Virus Corona
Pengawasan di Bandara Soetta Diperketat, Begini Alur Pengawasan Virus Corona Terhadap Penumpang
Pengawasan di Bandara Soetta Diperketat, Begini Alur Pengawasan Virus Corona Terhadap Penumpang
Pengawasan penyebaran virus corona terhadap penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang semakin diperketat.
Terlebih dengan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang sudah kembali dari China ke Tanah Air.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta, Anas Maruf menjelaskan mengenai alur pengawasan penumpang tersebut. Pengawasan tersebut dibagi ke dalam dua kategori.
• Perketat Pencegahan Virus Corona, Bandara Soetta Tambah Tiga Kali Lipat Jumlah Personel
• Cegah Virus Korona Bandara Soetta Stop Sementara Penerbangan dari dan ke China Mulai 5 Februari 2020
Pertama alur pengawasan terhadap pelaku perjalanan dari negara yang terdapat kasus corona yang tiba di Bandara Soetta melalui Terminal 2F dan Terminal 3 Internasional.
"Dalam kategori pertama itu kami melakukan skrining suhu tubuh minimal 2 kali. Skrining tanda dan gejalanya," ujar Anas kepada Warta Kota, Rabu (12/2/2020).
Kemudian diberikan Health Alert Card (HAC) atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan. HAC dibagikan dan diisi di atas pesawat sebelum mendarat.
• Jelang Kepulangan Putrinya dari Observasi di Natuna, Orang Tua Husnia Tak Ada Persiapan Khusus
"HAC akan dirobek oleh petugas KKP setibanya di area kedatangan Internasional. Sebagian HAC dibawa pelaku perjalanan agar disimpan selama 14 hari kedepan.
"Bila dalam 14 hari ke depan mengalami gejala demam atau batuk pilek serta sesak nafas, maka segera diharapkan ke dokter dengan membawa HAC.
"Dokter akan melakukan pemeriksaan adanya kemungkinan penyakit corona pada yang bersangkutan," ucapnya.
Sedangkan kategori kedua yakni alur pemeriksaan WNI yang mempunyai riwayat perjalanan atau tinggal di China dalam 14 hari terakhir.
• Polisi Ungkap Lucinta Luna Sering Membeli Narkoba ke Seorang Pemilik Salon, Sudah Berapa Kali?
Sebelum ke Indonesia yang bersangkutan harus menghubungi Pemda seperti Dinas Kesehatan melalui keluarga tentang rencana kepulangannya.
"Dinkes menyampaikan ke KKP setempat. Lalu WNI yang baru tiba harus melapor ke petugas KKP pada saat kedatangan di Bandara," kata Anas.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh serta pemeriksaan surveilans syndrom tanda dan gejala. Dilakukan wawancara dan isi formulir penyelidikan epidemiologi.
• Satu Orang Terluka Dua PO Bus Bentrok di Terminal Kampung Rambutan, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
"Bila tidak ada tanda dan gejala yang mengarah ke corona, maka akan diberikan penyuluhan," ungkapnya.
Namun jika ada tanda serta gejala corona yang bersangkutan akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Tidak dilakukan disinfeksi atau penyemprotan di Bandara.
"Bila sehat boleh pulang dan akan diberi notifikasi kepada KKP dan Dinkes setempat untuk selanjutnya diobservasi dan dipantau kondisi kesehatannya.
Setelah sampai alamat tujuan, disarankan untuk tinggal di rumah saja terlebih dulu tidak berpergian selama 14 hari. Bila sakit demam batuk pilek segera lapor ke Puskesmas atau Dinkes setempat," papar Anas.
Tambah Personel
Pihak Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Kota Tangerang, perketat kewaspadaan pencegahan virus corona di Bandara Soetta.
Diketahui cara perketat pengawasan wabah virus corona di Bandara Soetta, dengan cara Bandara Soetta tambah personel tiga kali lipat.
Mengenai personel Bandara Soetta ditambah tiga kali lipat untuk pencegahan wabah virus corona di Bandara Soetta, diterangkan Kepala Kantor Pelabuhan atau KKP Bandara Soetta Anas Maruf.
Ia menjelaskan pengawasan ketat tersebut mulai dilakukan pada awal pekan ini.
"Kami tambah personel dalam pos penjagaan. Tadinya 30 orang sekarang menjadi 100 orang," ujar Anas kepada Warta Kota di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (12/2/2020).
Ia menyebut penambahan personel ini dibantu oleh beberapa intansi terkait.
Mulai dari tenaga medis Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, Pemkot Tangerang juga Kantor Kesehatan Pelabuhan Merak.
"Penjagaan pengawasannya ini selama 24 jam penuh. Dibagi 3 shift," ucapnya.
• Presiden Persita Sudah Rencanakan Standarisasi Kepelatihan untuk Youth Developmentnya
Menututnya pengawasan ketat itu dilakukan setelah diberlakukannya penutupan rute penerbangan dari China.
Selain itu juga pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Tiongkok tersebut.
"Sekarang kami lebih fokusnya kepada penerbangan-penerbangan dari negara-negara yang terdampak corona"
"Ada 21 negara yang kami awasi ini," kata Anas. (dik)
Stop Sementara Penerbangan dari dan ke China
Penerbangan pesawat penumpang rute Indonesia – China dan sebaliknya ditunda mulai Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB hingga waktu yang belum ditentukan sesuai keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona ke Tanah Air.
Sejalan dengan itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) untuk sementara waktu menunda layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di China.
• Lucinta Luna Sangat Depresi, Pernah Ingin Bunuh Diri Lompat dari Apartemen
Adapun bandara PT Angkasa Pura II (Persero) yang melayani penerbangan reguler atau berjadwal ke China hanya Soekarno-Hatta.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan telah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dengan keputusan ini.
“Kami telah mempersiapkan hal ini dengan seluruh stakeholder terutama seluruh maskapai yang melayani penerbangan rute Jakarta-China dan sebaliknya"
• Permohonan Putri Karen Pooroe Sebelum Meningggal Pada Arya Claporth: Please Dont Do That To Mommy!
"Kami harapkan penghentian penerbangan sementara waktu ini dapat dipahami oleh seluruh pihak,” ungkap Muhammad Awaluddin dalam pernyataan resminya, Rabu (5/2/2020).
Muhammad Awaluddin menegaskan bahwa PT Angkasa Pura II sangat mendukung upaya pencegahan masuknya virus Corona.
“Di Soekarno-Hatta telah dioperasikan thermal scanner, dan dilakukan surveillance syndrome guna mengidentifikasi apabila ada penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona,” ujarnya. (dik)