PEGAWAI BUMN Ubah Air Softgun Jadi Senjata Api, Ancaman Hukuman Mati Menanti
APARAT Polresta Tangerang membeberkan perkembangan kasus penguasaan dan menyimpan senjata api dan amunisi tanpa hak, yang diungkap pada Rabu lalu
APARAT Polresta Tangerang membeberkan perkembangan kasus penguasaan dan menyimpan senjata api dan amunisi tanpa hak, yang diungkap pada Rabu (18/12/2019) lalu.
Polisi sebelumnya membekuk dua tersangka, EC dan JP, di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Polisi lantas kembali meringkus tersangka baru berinisial PA (50).
• Dituduh Rintangi Penyidikan Kasus Harun Masiku, Yasonna Laoly: Saya Belum Terlalu Tolol Lah
PA merupakan pegawai BUMN pabrik gula.
"PA berhasil diringkus di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah," kata Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (28/1/2020).
Ade mengatakan, peran PA adalah menjual peluru berbagai jenis kepada tersangka EC.
• Belum Kantongi Izin, Mensesneg Minta Anies Baswedan Setop Revitalisasi Monas
PA juga menerima orderan untuk mengubah air softgun menjadi senjata api, dengan biaya Rp 4 juta per pucuk senjata.
Kata Ade, PA menawarkan jasa orderan kepada teman dekatnya untuk meng-upgrade senjata air softgun menjadi senjata api.
Usaha yang dilakukan oleh tersangka PA ini sudah berlangsung selama 6 bulan.
• SETAHUN Jadi Tahanan Kota di Thailand, Nakhoda Kapal Ini Minta Pertolongan Jokowi
Sedangkan metode penjualan PA adalah melalui jasa pengiriman pos.
Ade menambahkan, dari penangkapan itu polisi berhasil mengamankan barang bukti.
Yakni, 4 unit senpi yang sudah di-upgrade, 34 senjata replika yang akan di-upgrade, dan 1.105 amunisi berbagai kaliber.
• Revitalisasi Monas Bukan Baru Kali Ini Dilakukan, tapi Cuma Anies Baswedan yang Tak Kantongi Izin
Ade menyebut, PA tidak kunjung bisa menunjukkan izin resmi dari aparat yang berwenang atas penguasaan senjata yang dimilikinya.
"Atas tindakannya, PA dijerat pasal 1 ayat 1 Undang-undang Darurat."
"Dengan diancam pidana maksimal hukuman mati, pidana seumur hidup, atau 20 tahun penjara," jelas Ade.
• Pemotor yang Masturbasi di Bekasi Belum Tertangkap, Polisi Ungkap Kesulitannya
Sebelumnya diberitakan, Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang mengamankan 9 pucuk senjata api dan ratusan butir peluru tajam dari tersangka EC (42).
Senjata ilegal itu ditemukan di kediaman EC di Perum Puri Asih, Desa Suka Asih, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
"Tersangka EC diduga kuat merupakan pelaku yang memperjualbelikan senjata api ilegal," ucap Ade.
• DIVONIS Setahun Penjara, Habil Marati Bilang Cuma untuk Hibur Jaksa dan Polisi
Ade menerangkan, EC memperjualbelikan senjata api jenis makarov seharga Rp 11 juta hingga Rp 13 juta.
Informasi jual beli itu, kata Ade, kemudian terendus polisi yang langsung melakukan penyelidikan.
Dari tangan tersangka, diamankan barang bukti berupa 2 pucuk senjata api jenis makarov T16.
• Polisi Ringkus Penyilet Pejalan Kaki di JPO Olimo, Diduga Alami Gangguan Jiwa
Lalu, 1 pucuk senjata api jenis makarov T11, dan 2 pucuk senjata api jenis makarov T16 yang masih dalam proses perakitan.
Ditemukan juga 1 pucuk senjata api jenis ecoll special 99 yang juga masih dalam proses perakitan.
Kemudian, 1 pucuk senjata api jenis black gun 917 yang masih dalam proses perakitan, serta 1 pucuk senjata api revolver yang juga masih dalam proses perakitan.
• Pemerintah Cuma Berjanji, Warga Kemang Pratama 2 Bekasi Patungan Tanggulangi Tanah Longsor
"Kami juga menemukan 1 pucuk air soft gun jenis kwc makarov," beber Ade.
Selain senjata api, Ade berujar, polisi juga menemukan 8 unit selinder peluru revolver.
Lantas, 252 butir peluru tajam kaliber 9 milimeter, dan 39 peluru hampa kaliber 9 milimeter.
• Dwikorita Karnawati: Peringatan Dini BMKG Kalah dari Berita Ahmad Dhani Bebas
Kata Ade, tersangka dijerat Pasal 1 ayat (1) UU Darurat 12/1951, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Tersangka diduga telah membuat, menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai, menyimpan, dan menyembunyikan senjata api tanpa izin.
"Kasus ini menjadi atensi dan terus kami telusuri jejaring dan sindikatnya," papar Ade. (*)