Guru Aniaya Murid
Muncul Petisi Minta Guru Pukul Siswa SMA Negeri di Bekasi Jangan Dimutasi dan Tetap Mengajar
Muncul petisi yang meminta agar guru SMA Negeri di Kota Bekasi yang pukul siswa itu tetap mengajar di sekolahnya.
Penulis: Muhammad Azzam |
"Pak terimakasih pak, jangan pergi," ucap murid-murid SMAN 12 bersamaan.
• KABAR GEMBIRA: 1.020 Orang Sembuh dari Corona, China Berterima Kasih kepada Indonesia
Ketika keluar gerbang, Idi pun masih dipanggil murid-muridnya sambil histeris menangis.
Melihat suasana itu, Idi pun tak kuasa menahan tangis
Salah satu murid SMAN 12 yang tak mau menyebutkan namanya mengaku tak ingin guru itu pindah.
Tindakan Idi yang memukul anak muridnya memang memiliki alasan kuat. Apalagi Idi merupakan sosok yang sangat disiplin.
Apalagi pada saat ini yang telat datang ke sekolah mencapai 172 orang.
"Itu (perbuatan pak Idi) karena kesalahan kita sendiri, kita sudah dikasih toleransi sebenarnya tapi kami tidak datang lebih awal, dia hanya ingin tertib," kata dia.
• Ashanty Tiba-tiba Bicara Kematian, Beri Pesan Pilu ke Aurel: Kayaknya Umur Bunda Nggak Panjang
Kepala Bidang Guru dan Kependidikan pada Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Suhanggan mengatakan pihaknya telah memintai keterangan dan mendengarkan masukan berbagai pihak.
Akan tetapi untuk keputusan akan dirapatkan kembali. Termasuk soal pencopotan maupun mutasi oknum guru tersebut.
"Ya tentunya ada suatu kejadian, secara pribadi saya tidak bisa memutuskan, saya melaporkan hasil apa yang saya temukan ke pimpinan kami. Tapi tentunya hal-hal yang sifatnya obyektif, ril, dan komperehensif," kata dia usai mendatangi SMA Negeri 12, pada Kamis (13/2/2020).
Asep menerangkan permintaan sejumlah siswa yang tetap ingin oknum guru itu tetap mengajar juga akan menjadi pertimbangannya.
• TERUNGKAP Alasan Karen Pooroe Minta Jenazah Anaknya yang Meninggal Jatuh dari Apartemen Diotopsi
Meski sanksi atau tindakan administrasi juga harus dilakukan.
"Sudah kami dapatkan dengan kondisi yang seperti hal-hal yang sifatnya anomali itu tadi ketika ada yang siswanya histeris itu menjadi bagian dari pertimbangan kami," ujar dia. (MAZ)