Virus Corona

Berserah Diri, Ayah Ini Bilang Jika Anaknya Meninggal karena Menuntut Ilmu di Wuhan Mati Syahid

Cik Anang memilih berserah diri dan memotivasi anaknya yang masih berkuliah semester satu jurusan Sastra Mandarin di Wuhan University.

Penulis: Rangga Baskoro |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Keluarga Cik Anang saat menjemput kepulangan Yusuf Azhar (tengah, baju abu-abu) di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). 

CIK Anang, ayah Yusuf Azhar (21) yang jadi salah satu peserta observasi di Natuna, Kepulauan Riau, mengaku selalu berkomunikasi sebelum anaknya dipulangkan ke Indonesia.

Kala itu, satu per satu korban berjatuhan di Wuhan akibat virus corona atau Covid-19 semakin meluas di kota tersebut.

Wuhan pun sempat diisolasi oleh Pemerintah Tiongkok, dan tak memperbolehkan warganya keluar atau datang.

Formula E Bakal Digelar di Monas, Ketua DPRD DKI: Kalau Palu Enggak Saya Ketok, Enggak akan Jadi

"Pas tahu merebak virus corona saya bilang anak saya, ibadah."

"Tenang aja. Kenapa? Kalau meninggal kan di mana saja tidak masalah."

"Di Indonesia juga pas banjir banyak yang meninggal. Bukan karena virus, karena tenggelam, kesetrum."

Bukan Cuma 689, Ternyata Masih Ada 185 Anggota ISIS Eks WNI Lagi Menurut Palang Merah Internasional

"Jadi tenang saja. Jadi anak saya bilang, tenang ini nanti pulih kembali," ungkap Cik Anang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).

Bahkan, apabila kemungkinan terburuk terjadi pada anaknya, Cik Anang memilih berserah diri dan memotivasi anaknya yang masih berkuliah semester satu jurusan Sastra Mandarin di Wuhan University.

"Saya bilang kemarin, 'banyak Suf yang meninggal karena kebanjiran, bukan karena virus."

Ini Dasar Hukum yang Bikin Kombatan ISIS Asal Indonesia Otomatis Hilang Kewarganegaraan

"Meninggal di mana saja. Kalau meninggalkan karena menuntut ilmu, (mati) syahid', begitu saya bilang," ucapnya.

Kini, Cik Anang bersama keluarga asal Bogor ini, bisa kembali berkumpul seusai Yusuf dinyatakan sehat setelah menjalani proses observasi di Natuna selama 14 hari.

"Kalau enggak karena virus, enggak akan sedekat ini," selorohnya.

Tetangga Mendukung

Apriliya semringah kala mobil yang ditumpangi bersama suami dan anaknya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).

Bagaimana tidak? Kecemasan yang dirasakannya sejak awal Desember 2019 lalu akhirnya terlepaskan, seusai kepastian mengenai kabar anak keduanya, Yusuf Azhar (21), telah dikantunginya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved