Anies Baswedan Minta Warga DKI Ubah Stigma Soal Sampah, Tak Ingin Musibah di Cimahi Terulang
Anies Baswedan menyinggung bencana longsoran sampah di Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat yang membuat 157 jiwa melayang.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Padahal, plastik itu tidak kotor, namun telah dikatakan sampah.
Justru, sisa plastik itu akan menghasilkan nilai ekonomi bila diolah dengan baik menjadi suatu kerajinan tangan.
“Jadi harus kita bangun di Jakarta ini adalah perubahan mindset (cara berpikir), bahwa dalam semua kegiatan kita, ada yang kita ambil, ada yang disebut sisa."
• Singapura Tetap Jadi Pusat Bisnis Terbaik Dunia Meski Terdampak Virus Corona
"Residu atau sisa dan sebetulnya sisa itu bisa digunakan kembali,” paparnya.
30 persen sampah yang dihasilkan masyarakat, kata dia, sebetulnya bisa dikelola di rumah.
Sementara, 70 persen sisanya dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
• SAYEMBARA Cari Nurhadi Berhadiah iPhone 11 Banyak Peminat, Termasuk Orang Pintar Asal Banten
“Bila 30 persen saja bisa diolah, insyaallah volume sampah yang terkumpul di pusat pengolahan sampah bisa berkurang."
"Harapannya, kegiatan perekonomian pun bergerak, karena sekarang pengolahan sampah itu bisa menghasilkan manfaat ekonomi,” tuturnya.
Kata dia, pengelolaan sampah hingga 30 persen merupakan target pemerintah melalui program Samtama (Sampah Tanggung Jawab Bersama).
• Stadion Harapan Bangsa Belum Penuhi Syarat Jelang Liga 1 2020, Begini Cara Persiraja Mengakalinya
Program yang diluncurkan pada Agustus 2019 itu, mengedukasi warga supaya peduli terhadap sampah dan mengelolanya menjadi barang yang memiliki nilai.
Saat itu lebih dari 500 relawan dari 22 RW yang dilibatkan dalam program tersebut.
Menurut Anies Baswedan, jumlah sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang mencapai 7.600 ton per hari.
• Wasit dan Operatornya Harus Latihan 9 Bulan, VAR Baru Bisa Diterapkan di Liga 1 2021
Sampah itu hasil produksi atau kegiatan warga DKI Jakarta yang berjumlah 10 juta orang.
“Sekarang ada namanya Samtama. Harapannya kita yang menggunakan produknya, kita juga yang mengelola sisanya."
"Karena begitu sisanya kita kelola, insyaallah ini tidak akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan hidup,” imbuhnya.
• Mulai 3 Maret 2020 Pemkot Bekasi Larang Minimarket dan Pusat Perbelanjaan Pakai Kantong Plastik