Virus Corona

Peneliti UI Temukan Ramuan Obat Alternatif yang Diklaim Dapat Menghambat Virus Corona Dalam Tubuh

Peneliti UI Temukan Ramuan Obat Alternatif yang Diklaim Dapat Menghambat Sel Virus Corona Dalam Tubuh. Simak selengkapnya.

Penulis: Vini Rizki Amelia |
bbc.co.uk/kompas.com
Virus Corona 

Walau pun virusnya berpeluang mematikan, namun mayoritas orang yang terinfeksi sejauh ini hanya mengalami gejala ringan dan bisa sembuh total.

Hal itu penting untuk dipahami untuk mencegah kepanikan global dan mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kemungkinan penularan.

 RSUD Kota Bekasi Lakukan Simulasi Penanganan Pasien Suspect Virus Corona

Ruang Isolasi Pinere, RSUP Persahabatan yang jadi tempat perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona, Rabu (4/3/2020).
Ruang Isolasi Pinere, RSUP Persahabatan yang jadi tempat perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona, Rabu (4/3/2020). (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Pakar virology dari Universitas Hong Kong, Dr Jin Dongyan mengatakan kepanikan hanya menambah peluang penularan virus corona.

"Mayoritas orang sekarang panik, dan sebagian besar malah meningkatkan risiko," kata Dr Jin Dongyan, dikutip dari New York Times via Intisari.

3. Dua Kategori Kasus

Kasus Covid-19 dibedakan menjadi dua, yakni kasus berat dan ringan.

Kasus ringan melibatkan pneumonia, penyakit infeksi pada paru, atau ada komplikasi pneumonia ringan.

Sementara kasus yang berat memiliki gejala sesak napas, saturasi oksigen darah rendah, atau gangguan paru.

Adapun pasien dikatakan berada dalam kondisi kritis ketika mengalami gagal napas, shock septik, atau disfungsi organ.

 Tim Satgas RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Tangani Gejala Awal Virus Corona

Pemeriksaan Virus Corona di Balaikota DKI Jakarta pada Rabu (4/3/2020)
Pemeriksaan Virus Corona di Balaikota DKI Jakarta pada Rabu (4/3/2020) (Istimewa)

Sejauh ini di China, kasus yang tergolong berat kurang dari 14%, dan kritis kurang dari 5%.

Sedangkan secara umum angka kematian akibat virus ini di China yakni 2,3%.

Kendati dekimikian, gejala yang ringan ternyata memiliki sisi negatif karena membuat para ilmuwan lebih sulit untuk dikenali dan pasien tidak berobat ke dokter.

Selain itu, seseorang bisa saja terinfeksi tetapi tidak menimbulkan gejala apa pun.

Menurut Dr Jin Dongyan, orang yang mengalami gejala virus Corona ringan, secara umum sulit dibedakan dengan orang yang sakit flu biasa atau salesma.

"Gejalanya bisa sangat ringan, seperti nyeri tenggorokan."

"Lalu setelah satu 2 hari sembuh. Bahkan pada pasien yang ke dokter, gejalanya tidak dikenali karena sangat ringan, seperti flu," ujarnya.

 Cara Susan Sameh Cegah Virus Corona, 2 Penangkal Virus Ini Ada dalam Tas

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kapan Virus Corona Berakhir? Ahli dari China Ungkap 2 Kemungkinannya, Masyarakat Tak Perlu Khawatir.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved