Polemik Formula E
Lima Fakta Rekomendasi Formula E, Anies Baswedan Lakukan Pembohongan Publik Atau Cuma Salah Ketik?
Lima Fakta Rekomendasi Formula E, Anies Baswedan Lakukan Pembohongan Publik Atau Cuma Salah Ketik?
Sebab, Anies mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta untuk menggelar formula E 2020 di kawasan Monas.
Padahal, pernyataan Anies itu dibantah Ketua TACB Mundardjito.
• Pemilik Kafe Teriak Dagangan Kulinernya Sepi Lantaran Pemkot Depok Larang Rayakan Hari Valentine
"Kami sebagai ketua dewan, dari Fraksi kami, melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya ini mengiyakan, padahal belum dikonfirmasinya," kata Prasetyo di Kantor Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
"Saya sebagai pimpinan daerah, DPRD, saya kecewa dan ini adalah pembohongan publik," kata politisi PDI-P ini.
4. Anies Enggan Berkomentar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar soal kesalahan naskah surat yang dikirimnya kepada Sekretariat Negara (Setneg).
Surat yang dikirim pada Selasa (11/2/2020) lalu berisi tentang rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI soal pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Saat ditemui wartawan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu justru melempar pertanyaan tersebut kepada anak buahnya.
“Nanti pak Kadis Kebudayaan DKI (Iwan Henry Wardhana) yang menjelaskan. Thank You (terima kasih),” kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat (14/2/2020) petang.
Usai menjawab pertanyaan, Anies lalu memberikan isyarat tutup mulut kepada wartawan.
Dengan pengawalan dari pengamanan dalam (pamdal) DKI Jakarta, Anies bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya.
5. Salah Ketik dan Sudah Capek
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui adanya kesalahan penulisan naskah surat yang diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kementerian Sekretariat Negara soal sirkuit Formula E di Monumen Nasional (Monas) pada Selasa (11/2/2020).
Naskah yang seharusnya tertulis surat rekomendasi dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI, justru menjadi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI.
“Tanya kepada Pak Mawardi (Kepala Biro Kepala Daerah DKI Jakarta), harusnya kalau ada kekeliruan naskah atau salah input yang mengetik, yah diperbaiki saja,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI pada Jumat (14/2/2020).
• Hasrat Besar Victor Igbonefo di Manahan Solo
Dalam kesempatan itu Saefullah membantah adanya manipulasi dokumen seperti yang diungkapkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Kemensetneg pada Kamis (13/2/2020) lalu. Sebagai manusia, petugas juga dapat memiliki kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya.
“Kagak ada (manipulasi) karena kesalahan itu kan siapa saja bisa salah. Yah salam hangat saja buat Pak Ketua DPRD (Prasetio Edi),” katanya.
“Kasihan juga kepada pak Gubernur, capek,” tambah Saefullah.