Cuma Salah Paham, Penumpang yang Merasa Hendak Diculik Sopir Taksi Online Segera Cabut Laporan

Kesalahpahaman antara keduanya terjadi lantaran di aplikasi Grab, seorang pemesan bisa memilih dua tempat tujuan dalam satu kali perjalanan.

TOTO SIHONO
Ilustrasi 

KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, dugaan penculikan oleh sopir GrabCar berinisial MIS (21) terhadap penumpangnya, T, ternyata hanya salah paham.

Yusri mengatakan, T sempat membuat laporan polisi terkait dugaan akan diculik oleh MIS (21).

Namun demikian, masalah tersebut kini sudah dibereskan, setelah keduanya dikonfrontir di Polda Metro Jaya.

Larangan Pemakaian Ganja untuk Kesehatan Bakal Digugat ke MK

"Itu sudah beres itu masalah. Jadi gini, tadi sudah konpers dari pelapor maupun yang terlapor bahwa memang ada kesalahan komunikasi," kata Yusri Yunus ketika dikonfirmasi, Selasa (11/2/2020).

Menurut keterangan T, ternyata MIS baru menjadi sopir Grab.

Kesalahpahaman antara keduanya terjadi lantaran di aplikasi Grab, seorang pemesan bisa memilih dua tempat tujuan dalam satu kali perjalanan.

Pemprov DKI Ingin Larang Ondel-Ondel untuk Mengamen, Sejarawan Ingatkan Kejadian Tahun 1950-an

T diketahui ingin terlebih dahulu minta diantar ke Darmawangsa, kemudian ke ICE BSD Serpong.

Namun yang terjadi MIS justru salah mengarahkan navigasi pada Google Maps-nya.

"Kesalahpahaman terjadi karena si pengemudi ini salah pencet."

Witan Sulaeman Main di Eropa, Klub Barunya Nyaris Sentuh Zona Degradasi

"Si penumpang minta diantar ke Darmawangsa, kemudian minta diantar lagi ke ICE BSD Serpong," ungkap Yusri.

Kesalahan MIS tersebut kemudian membuat keduanya miskomunikasi.

"Harusnya pengemudi mengarah ke Darmawangsa dulu, ternyata kepencet ke BSD dulu."

Wartawan Dipenjara karena Kritik Bupati Lewat Tulisan, Adian Napitupulu: Ini Kriminalisasi Jurnalis!

"Jadi salah tujuan awalnya, makanya keduanya sempat mengalami salah paham," terang Yusri.

Atas dasar itu, T kemudian menduga MIS hendak menculiknya.

Yusri mengungkapkan, keduanya pun sempat ribut-ribut ketika memasuki jalan tol karena dugaan tersebut, walau sebenarnya itu hanyalah miskomunikasi antara keduanya.

Roy Suryo: Anggota Polri 470 Ribu, Mosok Sudah Sebulan Cari Harun Masiku Tidak Ketemu?

"Sempat ribut-ribut udah di jalan tol minta diturunkan."

"Akhirnya pelapor diturunkan di tempat ramai."

"Kemudian pelapor merasa mau diculik, ternyata setelah dikonfrontir oleh pihak kepolisian, dilakukan klarifikasi, ternyata ini miskomunikasi aja."

Witan Sulaeman Gabung, Instagram Radnik Surdulica Langsung Diserbu Netizen Indonesia

"Sudah mediasi dan saling memaafkan, keduanya sudah saling memaafkan. Lagi pula unsur pidananya lemah," tambahnya.

T, wanita yang sempat menggemparkan media sosial (medsos) karena pengakuannya hendak diculik seorang sopir taksi online, memastikan kejadian tersebut hanya salah paham.

Kemarin, T mengklarifikasi kejadian yang menimpanya di Polda Metro Jaya.

Ricuh di Kongres PAN Terus Berlanjut, Kursi pun Melayang

Oleh pihak kepolisian, T dikonfrontir dengan MIS (21), sopir taksi online yang dikira hendak menculiknya.

Melalui mediasi tersebut, T pun akhirnya maklum dan mengakui ada kesalahpahaman yang terjadi di antara keduanya.

"Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi dikarenakan driver tersebut baru memulai jadi driver selama 1 bulan, dan terjadi human error."

Pemprov DKI Pastikan Formula E Digelar di Kawasan Medan Merdeka, Termasuk Monas?

"Kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke jalan raya," ucap T.

Setelah dikonfrontir dengan MIS, T pun mengakui keduanya telah saling memaafkan.

Ia pun turut memohon maaf kepada MIS, keluarga, dan pihak Grab atas keramaian yang dibuatnya melalui media sosial.

IPW Sebut Pemerintah Wajib Pulangkan WNI Eks ISIS, Katanya Mereka Juga Anak Bangsa yang Patut Diurus

"Saya akan segera mencabut laporan (polisi kepada MIS) ini secepatnya," ungkap T.

Di samping itu, T pun turut menyarankan agar Grab selaku penyelenggara bisnis transportasi online lebih memperhatikan driver-nya demi keamanan pelanggan.

"Saran saya kepada pihak Grab agar lebih memperhatikan dan memberikan pelatihan kepada drivernya untuk keamanan customer," saran T.

Kongres PAN Berdarah-darah, Pintu Kaca Hotel Pecah, Polisi Turun Tangan

"Terima kasih atas segala pihak, dari Grab dan Polda Metro Jaya, khususnya Bapak Hendro dan Bapak Iskandar."

"Yang telah sigap bertindak dan sudah membantu saya membereskan masalah ini," paparnya..

Kronologi

Sebelumnya karyawati berinisial T mengaku mendapat pengalaman buruk saat memesan taksi online, Kamis (6/2/2020).

Dia memesan Grabcar menuju dua titik, yaitu kantornya di kawasan Jakarta Selatan, lalu melanjutkan ke titik kedua di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.

Di tengah perjalanan, Ia curiga pasalnya rute yang diambil driver tidak sesuai dengan tujuan.

"Di situ feeling gue udah enggak enak, tiba-tiba gue denger kayak suara HT atau mungkin HP atau apalah gue gak tau bunyi, dia terima tuh sambil bisik-bisik dan yang gue denger cuma 'point 1 masuk, masuk 1' pelan banget suaranya, merinding gue langsung dengernya," ujarnya di instastory yang tangkapan layarnya diunggah akun dramaojol.id.

Perjalanan makin tak searah dengan tujuan.

T bertambah panik karena masuk ke dalam tol arah Tangerang-Merak.

T meminta pengemudi keluar tol.

Namun, permintaan itu diabaikan pengemudi seraya beralasan mengikuti layanan peta daring atau map.

T lantas memencet tombol darurat atau emergency button di aplikasi Grab. Dia berbicara dengan operator dan melaporkan apa yang sedang dialaminya.

Pengemudi Grabcar panik. Dia kemudian menurunkan T di pinggir jalan tol.

Pihak Grab lalu mengirim tim untuk menjemput T dan mengantarkan ke tempat yang dituju. (Lusius Genik)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved