Melambung Tinggi Imbas Virus Corona, YLKI Minta KPPU Mengusut Fenomena Melambungnya Harga Masker N95
Melambung tinggi imbas dari mewabahnya virus corona, YLKI Minta KPPU dan Kepolisian mengusut fenomena melambungnya harga masker N95 di pasaran.
Wabah virus corona berimbas pada mahalnya harga masker N95 di pasaran.
Bukan tanpa sebab, pemakaian masker menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Sementara jumlah permintaan pembelian masker N95 berbanding terbalik dengan pasokan masker N95, sehingga harganya kini dibanderol Rp 2 juta per dus.
Terkait hal tersebut, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Kepolisian mengusut melambungnya harga masker N95 di pasaran.
Desakan tersebut disampaikannya berdasarkan banyaknyapengaduan dan pertanyaan dari masyarakat terkait melambungnya harga masker di pasaran, baik masker N95 atau masker reguler.
"Melambungnya harga masker di pasaran hingga ratusan persen, jelas sangat memprihatinankan," ungkap Tulus Abadi dihubungi pada Jumat (7/2/2020).
"Ini sebuah tindakan yang tidak bermoral, karena bentuk eksploitatif terhadap hak-hak konsumen, mengambil untung secara berlebihan disaat terjadinya musibah," tegasnya.
Terkait hal itu, YLKI meminta KPPU untuk mengusut kasus tersebut, karena mengindikasikan adanya tindakan mengambil keuntungan berlebihan atau exesive margin yang dilakukan oleh pelaku usaha atau distributor tertentu.
Menurut Undang-undang (UU) tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat, tindakan exesive margin oleh pelaku usaha adalah hal yang dilarang.

YLKI juga meminta pihak kepolisian mengusut terhadap adanya dugaan penimbunan masker oleh distributor tertentu demi mengeduk keuntungan yang tidak wajar tersebut.
Aksi penimbunan akan mengacaukan distribusi masker di pasaran, dan dampaknya harga masker jadi melambung tinggi.
"Konsumen dalam mengonsumsi barang atau jasa, termasuk masker, berhak atas harga yang wajar,": jelas Tulus Abadi.
Namun YLKI juga meminta konsumen agar membeli masker dalam jumlah yang wajar, tidak perlu berlebihan atau melakukan panic buying (pembelian panik).
"Pembelian dalam jumlah berlebihan akan makin mendistorsi pasar," tutupnya.
Masker N95 Semakin Langka