Guru Aniya Murid
Kronologi Lengkap Guru SMA Negeri di Bekasi Pukul Punggung dan Kepala Siswa di Lapangan
Dalam video itu, dugaan tindakan kekerasan itu dengan cara memukul siswa dan disaksikan dihadapan para siswa lainnya di tengah lapangan sekolah.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA -- Beredar video viral seorang guru SMA Negeri di Bekasi diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya.
Video itu beredar di media sosial facebook dengan akun Kartolo Wijonarko.
Video itu juga beredar di pesan Whatsapp.
Dalam video itu, dugaan tindakan kekerasan itu dengan cara memukul siswa dan disaksikan dihadapan para siswa lainnya di tengah lapangan sekolah.
Terlihat si guru pukul siswa di punggung dan kepala berkali-kali.
Setelah ditelusuri, video viral pemukulan siswa SMAN di Kota Bekasi.
• Guru Pukul Siswa SMA di Bekasi Jabat Wakil Kepala Sekolah Dikenal Tempramental
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko menerangkan kejadian dugaan tindakan kekerasan itu pada Selasa (11/2/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Berawal dari sekira pukul 06.45 WIB seperti biasa lonceng masuk telah dibunyikan namun pada saat itu sekitar 100 siswa laki-laki terlambat masuk berada diluar pintu gerbang sekolah yang terkunci," kata Wijonarko dalam keterangannya, pada Kamis (13/2/2020).
Kemudian seorang oknum guru berinsial I yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengarahkan para siswa masuk menuju lapangan apel sekolah.
"Dari situ dilakukan pemeriksaan kelengkapan seragam sekolah termasuk bet, ikan pinggang. Disaat itu kedapatan lima siswa tidak lengkap langsung dipukul oleh oknum guru itu," imbuhnya.
• BREAKING NEWS:Viral Guru SMA Negeri di Bekasi Pukuli Siswa di Hadapan Teman-teman di Tengah Lapangan
Kelima siswa yang tidak lengkap menggunakan bet maupun ikat pinggang, yakni MFA, PGP, MRN, WS, AVY, dan DZ. Sehingga mendapatkan tindakan pemukulan.
"Ternyata kejadian itu ada yang merekam dan mengunggah ke media sosial sehingga menjadi viral," kata dia.
Wijonarko mengungkapkan pihak kepolisian juga telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan.
Pihaknya sekolah telah melakukan upaya internal dengan menonjobkan guru itu sehingga tidak lagi menjadi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan hanya menjadi guru pengajar biasa.
"Para orangtua siswa itu juga sudah dipanggil untuk dilakukan musyawarah termasuk permintaan maaf. Belum ada laporan dari para orangtua, tapi kami berusaha mediasi posisi kami menengahi," papar dia.