Virus Corona

Ustaz Abdul Somad Terangkan 10 Tahun Lalu Sudah Ada Ulama Prediksi Virus Corona

Bukan Li Wenliang dari Wuhan China, Ustaz Abdul Somad Sebut Orang Pertama yang Tahu Virus Corona. Simak selengkapnya dalam berita ini.

@teukuwisnu
Ustaz Abdul Somad atau UAS memberita tahu orang yang pertama kali menyebut virus corona. 

SAMPAI saat ini Li Wenliang dari China disebut sebagai sosok yang menyebut pertama kali mengenai Virus Corona

Tapi bagi Ustaz Abdul Somad, bukan LI Wenliang yang menyebut pertama kali soal Virus Corona

UAS memiliki penjelasan tersendiri terkait hal ini. 

Sosok itu dikatakannya bukan berasal dari China.

Pengawasan di Bandara Soetta Diperketat, Begini Alur Pengawasan Virus Corona Terhadap Penumpang

Lantas, siapakah sosok tersebut?

Seperti dkethui, Li Wenliang adalah dokter di Wuhan, China, diyakini menjadi orang pertama yang menemukan adanya virus Corona jenis baru pada Desember 2019.

Ia mengungkapkan, ada 7 kasus pasien yang memiliki gejala seperti Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada tahun 2002-2003.

Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan ini sempat menyampaikan hal tersebut ke rekannya.

Namun ia justru dilaporkan telah membuat komentar palsu dan telah mengganggu ketenteraman sosial.

Dilansir dari Banjarmasin Post (grup TribunJatim.com), polisi pun meminta Li Wenliang menandatangani surat.

Banyak Dihuni Warga yang Tinggal di Luar Negeri, Jakarta Utara Gencar Sosialisasi Virus Corona

Polisi juga mengancam akan menangkap Li Wenliang apabila sang dokter tetap melanjutkan memberikan keterangan yang dianggap meresahkan itu.

Setelah itu, Li Wenliang kembali bekerja dan menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma.

Nahasnya, Li Wenliang tidak menyadari jika pasien yang dirawatnya mengidap virus Corona.

Penularan pun terjadi antar-manusia.

Namun, lagi-lagi pemerintah setempat tidak menyadari jika virus Corona dapat menular melalui udara.

Keesokan harinya, seperti dilansir Kompas.com, Li Wenliang mulai mengalami gejala batuk-batuk.

Khawatir Virus Corona, ASEAN Para Games 2020 di Filipina Kembali Ditunda

Orang tuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus Corona.

Li Wenliang sudah menjalani beberapa tes, namun semuanya menunjukkan hasil negatif hingga keluar pemeriksaan terbaru yang menyebutkan bahwa ia positif terkena virus Corona.

Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan, Li Wenliang menceritakan kisahnya di atas tempat tidur.

Berita kematiannya pun santer terdengar, tetapi Rumah Sakit Pusat Wuhan membantah laporan tersebut.

Tak lama setelah itu, mereka mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020), pukul 02.58 waktu setempat.

Khawatir Virus Corona, ASEAN Para Games 2020 di Filipina Kembali Ditunda

Meski Li Wenliang menemukan pertama kali adanya virus Corona, ternyata ada orang lain yang sudah pernah menyebut penyakit mematikan ini sebelumnya.

Hal itu disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya di Malaysia beberapa waktu lalu.

Ustaz Abdul Somad mengatakan, orang pertama yang menyebut virus Corona ini adalah seorang ulama dari Yaman.

Namanya Al Habib Abu Bakar Masyhur al Adni.

Dirinya mencantumkan virus Corona dalam buku yang ditulisnya sekitar 5 sampai 10 tahun yang lalu, menurut Ustaz Abdul Somad.

"Dia sebut di situ, nama virus yang belum ada pada zaman sebelumnya. Dia menulis di situ, humma al Quuruna. Kalau dalam Al Quran tidak ada," kata Ustaz Abdul Somad, dikutip TribunJatim.com, Rabu (12/2/2020).

Virus Corona, Imigrasi Perketat Pengawasan Ribuan WN Cina di Tangerang

Bandara Soetta tambah personel tiga kali lipat guna perketat pengawasan wabah virus corona di Bandara Soetta.
Bandara Soetta tambah personel tiga kali lipat guna perketat pengawasan wabah virus corona di Bandara Soetta. (Istimewa)

Tanggapan Kemenkes soal Tak Adanya Virus Corona di Indonesia, Buktikan 59 Sampel Negatif

Wabah virus Corona sudah menjangkit lebih dari 42.000 korban di dunia.

Bahkan virus Corona telah menewaskan lebih dari seribu orang.

Indonesia sendiri sempat diragukan karena di antara negara-negara tetangga, belum ditemukan adanya kasus coronavirus.

Nyatanya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan telah memeriksa 59 sampel dugaan penularan virus Corona.

Pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari berbagai daerah hingga Minggu (9/2/2020).

Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus Corona.

Update Ngeri Wanita Wuhan Frustrasi Meludah Gagang Pintu Rumah Tetangga untuk Menularkan Coronavirus

Penerbangan pesawat penumpang rute Indonesia – China dan sebaliknya ditunda mulai Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB hingga waktu yang belum ditentukan sesuai keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona ke Tanah Air.
Penerbangan pesawat penumpang rute Indonesia – China dan sebaliknya ditunda mulai Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB hingga waktu yang belum ditentukan sesuai keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona ke Tanah Air. (Dok. AP II)

Namun masih ada 3 sampel yang masih dalam proses pemeriksaan.

"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif."

"Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020), melansir Kompas.com (grup TribunJatim.com).

Ketiga sampel yang belum terdeteksi, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.

Jika ditotal Kemenkes telah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan penularan virus Corona dari berbagai daerah di Indonesia.

Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO) dalam memeriksa sampel.

Sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).

VIDEO : WNI Dari Wuhan Dapat Penolakan Dari Warga Natuna, Jokowi : 238 WNI Itu Saudara Kita

Simulasi penanganan, dan karantina penumpang pesawat terjangkit virus Corona dijalankan oleh PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan.
Simulasi penanganan, dan karantina penumpang pesawat terjangkit virus Corona dijalankan oleh PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan. (Dok. AP II)

"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.

Selain itu, pengambilan sampel tidak dilakukan terhadap semua orang.

Sampel akan diambil dari para individu dengan gejala klinis tertentu.

Seperti influenza berat, panas badan yang disertai gangguan pernafasan dan batuk.

"Manakala ditemukan penyebabnya jelas, misalnya ada radang di tenggorokan yang disebabkan bakteri, akan kita atasi dengan antibiotik."

Total Ada 4 WNI Diduga Kena Virus Corona, 3 WNI di Wuhan, 1 WNI di Singapura, Belum Bisa Dipulangkan

"Jika setelah itu panasnya turun, bisa dipastikan individu tidak terkena virus," katanya.

"Sehingga dia termasuk pasien yang diawasi. Jika gejalanya semakin nyata, kita ambil sampelnya (untuk diperiksa) dan kita lakukan isolasi terhadap individu ini."

"Kita anggap dia diduga tertular atau suspek," kata Yuri.

Rangkaian proses yang sudah sesuai standar WHO, lanjut Yuri, sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak yang meragukan kemampuan pemeriksaan oleh Kemenkes.

"Terkait dengan banyaknya pertanyaan mengapa sampai saat ini tak ada konfirmasi positif penularan virus Corona di Indonesia ? Perlu dipahami memeriksa virus tidak sama dengan meriksa golongan darah," ucap Yuri.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sosok Penyebut Pertama Virus Corona Kata Ustaz Abdul Somad, Bukan dari China: dalam Al Quran Tak Ada.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bukan dari Wuhan & Tak Ada dalam Al Quran, Ustaz Abdul Somad Ungkap Penyebut Pertama Virus Corona.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved