OTT KPK
Soal Delay Data Harun Masiku, Yasonna Laoly: Saya yang Mundur Kalau Dirjen Imigrasi Tidak Salah
Yasonna Laoly menyatakan siap mundur, jika pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi tidak bersalah atas kekeliruan data perlintasan Harun Masiku.
Penulis: Sri Handriyatmo Malau |
MENTERI Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan siap mundur, jika pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi tidak bersalah atas kekeliruan data perlintasan Harun Masiku.
Yasonna yakin, ada kesalahan di pihak Imigrasi.
"Ya orang enggak salah gimana?"
• Ditanya Komisi III Apakah Harun Masiku Dekat dengan Kepala PTIK? Kapolri Tak Mau Berandai-andai
"Kalau (Dirjen Imigrasi) tidak salah, saya yang mundur dari menteri, karena saya yakin salah," ujarnya, seusai bertemu Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020) malam.
Hal itu menjawab pertanyaan awak media mengenai kemungkinan jika tim independen yang dibentuk, tidak menemukan kesalahan Imigrasi dalam kekeliruan data perlintasan Harun Masiku.
Menurutnya, pencopotan Ronny Sompie sebagai bentuk pertanggungjawaban atas lambatnya transisi SIMKIM (sistem informasi manajemen keimigrasian) dari simkim 1 ke simkim 2 di Bandara Soekarno-Hatta.
• Pemprov DKI Klaim Revitalisasi Bakal Tambah Ruang Terbuka Hijau di Monas Jadi 64 Persen
Bahkan pada Desember 2019, Yasonna mengaku pernah marah-marah kepada Imigrasi atas lambatnya transisi sistem yang juga berdampak pada panjangnya antrean pembuatan paspor di Imigrasi.
"Desember saja waktu rapat , saya sudah marah-marah sama mereka, karena lambat sistem mereka."
"Bahkan sistem down. Karena ada orang mau ambil paspor jadi lama, karena antrean menjadi lama karena ada transisi dari simkim 1 ke simkim 2," ungkapnya.
• Said Didu Prediksi Bakal Ada BUMN Konstruksi Meledak Seperti Jiwasraya pada Pertengahan Tahun Ini
Akibat belum selesainya transisi itu, kata Yasonna, ada puluhan ribu orang yang hendak buat paspor jadi tertunda datanya pada 23 Dember 2019 hingga 19 Januari.
Ditambah lagi, terjadi kekeliruan data perlintasan tersangka KPK Harun Masiku.
Maka itu, tegas dia, harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
• JELASKAN Insiden Petugas KPK Ditahan di PTIK kepada Komisi III, Kapolri Bawa-bawa Nama Maruf Amin
Selain itu, kata dia, pernyataannya mengenai keberadaan Harun Masiku pada 16 Januari 2020 lalu berdasarkan informasi dari Imigrasi.
"Kalau saya enggak percaya Dirjen menyampaikan dan direktur TI, siapa lagi yang saya percaya?"
"Mosok saya pergi ke Bandara Soekarno-Hatta sana untuk cek kenapa bisa begitu?"
• Pemprov DKI Ingin Pengunjung Merasakan Monas Seperti Menara Eiffel
"Saya kan percaya kepada data," tegasnya.
Maka itu, lanjutnya, harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
Karena itu, Yasonna harus mengambil keputusan agar Direktur Sistem dan Teknologi Informasi (Dirsistik) Keimigrasian Alif Suadi dan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie difungsionalkan.
• Hari Ini Luthfi Alfiandi Divonis, Kuasa Hukum Berharap Hakim Bebaskan Kliennya
Ini tidak lain agar tidak ada konflik kepentingan dalam melacak alasan delay data di bandara F terminal 2 terkait kepergian buronan KPK Harun Masiku.
Unuk itu, Yasonna juga membentuk tim independen agar bisa memeriksa persoalan tersebut.
Tim independen terdiri atas Kemenkominfo, BSSN, Cyber Bareskrim, dan Ombudsman.
• PAN: Kalau Skala Sandiaga Uno 10, Nilai Cawagub DKI Paling Tidak Harus Sembilan
"Makanya saya bilang, bentuk tim independen, biar lebih fair. Biar Lebih fair."
"Tadi saya ketemu BSSN, dia sudah mengirimkan tim, Siber Bareskrim, kalau Ombudsman tidak mau tidak usah."
"Tapi saya mau kan, agar lebih transparan kan?" Jelasnya.
• FOTO Harun Masiku Dipajang di Website KPK, Hasil Pengejaran ke Sumatera dan Sulawesi Nihil
Sebelumnya, Yasonna Laoly menegaskan dirinya tidak berusaha merintangi penyelidikan KPK terhadap Harun Masiku.
Harun Masiku merupakan tersangka suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait pergantian antar-waktu (PAW) di DPR.
Yasonna Laoly berdalih dirinya tidak akan melakukan perbuatan yang disebutnya tolol.
• Mengaku Sohib Riza Patria, Nurmansyah Lubis: Abang di DPR Pusat Aja, Gue Wagub
"Saya pikir saya belum terlalu tolol lah untuk melakukan (hal) separah itu," ujarnya seusai memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, Senin (27/1/2020).
Yasonna Laoly mengatakan, kesalahan data atau kesalahan teknis menjadi penyebab dirinya salah mengemukakan di mana keberadaan Harun Masiku.
Ia menjelaskan, sistem informasi manajemen keimigrasian (SIMKIM) yang dibuat tahun 2008 silam, tak langsung mengupdate data-data yang masuk ke server miliki Kemenkumham.
• Sandiaga Uno Akui Ingin Maju Jadi Capres 2024 tapi Lebih Dahulu Ingin Berkontribusi pada Bangsa
Menurutnya, tak masuknya data ke server Kemenkumham, membuat pihaknya tidak menerima data Harun Masiku telah kembali ke Tanah Air pada 7 Januari 2020 melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
"Data mereka itu tidak langsung masuk ke server. Langsung di PC (komputer), ya ada kesalahan di situ."
"Kenapa itu delay masuk ke server kami sehingga waktu dibaca oleh Dirjen seperti itu," jelasnya.
• Janji Nurmansyah Lubis Jika Jadi Wagub DKI: Pindahin Bully Anies ke Ane, yang Diomelin Gua Aja
Yasonna Laoly mengaku juga telah mempertanyakan mengapa data-data tersebut bisa tak masuk ke server Kemenkumham kepada Dirjen Imigrasi.
"Waktu saya tanya, coba cek itu data, dia (Dirjen Imigrasi) berpedoman pada data karena si Harun ini masuk dari Terminal 3, pulang dari Terminal 2 karena beda pesawat," terang Yasonna Laoly.
"Kalau di Terminal 3 kan sudah (masuk datanya ke server), (sementara di Terminal 2 belum) itu yang membuat Dirjen mengatakan 'oh belum ada pak'."
• Istana Soal Polemik Underpass Gandhi Kemayoran: Jadi Kalau Banjir Harus Cari Dulu Kewenangan Siapa?
"Datanya itu tidak masuk di server," bebernya. (*)