal ini melindungi warga yang masih sehat agar tidak terpapar virus covid-19.

 SITUS Pornografi PornHub Gratiskan Akses Layanan Premium untuk Warga Italia Sampai 3 April 2020

Sedangkan bagi warga yang tertular, tetap semaksimal mungkin dilakukan upaya penyembuhan.

Dalam tugas ini juga turut serta pendampingan dari beberapa lembaga dan kementerian, seperti Kementerian Kesehatan dan Menko PMK, Mabes TNI, Mabes Polri, dan Kantor Kepala Staf Presiden.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi warga kita yang masih sehat, agar tidak tertular penyakit, dan juga berusaha dengan semaksimal mungkin yang telah sakit," ucapnya.

 UPDATE Pandemi Virus Corona: Total 34 Pasien, Lima Orang Sembuh, Dua Meninggal

Guna melakukan hal itu, menurut Doni, perlu dilakukan percepatan penanganan covid-19 secara masif, dengan melibatkan seluruh sumber daya nasional melalui kolaborasi.

"Baik pemerintah, pemerintah daerah, akademisi, peneliti khususnya di bidang virus, dunia usaha, komunitas, termasuk para pakar dan tentunya kawan media sekalian," paparnya.

Percepatan yang dilakukan adalah dengan membuat manajemen keuangan bencana, dan memberikan akses lebih luas dalam penggunaan sumber daya secara terencana dan terpadu.

 Anies Baswedan Sarankan Kader Partai Demokrat Bawa Dokter Saat Gelar Kongres di Senayan

Hal itu seperti tercantum dalam pasal 50 UU 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.

Doni menyatakan pihaknya bakal memperbanyak tempat pengetesan covid-19, memperbanyak tenaga medis, serta mengundang dan melibatkan semua pihak.

Termasuk, para mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dan dokter-dokter dari IDI, serta relawan medis lainnya.

 IMAM Masjid Istiqlal: Jangan Anggap Virus Corona Azab

"Para tenaga medis tersebut juga akan membantu memberikan penjelasan tentang seluk beluk penanganan covid-19."

"Sehingga masyarakat dengan mudah mendapat penjelasan yang benar dan akurat," ucapnya.

Sebelumnya, Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 menyatakan, jumlah kasus positif covid-19 total berjumlah 96 orang per 14 Maret 2020.

"Jumlah kasus positif covid-19 total berjumlah 96 per hari ini," kata Achmad Yurianto di Graha BNPB, Sabtu (14/3/2020).

Kata Achmad Yurianto, jika pada kasus sebelumnya dilaporkan sebanyak 69 positif Corona, update terkini bertambah menjadi 27 orang, sehingga total sebanyak 96 orang.

 SITUS Pornografi PornHub Gratiskan Akses Layanan Premium untuk Warga Italia Sampai 3 April 2020

"Ini didapatkan dari tracing yang kita kerjakan secara masif," katanya.

Setelah melakukan langkah tracing penyebaran ke semua wilayah, Achmad Yurianto menuturkan tidak mungkin dilakukan hanya dalam pendekatan biasa yang saat ini dilakukan.

"Untuk itu gugus tugas percepatan ini perlu."

 UPDATE Pandemi Virus Corona: Total 34 Pasien, Lima Orang Sembuh, Dua Meninggal

"Agar terjadi sinergitas pemerintah pusat dan daerah dalam satu visi yang sama, sehingga tidak muncul overlapping capacity yang menimbulkan ketidakefisienan," ucapnya.

Achmad Yurianto mengatakan, saat ini kasus covid-19 telah melebar dan tidak hanya di Jakarta.

Hal ini berdasarkan temuan kasus di sejumlah daerah luar Jakarta, seperti Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, dan Pontianak.

 Anies Baswedan Sarankan Kader Partai Demokrat Bawa Dokter Saat Gelar Kongres di Senayan

"Kalau kita lihat sebarannya sekarang sudah melebar."

"Jakarta di DKI, Jawa barat di sekitar DKI, termasuk Bandung."

"Kemudian Tangerang, kemudian Jawa Tengah," kata Achmad Yurianto di BNPB, Sabtu (14/3/2020).

 IMAM Masjid Istiqlal: Jangan Anggap Virus Corona Azab

Selain itu ada beberapa temuan di beberapa derah yang masih dilakukan pencarian untuk menemukan titik kasus penyebaran.

Sehingga, atas kondisi ini pihaknya akan lebih aware dalam upaya meningkatkan tracing.

Hal itu menurut pria yang disapa Yuri ini, penting dalam perubahan respons setelah WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global.

 Dikritik Pimpin KPK Tanpa Prestasi, Firli Bahuri Malah Heran Jika ICW Memuji

"Kemenlu tentu akan meninjau kembali pembatasan kunjungan warga negara dari negara lain yang sekarang lockdown," ucapnya

Dalam kondisi seperti Ini, Yuri berharap sinergi masing-masing daerah juga harus melakukan pengawasan yang lebih ketat.

"Ini lah yang kami katakan ini tak mungkin pendekatannya case by case, tapi harus berbasis masyarakat, community case," ucapnya.

Sebelumnya, pada Rabu (9/3/2020) sebanyak 34 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia.

 Diduga Menyeberang Sembarangan, Bocah Meninggal Tertabrak Bus TransJakarta di Pulogadung

1 WNA yang positif virus corona dinyatakan meninggal akibat kompliksi penyakit.

Sedangkan 3 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah sebanyak 35 orang pasien.

 Anies Baswedan Ingatkan Umat Muslim Ikuti Sabda Rasulullah untuk Hindari Virus Corona

Sehingga, total ada 69 orang pasien positif virus corona.

Achmad Yurianto merinci pasien positif virus corona mulai kasus 35 hingga kasus 69.

Menurut Yurianto, 35 pasien baru virus corona ini merupakan hasil penelusuran dari pasien positif sebelumnya.

 6 Finalis Puteri Indonesia 2020 Diangkat Jadi Duta MPR, Termasuk yang Sempat Tak Hafal Pancasila

Berikut ini data pasien kasus 35 hingga kasus 69 yang disampaikan oleh Yurianto:

- Kasus 35, Perempuan (57 tahun), masuk kedalam ke rumah sakit dalam keadaan menggunakan ventilator.

Dilakukan pemeriksaan Covid-19 dan kondisinya memburuk sehingga meninggal pada hari itu juga.

Hasil spesimen positif virus corona.

- Kasus 36, Perempuan (36 tahun), masuk ke rumah sakit dalam keadaan menggunakan ventilator.

Dilakukan pemeriksaan Covid-19 dan kondisinya memburuk sehingga meninggal pada hari itu juga. Hasil spesimen positif virus corona.

- Kasus 37, Laki-laki (43 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 38, Perempuan (80 tahun) kondisi sakit sedang berat. Stabil tidak mengunakan ventilator.

- Kasus 39, Laki-laki (54 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 40, Perempuan (46 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 41, Laki-laki (40 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 42, Laki-laki (66 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 43, Laki-laki (34 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 44, Laki-laki (57 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 45, Perempuan (29 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 46, Laki-laki (30 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 47, Laki-laki (61 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 48, Laki-laki (35 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 49, Laki-laki (3 tahun) kondisi sakit ringan sedang.

- Kasus 50, Laki-laki (59 tahun) mengalami perubahan cepat dari kemarin dan meninggal. positif virus corona.

- Kasus 51, Laki-laki (60 tahun) napak sakit sedang.

- Kasus 52, Perempuan (59 tahun) napak sakit ringan sedang.

- Kasus 53, Perempuan (24 tahun) nampak sakit ringan sedang.

- Kasus 54, Laki-laki (2 tahun) nampak sakit sedang.

- Kasus 55, Perempuan (26 tahun) nampak sakit ringan sedang.

- Kasus 56, Laki-laki (58 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 57, Perempuan (27 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 58, Laki-laki (51 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 59, Laki-laki (63 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 60, Perempuan (25 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 61, Perempuan (58 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 62, Laki-laki (51 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 63, Laki-laki (34 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 64, Perempuan (49 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 65, Laki-laki (48 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 66, perempuan (73 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 67, Perempuan (25 tahun) sakit ringan sedang.

- Kasus 68, Perempuan (38 tahun)sakit ringan sedang.

- Kasus 69, Perempuan (80 tahun) sakit sedang. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved