Virus Corona
Restoran Amigos Liburkan Karyawan yang Bekerja pada 14 Februari 2020, Omzet Hancur Lebur
AGUS, Manajer Restoran Amigos, memastikan pihaknya telah melaksanakan imbauan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Ia pun menegaskan dengan adanya pemeriksaan dari ahli medis ini dapat membuktikan restorannya bukan lokasi awal kemunculan wabah virus corona yang ditudingkan.
• Corona Masuk Indonesia, Anies Baswedan Janji Takkan Menomorduakan Keselamatan Warga demi Ekonomi
"Kita jadi korban. Tapi lebih baik kita jadi korban dan meyakinkan orang bahwa di sini bersih."
"Lebih baik gitu, daripada mereka bagus enggak bersih, enggak hati-hati," katanya saat ditemui di lokasi.
"Kita panggil sekarang tim medis dari pemerintah untuk mengecek karyawan kita."
• MULAI Hari Ini Pengunjung Istana Kepresidenan Diperiksa Suhu Tubuh untuk Cegah Virus Corona
"Karena selama 14 Februari (2020) sampai sekarang belum kita dapat laporan karyawan kita sakit dengan flu apa pun atau dengan batuk."
"Jadi untuk mengatur atau mengatasi ini atau meyakinkan tamu-tamu dan sosial media, bahwa kita oke," sambungnya.
Tutup Dua Minggu
Mulles Ron memastikan pihaknya menutup operasional restoran hingga dua pekan ke depan.
Ia mengatakan, langkah ini diambil pihak manajemen untuk memastikan sterilisasi lingkungannya dari dugaan penyebaran wabah virus corona yang mulai menginfeksi Indonesia.
Sebab, pihaknya ingin meluruskan terakit ramainya pemberitaan yang menduga penyebaran virus corona berawal dari restorannya itu.
• Harga Masker Melonjak Jadi Rp 200 Ribu per Boks, Warga Borong Sampai 5 Dus di Pasar Proyek Bekasi
"Ini banyak rumor-rumor sekarang yang melalui sosmed (sosial media), yang kita itu dituduh ada orang Jepang datang ke sini."
"Dituduh kita bahwa Amigos banyak dapat virus di sini."
"Kita mau luruskan bahwa ini tidak benar," kata Mulles.
• BREAKING NEWS: Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di Cianjur
Alasan lain menutup sementara restoran, lanjutnya, untuk memastikan pihaknya siap menanggulangi pemberitaan tersebut melalui pengecekan dari para ahli medis.
Agar pihaknya dapat membuktikan tempatnya bukan awal dari penyebaran virus corona yang banyak disiarkan di jejaring media sosial ataupun media nasional.