Banjir Jakarta

2 Warga Cipinang Melayu Tewas Tersengat Listrik, Ketinggian Banjir Lebih dari 3 Meter

KETINGGIAN banjir di RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, semakin meningkat.

Penulis: Rangga Baskoro |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Banjir di kawasan RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (25/2/2020). 

KETINGGIAN banjir di RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, semakin meningkat.

Tak hanya mengakibatkan kerugian materiil, sama seperti di awal 20202, 2 warga RW 04 Cipinang Melayu, tewas akibat tersengat listrik.

"Korban jiwa ada dua orang, satunya warga RT 03, yang satu nanti saya cek lagi," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian di lokasi, Rabu (25/2/2020).

BREAKING NEWS: PM Malaysia Mahathir Mohamad Mundur, Anwar Ibrahim Bakal Menggantikan?

Pihaknya kini menyiagakan ratusan personel gabungan untuk membantu proses evakuasi warga menggunakan perahu karet.

"Untuk petugas gabungan dari Polres ada 2 SSK, Polairud PMJ 1 SSK, ditambah personel TNI dan Damkar," ungkapnya.

Pagi ini, titik tertinggi di kawasan tersebut terpantau mencapai 3 meter.

Survei Median Soal Capres 2024: Prabowo Unggul di Kota, Anies Baswedan di Desa

Masih banyak warga yang saat ini membutuhkan bantuan untuk evakuasi.

"Di belakang itu tingginya 3 meter lebih ya," jelasnya.

Pantauan Wartakotalive, banjir yang merendam kawasan tersebut semakin meningkat ketinggiannya.

Arusnya pun begitu deras, sehingga warga kesulitan apabila berjalan menembus banjir.

Satpam Tersetrum di Bekasi

Seorang satpam dikabarkan meninggal dunia saat banjir merendam wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Minggu (23/2/2020).

Korban meninggal itu bernama Pisin, petugas keamanan di Perum Nusa Indah Harapan Indah RW 18 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Camat Medan Satria Lia Erliani membenarkan hal itu.

 Sandiaga Uno Minta Polemik Balapan Formula E di Monas Segera Dihentikan, Singgung Piala Dunia U-20

Ia mengatakan, korban meninggal pada Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.

Korban meninggal diduga karena terpeleset dan kemudian terkena sengatan listrik.

"Karena pada saat itu jam 3 malam posisi hujan sedang deras-derasnya," ujar Lia, Senin (24/2/2020).

 Usulan Orang Kaya Nikahi yang Miskin, Partai Demokrat: Bentuk Keputusasaan Jokowi Tumbuhkan Ekonomi

Dikutip dari website Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, http://bpbd.bekasikota.go.id,  korban merupakan warga Kampung Bogor Penggarutan, Desa Pusaka Nagara, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.

Menurut saksi bernama Abdul Hanan, Ketua RW 18 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, korban yang bekerja sebagai keamanan perumahan sedang patroli saat hujan deras pada dini hari.

Setelah terjadi petir dengan suara yang keras, menurut keterangan saksi sekitar pukul 02.00 WIB, ada warga yang melapor korban sudah tergeletak di lokasi kejadian, tepatnya di RT 05 RW 18.

 PELUANG Gibran Diusung PDIP di Pilkada Solo Makin Besar, Mayoritas Kader Banteng di DPP Mendukung

Menurut keterangan saksi ketua RW, korban meninggal dunia bukan karena tersengat listrik, melainkan diduga karena serangan jantung.

Karena, jika tersambar petir atau tersengat listrik, ada luka bakar, tetapi di tubuh korban tidak ada luka bakar.

Korban langsung dibawa ke rumah duka saat subuh.

 KRONOLOGI Tiga Pengemudi Ojek Pangkalan Peras Penumpang, Korban Ternyata Dipaksa Sejak Awal

Camat Medan Satria Kota Bekasi Lia Erliani mengatakan, banjir yang terjadi pada Minggu (23/2/2020) kemarin cukup luar biasa.

Hal itu ditandai hampir seluruh RW di Kelurahan Pejuang terendam banjir.

"Dari 33 RW, ada 32 RW yang terdampak (banjir)," ujar Lia, Senin (24/2/2020).

 Sandiaga Uno Pastikan PKS dan Gerindra Masih Bersahabat, Sekutu Jangan Pernah Saling Meninggalkan

Lia menjelaskan, ketinggian banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Pejuang Medan Satria bervariasi, mulai 10 sentimeter hingga 100 sentimeter.

Banjir juga terjadi di wilayah Kelurahan Medan Satria di daerah Tanah Apit, dengan ketinggian 40-80 sentimeter.

"Banjir kali ini memang luar biasa, karena pertama curah hujan yang cukup tinggi kemarin."

 Tawuran Warga di Pasar Minggu Tewaskan Satu Remaja, Sepakati Lokasi Bentrok Lewat Medsos

"Sabtu itu mulai dari jam 11 malam sampai jam 5 pagi, hari ini juga hujan deras," ungkapnya.

Untuk kondisi hari ini, kata Lia, genangan sudah surut hanya menyisakan sedikit saja di sejumlah wilayah.

"Hari ini masih ada genangan saja, tidak separah kemarin," jelasnya.

 Stop 36 Kasus, Ketua KPK: Lebih Baik Dicurigai tapi Terbuka Daripada Dipercaya tapi Sembunyikan Data

Ia menambahkan, penyebab banjir karena saluran air yang tidak berfungsi optimal, maupun luapan air dari sejumlah aliran kali.

"Selain drainase tidak baik, ini kan karena elevasi perumahan itu berada di bawah aliran kali," terangnya.

Penyebab lainnya adalah luapan air laut untuk di wilayah yang dekat dengan laut.

"Juga ada luapan air laut, air laut pasang jadi sulit buat surut dan mengalir ke laut," paparnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved