Guru Aniaya Murid

Guru SMA di Bekasi Pukuli Siswa, Wakil Wali Kota: Tinggalkan Pola Lama, Fokus Pola Didik Generasi Z

"Tidak dibenarkan berikan hukuman secara fisik, lebih baik hukuman yang lebih mengedukasi saja..."

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Fred Mahatma TIS
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat mengunjungi sekolah yang gurunya melakukan pemukulan terhadap siswanya, di Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (12/2/2020). 

"Mari kita kembangkan pola ajar, lakukan pendekatan secara emosi, ajak siswa siswi berdiskusi, aktif, beri kesempatan dan kepercayaan untuk multitasking, lakukan pendekatan secara emosional dan sayangi anak didik seperti menyayangi anak sendiri..."

GURU sebuah SMA negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat pukuli murid di tengah lapangan disaksikan murid lain. Videonya pun viral di media sosial (medsos).

Guru SMA di Bekasi tersebut diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya.

Tindakan kekerasan terhadap siswa itu dikarenakan yang bersangkutan datang terlambat dan tak menggunakan atribut sekolah lengkap.

Guru Pukul Siswa SMA di Bekasi Jabat Wakil Kepala Sekolah Dikenal Tempramental

Viral Siswa SMA di Bekasi Dipukuli Guru Gara-gara Tidak Pakai Ikat Pinggang, Ini Penjelasan Sekolah

BREAKING NEWS:Viral Guru SMA Negeri di Bekasi Pukuli Siswa di Hadapan Teman-teman di Tengah Lapangan

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan bahwa tindakan kekerasan tidak dibenarkan.

Meskipun maksudnya sebagai bentuk pembelajaran atau penegakan kedisiplinan terhadap siswa.

"Tidak dibenarkan berikan hukuman secara fisik, lebih baik hukuman yang lebih mengedukasi saja," ujar Tri kepada awak media di sekolah tersebut, Rabu (12/2/2020).

Beredar video viral seorang guru SMA di Bekasi, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa.
Beredar video viral seorang guru SMA di Bekasi, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa. (istimewa)

Generasi Z

Tri mengungkaokan siswa SMA atau SMK sederajat saat ini diisi oleh generasi Z atau kelahiran 1996 ke atas. Generasi ini tumbuh besar di tengah munculnya teknologi serta hidup di tengah-tengah kemajuan teknologi.

Anak-anak generasi ini akan selalu menuntut pada penyempurnaan berbagai sistem sosial mulai dari pendidikan, kerja, teknologi dan interaksi sosial.

Saat belajarpun, anak-anak generasi Z menyukai metode belajar dengan cara bereksperimen atau melakukan praktik daripada duduk berdiam di kelas mendengarkan ceramah guru.

"Jadi saya mengimbau, kepada sahabat-sahabat pengajar, maupun stakeholder sekolah khususnya di Kota Bekasi untuk memperhatikan dan fokus ke pola didik generasi Z ini," ungkap dia.

Ia meminta pihak sekolah meninggalkan pola-pola lama, pola-pola konvensional yang sudah tidak bisa diterima lagi oleh generasi ini.

"Mari kita kembangkan pola ajar, lakukan pendekatan secara emosi, ajak siswa siswi berdiskusi, aktif, beri kesempatan dan kepercayaan untuk multitasking, lakukan pendekatan secara emosional dan sayangi anak didik seperti menyayangi anak sendiri," ucap Tri.

"Agar, anak didik kita tumbuh dan mampu bersaing di era yang semakin ketat dan terbuka seperti saat ini," papar Tri lagi.

Tindakan tegas

Tri menerangkan pihaknya bersama Kantor Cabang Dinas (KCD) Jawa Barat akan mengambil tindakan atas tindakan oknum guru tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved