Breaking News

BREAKING NEWS: USTAZ Yusuf Mansur Marah, Laporkan Penulis Buku Netizen dan Pengelola Media ke Polisi

Ustaz Yusuf Mansur marah dan segera laporkan ke polisi sejumlah netizen, penulis buku, dan pengelola media.

Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Tribunnews.com/Jeprima
USTAZ Yusuf Mansur marah dan akan laporkan penulis buku, netizen, dan pengelola media online ke polisi. 

Ustaz Yusuf Mansur marah dan segera laporkan ke polisi sejumlah netizen, penulis buku, dan pengelola media. "Saya siap bolak balik ke polisi untuk laporkan mereka."

USTAZ Yusuf Mansur marah.

Yusuf Mansur akan laporkan sejumlah pengelola media online, netizen (warganet), dan penulis buku.

Yusuf Mansur lapor polisi.

Orang-orang tersebut atau para netizen tersebut dinilai telah menyerang kehormatan Yusuf Mansur dan di antaranya dengan menuduh Yusuf Mansur penipu.

"Ati-ati nih buat temen-temen yang komen gak bener. Mulai pagi ini. Termasuk di facebook. Pokoknya saya akan screenshot, saya laporin ke polisi," ujar Yusuf Mansur dalam sebuah video.

Cegah Virus Corona, Ustadz Yusuf Mansur Bagikan Doa Nabi Muhammad yang Sedikit Dimodifikasinya

Ustaz Yusuf Mansur Unggah Video Kuburan dan Pocong Berwajah Hancur: Geber Salawat dan Al-Kahfi

Video itu dibagikan di akun IG TV Yusuf Mansur Rabu (4/3/2020) pagi. 

Yusuf Mansur menjelaskan sejumlah pihak yang akan dilaporkan.

Pertama adalah mereka yang secara terus menerus menyerang dirinya, membuat tulisan-tulisan yang menuduhnya sebagai penipu dengan menggunakan berbagai media.

Menurut Yusuf Mansur, orang tersebut sudah menjelek-jelekannya sejak tahun 2014. 

Saat itu, dirinya masih bersabar. Tetapi, orang itu tetap saja menyebarkan tuduhan-tuduhan yang tidak benar.

"Sekarang 2020, masih saja menyerang saya dari berbagai sisi, mengatakan saya pembohong, penipu, buat buku ttg saya dengan berbagai judulnya.

"Sekarang 2020, masih saja menyerang saya dari berbagai sisi, mengatakan saya pembohong, penipu, buat buku tentang saya dengan berbagai judulnya," kata Yusuf Mansur.

Dia menambahkan, "bismillahhirohamanirohim, setelah mengadu kepada Allah, bismillah, Insya Allah saya akan laporkan balik seluruh orang-orang yang berbuat itu ke polisi."

Yusuf Mansur pun menjelaskan beberapa proyek yang disebut-sebut menjadi dasar bagi orang yang sebelumnya telah melaporkannya ke polisi atau ke pengadilan.

Dan proyek-proyek itu pula yang kemudian dijadikan oleh mereka itu untuk menuduh Yusuf Mansur penipu.

"Saya dengar juga orang-orang itu laporkan saya ke pengadilan negeri untuk segala sesuatu yang yang tidak saya lakukan. Itu bukan proyek saya, bukan milik saya. Itu milik kawan-kawan saya," katanya.

Dia menyebutkan salah satu proyek yang dianggapnya sebagai penipuan sekarang sudah berjalan, yakni Hotel Siti Horizon, Tangerang, Banten.

"Hotel Siti, itu punya saya dan masih berdiri. Dua tower. Sudah berdiri. Bahwa belum mengutungkan, ya usaha ya begitu. Tapi bukannya tidak jalan," katanya.

Hotel itu, kata Yusuf Mansur, jangan semata-mata dilihat untung dan ruginya, tetapi juga harus dilihat sebagai simbol kebangkitan bersatunya umat.

 "Hotel Siti ini lambang, lambang bersatunya umat. Berdiri ini hotel, bukan soal untung dan rugi. Kalau umat bersatu luar biasa, akan besar," tandasnya.

Semula, kata Yusuf Mansur, dirinya tetap bersabar, mengalah, dan diam saja meski dituduh macam-macam.

Tetapi, ini sekarang sudah ditulis jadi buku. Anak-anak keturunannua akan melihat, membaca, dan  mendengar bahwa ayahnya, nanti kakeknya disebut sebagai penipu.

Bukan hanya disebut, tapi ditulis dalam sebuah buku.

"Ayo bismillah. Dari muilai buku yang pertama. sampai yang terakhir. Nanti kita akan bedah. Kalau ada kesalahan di sana, saya Yusuf mansur, tidak pernah tidak gentle. Saya perbaiki. Tapi bila di dalamnya ada fitnah, ya bismilah ya ayo. Sudah niat laporkan balik ke polisi," katanya.

Menurut Yusuf Mansur, dia juga akan melaporkan sejumlah pengelola media online seperti Demokrasi, Klibat.net, dan Toyibah.

"Jadi, kalau selama ini saya sibuk bolak bolak ke kantor polisi karena di-BAP, nanti saya akan bolak balik ke kantor polisi untuk bikin laporan," ujar Yusuf Mansur.

Simak videonya di IG Tv Yusuf Mansur berikut ini.

Wartakotalive.com sudah mengirimkan pertanyaan melalui whatsapp dan menghubungi Yusuf Mansur melalui telepon.

Tetapi, sampai berita ini diturunkan, Yusuf Mansur belum menjawab pertanyaan tersebut.

Karena itu, berita ini baru bersumber dari video yang dibagikan di akun instagram Yusuf Mansur

Wartakotalive.com masih terus berusaha menghubungi Yusuf Mansur untuk wawancara lebih mendalam.

Yusuf Mansur dan Kasus Surabaya

Sementara itu, Yusuf Mansur sebelumnya juga ikut terseret kasus di Surabaya, Jawa Timur.

Tetapi, kasus itu akhirnya berakhir setelah Yusuf Mansur beberapa kali diperiksa polisi.

Kompas.com memberitakan, Ustaz Yusuf Mansur menyatakan, namanya telah dicatut dalam kasus penipuan berkedok perumahan syariah di Surabaya, Jawa Timur.

Kompas.com telah menghubungi Yusuf Mansur terkait kasus itu.

Dia lalu mengarahkan untuk melihat pernyataanya di akun Instagram miliknya @yusufmansyrnew.

"Saya sudah dikontak kawan-kawan Polrestabes Surabaya, dan siap hadir, siap banget," tulisnya di akunnya itu, Senin (6/1/2020).

Pimpinan Pondok Pesatren Daarul Quran ini juga mengatakan dirinya tidak punya keterlibatan apa pun dengan kasus penipuan properti syariah tersebut.

"Nama saya dan DQ (Daarul Quran) dicatut secara gak jelas," lanjut dia.

Namun, pria yang akrab disapa UYM itu mengaku pernah bertemu tersangka pelaku dan sempat membicarakan masalah wakaf.

"Sempat ketemuan, ketemuan biasa aja. Alhamdulillah," lanjut dia dalam keterangan di Instagramnya itu.

Yusuf Mansur juga mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada ceramah motivasi terkait proyek rumah syariah fiktif tersebut.

Sebelumnya, Polrestabes Surabaya menangkap pemilik sekaligus Direktur Utama PT Cahaya Mentari Pratama Sidik Sarjono.

Sidik diketahui telah menjalankan bisnis properti perumahan syariah dengan nama Multazam Ismalic Residence di Desa Kalanganyar, Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Menurut Kanit Harda Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Giadi Nugraha, penangkapan Sidik dilakukan setelah mendapat laporan dari para korban penipuan.

Satreskrim lalu menindaklanjuti laporan tersebut. Dari hasil penyidikan, terungkap status lahan yang dipasarkan merupakan milik orang lain yang disewa oleh tersangka pelaku.

Bahkan sebagian lahan tersebut masih berupa rawa, sementara sisanya sudah dilapisi paving block.

"Tersangka hanya menyewa sebidang tanah itu kemudian dipaving lalu difoto dan dipasarkan ke masyarakat," kata Giadi.

Seorang korban bernama Diah menuturkan, dia tertarik membeli rumah karena tergiur iklan serta konsep properti tanpa riba.

Menurut Diah, dalam salah satu brosur dan poster promosinya, tersangka mencantumkan foto Ustadz Yusuf Mansur.

"Pada 2017 menyewa gedung Jatim Expo satu hall itu. Tapi Ustadz Yusuf Mansur tidak datang, katanya berhalangan," kisah Diah.

Diah membeli satu kavling tanah berukuran 6 x 15 meter dengan harga Rp 123 juta. Dia mengaku sudah melunasi pembayaran itu sejak tahun 2017. "Kok tahu-tahu sudah ada dengar kalau kami ditipu," ujar Diah.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved