Anies, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Satu Panggung Mata Najwa, Mereka Buka-bukaan Soal Masa Muda

"Dan juga yang paling berkesan itu, zaman 90 ya, ngirim pesan kangen itu lewat radio, itu paling murah," ungkap Ridwan Kamil.

"'kirim-kirim lagu Cantik dari Kahitna, buat neng Atalia gadis tercantik di Dago Pojok dari Aa Emil, jejaka ganteng di pengkolan pasar," ungkapnya Ridwan Kamil menirukan gaya penyiar radio.

Gaya Ridwan Kamil itu kembali membuat penonton tertawa.

Termasuk Fery Farhati Ganis yang duduk bersebelahan dengan Atalia Praratya.

"itu biasanya kapan," tanya Ganjar Pranowo penasaran.

"Biasanya malam minggu," balas Ridwan Kamil.

Tidak hanya soal pacaran dan seputarnya, perubahan zaman diungkapkan Anies merubah pola pergerakan mahasiswa saat ini.

Gerakan mahasiswa yang semula monoton dan terkesan kaku serta keras kini berubah menjadi menyenangkan.

"Di era dulu, kalau anak-anak muda dulu, gerakan mahasiswa itu monoton, kalau sekarang gerakan mahasiswa itu kreatif, poster-posternya sebagian lucu, kalau dulu posternya serius semua," cerita Anies.

"Kalau ada demo seperti dibilang mas Ganjar tadi, kalau ada demo semuanya serius, sebagian kurang tidur, sebagian tidak mandi," tambah Anies.

Belum sempat melanjutkan ceritanya, layar panggung Mata Najwa menampilkan sosok seorang mahasiswi cantik tengah menunjukkan sebuah poster dalam aksi unjuk rasa.

Mahasiswi cantik itu disebut Anies berbanding jauh ketika masa pergerakan mahasiswa dulu.

"Ini yang baru ya, sangar nggak-sangar nggak," tanya Ganjar Pranowo memperhatikan potret yang ditampilkan.

"Ini yang baru, dan zaman dulu tidak ada yang tampilannya (penampilan) begini ikut demo," balas Anies.

Memotong penjelasan Anies, Ridwan Kamil menyebutkan hal terpenting dalam potret tersebut bukanlah pesan dalam poster ataupun suasana ketika demonstrasi terjadi.