Breaking News

BREAKING NEWS: Dua Warga Indonesia Positif Virus Corona, Presiden Jokowi: Sudah di Rumah Sakit

Sebanyak dua warga Indonesia positif virus corona, diakui Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.

Editor: PanjiBaskhara
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Sebanyak dua warga Indonesia positif virus corona, diakui Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. 

"Sejak dari Provinsi Hubei RRT, kemudian MV World Dream, dan MV Diamond Princess ini," tambahnya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan nama resmi virus korona.

WHO menamai virus yang pertama kali berkembang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina itu dengan identitas COVID-19.

Dilansir dari CGTN, Rabu (12/2/2020), Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkannya dalam sebuah konferensi pers, Selasa (11/2/2020).

"Kita telah memiliki nama penting untuk wabah koronavirus ini," ujar Tedros.

COVID-19 adalah singkatan dari coronavirus disease that was discovered in 2019.

CO adalah singkatan dari korona, VI singkatan dari Virus, D memiliki arti disease atau penyakit.

Sedangkan angka 19 mewakili tahun di mana virus ditemukan pertama kali pada 2019.

Sehingga, COVID-19 adalah penyakit virus korona yang ditemukan pada 2019.

WHO mengatakan, pemilihan nama tersebut sangat hati-hati, agar menghindari stigma negatif yang merujuk pada nama wilayah atau kelompok tertentu.

Selain itu, alasan pemilihan nama COVID-19 juga karena mudah dilafalkan.

"Kami harus menemukan nama yang tidak merujuk pada lokasi geografi, binatang, atau individual, atau kelompok tertentu," jelas Tedroz seperti dikutip dari NBC News.

Nama resmi diumumkan setelah hampir dua bulan COVID-19 merenggut nyawa lebih dari 1.000 orang, melampaui virus Sars pada 2002-2003.

Tercatat dari laporan Komisi Kesehatan Nasional Cina, Rabu (12/2/2020), ada 1.017 orang meninggal dunia dan 42.708 orang positif virus COVID-19.

Sementara, WHO mengakui kemampuan laboratorium di Indonesia dalam memeriksa dugaan virus corona.

Indonesia adalah salah satu negara yang masih bersih dari wabah virus tersebut.

Namun, pihak WHO melalui Dr Vinor Kumar Bura yang merupakan Medical Officer at WHO, tetap mengingatkan Indonesia untuk tetap bersiap mewaspadai penyebaran virus corona .

“Indonesia adalah negara yang besar, kita harus bersiap."

"Jadi saya pikir (langkah selanjutnya) untuk mempersiapkan hal ini,“ kata Vinor saat ditemui di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

WHO juga mengingatkan pentingnya kesadaran dari seluruh masyarakat terhadap virus yang telah menyebabkan 1.013 orang meninggal dunia itu.

“Semua pihak harus punya kesadaran, masyarakat juga harus sadar, dan semua fasilitas juga berfungsi,” saran Vinor.

Pemantauan terhadap viru corona juga terus dilakukan penuh oleh pihak WHO, mengingat virus ini belum ada obat dan vaksinnya.

“Ini kan penyakit baru, dan ini baru kurang lebih sebulan."

"Kita terus memonitor penyakit ini, bagaimana perkembangan penyakit ini, dan memastikan persiapan sudah dengan level tertinggi,” tutur Vinor.

Untuk memastikan ketersediaan alat di Balitbangkes, Vinor pun langsung mendatangi tempat pemeriksaan spesimen virus corona di Indonesia.

Juga, di Badan Penelitan dan Pengembangan Kesahatan (Balitbangkes) di kawasan Jatinegara, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Setelah mendapat penjelasan dari Kepala Balitbangkes Siswatno dan masuk langsung ke dalam laboratorium penelitian, Vinor memastikan kemampuan alat-alat deteksi virus corona di Indonesia.

“Kami bisa mengonfirmasi bahwa Indonesia punya kit atau peralatan untuk mendeteksi novel coronavirus,” cetus Vinor.

Sudah ada 64 spesimen yang diperiksa oleh Badan Penelitan dan Pengembangan Kesahatan (Balitbangkes).

Kepala Balitbangkes Siswanto menyebutkan, hasilnya 62 spesimen dipastikan negatif virus corona dan sisanya dalam pemeriskaan.

“62 negatif dan dua lagi masih dalam tahap pemeriksaan,” kata Siswanto saat ditemui di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Siswanto menjelaskan, proses penelitian spesimen dimulai dengan pengambilan spesimen berupa swab lendir pasien dari hidung atau tenggorokan.

Kemudian, masuk ke proses penelitian di laboratorium dengan sequencing dan Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Dalam proses ini saya yakin apa yang sudah dilakukan itu tepat."

"Jadi kalaupun negatif, bukan berarti dianggap enggak mampu. Enggak betul itu,” terang Siswanto.

64 spesimen tersebut berasal dari 16 provinsi di Indonesia dengan rincian:

DKI Jakarta 14 kasus

Bali 11 kasus

Jawa Tengah 7 kasus

Jawa Barat 6 kasus

Jawa Timur 6 kasus

Banten 6 kasus

Sulawesi Utara 4 kasus

Yogyakarta 3 kasus

Kalimantan Timur 2 kasus

Jambi 1 kasus

Papua Barat 1 kasus

NTB 1 kasus

Kepulaian Riau 1 kasus

Bengkulu 1 kasus

Kalimantan barat 1 kasus

Sulawesi utara 1 kasus. (Chaerul Umam/Fransiskus Adhiyuda)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona"

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved