Warga Palmerah Modikasi Arit Sampai Panjang 2 Meter dan Bergagang Besi, Dipakai Buat Tawuran
Ia diamankan saat tawuran di kawasan Tanggul Banjir Kanal Barat, Pasar Gili Jatipulo Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (7/3/2020) dini hari.
Penulis: Junianto Hamonangan |
ZL (32) diringkus seusai membawa senjata tajam jenis arit.
Ia diamankan saat tawuran di kawasan Tanggul Banjir Kanal Barat, Pasar Gili Jatipulo Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (7/3/2020) dini hari.
Kapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat Kompol Supriyanto mengatakan, pengungkapan itu bermula saat polisi melakukan patroli antisipasi tawuran di sekitar lokasi.
• KRONOLOGI Dua Pasien Baru Dinyatakan Positif Virus Corona, Satu Klub Dansa tapi Tidak Serumah
"Pada saat itu kami menemukan adanya segerombolan orang yang sedang tawuran, lalu kita bubarkan," kata Supriyanto, Sabtu (7/3/2020).
Saat patroli, petugas menemukan seorang warga Jalan Gang Mawar Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, kedapatan membawa senjata tajam jenis arit.
"Didapati ada seseorang yang membawa senjata tajam, yaitu ZL," ujar Supriyanto.
• BREAKING NEWS: Pengidap Corona di Indonesia Jadi 4 Orang, 2 Pasien Baru Berusia 32 dan 34 Tahun
Supriyanto menceritakan, senjata tajam jenis arit yang dibawa pelaku telah dimodikasi dengan panjang kurang lebih dua meter dan bergagang besi.
Tersangka selanjutnya diamankan ke Mapolsek Palmerah guna proses penyidikan lebih lanjut.
Tersangka dijerat pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
"Kita masih melakukan penyelidikan," ucap Supriyanto.
Siswa SMK Tewas Akibat Tawuran Pelajar di Bekasi
Tawuran antar-pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terjadi di Jalan Kalimalang.
Tepatnya, di Kampung Cilamayan, Desa Pasir Tanjung, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Rabu (19/2/2020) malam.
Akibat tawuran pelajar tersebut, satu pelajar berinisial NS (17) meninggal dunia.
• Gelar Balapan Formula di Lokasi Cagar Budaya, Sekda DKI: Siapa yang Mau Ngerusak Monas?
Hal itu terjadi setelah senjata tajam kubu lawan menghunjam bagian dada bawahnya.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, aksi tawuran pelajar ini bermotif balas dendam.
"Jadi tawuran pelajar antara kedua sekolah ini."
• Polisi Sita 2,5 Juta Butir Obat-obatan Ilegal di Koja, Ada Jenis yang Dikonsumsi Lucinta Luna
"Saat kami periksa karena adanya aksi balas dendam," ujar Hendra kepada Wartakotalive saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020).
Dia juga mengaku telah mengamankan empat tersangka sebagai dalang pembunuhan saat tawuran terjadi.
Empat tersangka itu berinisial F, S, A, dan M, dengan status pelajar berusia berkisar 17 tahun.
• Anies Baswedan Minta Warga DKI Ubah Stigma Soal Sampah, Tak Ingin Musibah di Cimahi Terulang
Mereka berasal dari sebuah SMK swasta di Kabupaten Bekasi.
Menurut Kapolres, saat diperiksa, para tersangka mengaku telah merencanakan tawuran sejak jauh-jauh hari, karena ingin balas dendam.
"Jadi saat kami periksa handphone mereka, memang sudah direncanakan ingin melakukan aksi balas dendam," jelasnya.
• SAMBIL Rampas Handphone Rusak, Begal Ini Juga Gondol Tempe Goreng di Warteg
Tak hanya empat tersangka dari SMK swasta, polisi juga meringkus 13 siswa SMK negeri di Cikarang Pusat, untuk diperiksa dan dibina.
"Jadi kami juga telah memanggil orang tua mereka masing-masing dan pihak sekolah."
"Untuk melakukan pembinaan anak-anak ini," katanya.
• 2 Juta Obat Ilegal yang Disita Polres Metro Jakarta Utara Sudah Dicabut Izinnya oleh BPOM Sejak 2016
Barang bukti yang diamankan polisi berupa dua senjata tajam dari SMK swasta di Kabupaten Bekasi.
Juga, dua senjata tajam dari SMK negeri di Cikarang Pusat.
Empat tersangka dari SMK di Kabupaten Bekasi dijerat pasal 170 KUHP dan UU Darurat.
• Mahfud MD Tak Mau Ikut Campur KPK Setop 36 Kasus Korupsi, Katanya Bukan Bawahan Dia
Ancaman hukumannya, 5 tahun penjara.
Kejadian ini bermula ketika saksi AH (16), DA (17), NI (17) dan teman-temannya, berkumpul di gapura Kantor Desa Pasir Ranji pukul 20.00 WIB.
Mereka berjumlah sekitar 20 orang, berboncengan motor.
• Kritik Usul Pajak Knalpot, Massa Aksi 212: Besok Jalan Kaki Jadi Pajak Sandal Jepit
Mereka lantas berangkat ke daerah Jalan Kalimalang, Jembatan Kali Cibeet.
Mereka bergerak ke arah pintu air Kampung Cilapayan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat.
Lalu, berhenti di lokasi tersebut.
• Tepergok dan Ditempeleng Warga, Maling Ini Ternyata Curi Motor Bodong
Sekitar 40 menit kemudian, mereka bertemu pihak lawan, dan terjadilah tawuran antar-pelajar SMK.
Akibat tawuran tersebut, korban NS mengalami luka menganga selebar 5 sentimeter di dada bawah sebelah kiri, karena sayatan benda tajam.
Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat oleh teman-temannya.
• Usulkan Aturan Orang Kaya Wajib Nikahi yang Miskin, Menko PMK Bilang Itu Cuma Intermeso
Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika menyayangkan kejadian tersebut.
Pihaknya pun akan segera mendalami kasus ini.
• Wasit dan Operatornya Harus Latihan 9 Bulan, VAR Baru Bisa Diterapkan di Liga 1 2021
Sehingga, diharapkan takkan terulang kembali tawuran antar-pelajar.
"Kami perlu mendalami kasus ini terlebih dahulu, mengapa bisa terjadi seperti itu," ujar Dewi kepada Wartakotalive saat dikonfirmasi, Jumat (21/2/2020).
Terkait para tersangka berstatus pelajar ini, Dewi meminta sejumlah pihak menanganinya secara baik.
• Agar Tak Abal-abal, Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP Cuma Punya Visi Misi dari Partai
Salah satunya, mereka tak boleh berhenti belajar meski nantinya akan mendekam di dalam penjara.
"Intinya mereka tidak boleh berhenti belajar."
"Di mana pun kondisinya, selama itu anak-anak harus bisa mengakses proses belajar," tegasnya.
• HASIL Pemeriksaan Perlintasan Keimigrasian Harun Masiku, Data Tidak Terkirim Sejak 23 Desember 2019
Untuk meminimalisir aksi tawuran pelajar, Disdik Jabar juga turut melakukan pembinaaan dengan membuat program sekolah ramah anak.
"Melalui sekolah ramah anak, kami membuat kegiatan-kegiatan positif."
"Agar para pelajar tersebut tak melakukan hal-hal yang merugikan semua pihak," tuturnya. (*)