Unjuk Rasa Mahasiswa
Hadiri Sidang Luthfi Alfiandi, Sri Bintang Pamungkas: Zaman Pak Harto Enggak Sekejam Ini
AKTIVIS Sri Bintang Pamungkas ikut memberikan dukungan kepada Luthfi Alfiandi (20), yang menjalani sidang di PN Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Penulis: Joko Supriyanto |
Ketika itu, majelis hakim Bintang AL menanyakan apakah terdakwa mengerti persoalan yang dituntut, hingga ia memutuskan untuk ikut dalam aksi demonstrasi itu.
• ADIAN Napitupulu Sakit Hati Jaksa Agung Sebut Kasus Semanggi I dan II Bukan Pelanggaran HAM Berat
"Saya hanya ingin mengajukan aspirasi sebagai warga negara Indonesia."
"Saya tidak mengerti mengenai persoalannya yang mulia," kata Luthfi di PN Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).
Luthfi mengaku ikut serta dalam demo itu karena mendapat pesan di beberapa media sosial.
• FOTO-FOTO SDN 04 Samudrajaya Bekasi Rusak Parah, Plafon Bolong Hingga Lantai Keramik Lepas
Ia juga sempat diajak temannya untuk ikut dalam aksi itu.
Luthfi yang saat viral mengenakan celana abu-abu sekolah dan membawa bendera, menyangkal menggunakan celana itu untuk mengelabui polisi saat beraksi.
Majelis hakim sempat bertanya alasan Luthfi mengenakan celana abu-abu SMK miliknya, padahal ia sudah tidak sekolah sejak 2017.
• Jokowi Sebut Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Capres, PDIP: Kami Punya Ganjar, Risma, dan Puan
"Itu tidak benar yang mulia, sengaja emang menggunakan celana itu."
"Sehari-hari sudah pakai celana sekolah, tidak sempat ganti," tuturnya.
Dalam keterangannya di persidangan, pada pukul 15.00 WIB Kamis itu, Luthfi dan rekannya, Bembeng, tiba di dekat Stasiun Palmerah.
• 8 Trotoar di Sudirman-Thamrin Direkomendasikan Boleh Ditempati PKL, Pedagang Harus Pakai Mobil Boks
Bembeng mengajak Luthfi ikut dalam demo tersebut.
Saat berangkat, ia mengenakan celana abu-abu SMK miliknya, serta jaket berwarna abu-abu berkaus merah.
Lutfhi mendatangi rumah rekannya dan berangkat pada pukul 14.00 WIB.
• TAK Cuma Begal Bokong, Aksi Remas Payudara dan Jambret Juga Pernah Terjadi di Gang Mulia Jatinegara
Saat itu kondisi sudah ricuh, dan petugas pun sudah menembakkan gas air mata.
Ketika kondisi sudah terkendali pada pukul 17.00 WIB, petugas kepolisian terus berupaya memberikan imbauan.