Tenaga Kerja
Ribuan Buruh Tangerang Mengancam Mereka akan Mengosongkan Pabrik Menolak RUU Omnibus Law
Ribuan buruh di Tangerang akan menggelar aksi besar - besaran pada Rabu (22/1/2020) esok. Mereka bahkan nekat untuk mengosongkan pabrik.
Ribuan buruh di Tangerang akan menggelar aksi besar-besaran pada Rabu (22/1/2020) esok.
Mereka bahkan nekat untuk mengosongkan pabrik di kota berjuluk Seribu Industri Sejuta Jasa ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Prapti. Pengamatan Warta Kota, telah terpasang spanduk besar terkait aksi unjuk rasa tersebut.
Dalam spanduk itu tertulis Menolak Omnibus Law Ketenagakerjaan. Sebab menurut kaum buruh itu radikal dan anti Pancasila.
Spanduk ini pun terbentang di Gedung Dinas Ketenagakerjaan, Cikokol, Kota Tangerang. Aliansi Buruh Banten Bersatu yang memasang spanduk besar itu.
"Mereka mengancam untuk mengosongkan pabrik," ujar Prapti saat dijumpai Warta Kota di ruang kerjanya, Selasa (22/1/2020).
• Kesaksian Penjaga Warung Makan Mengungkap Jejak Aksi Penodongan Menggunakan Sajam di Pesanggrahan
Prapti menyebut dengan aksi tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kondusifitas investasi di Tangerang. Dirinya pun mencoba berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan.
"Ini bisa mengganggu iklim investasi dan aksi demo dikhawatirkan akan meluas," ucapnya.
• Upaya Pengiriman 254 Kg Ganja dengan Modus Dikamuflase Durian Dibongkar oleh Petugas Polres Jakbar
Prapti merinci sekitar 2.000 buruh turun ke jalan menyuarakan aspirasinya. Mereka menggelar aksi demontrasi ke Kantor DPRD, Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
"Omnibus Law ini kan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Mereka demo ke DPRD agar aspirasinya bisa disampaikan ke DPR RI," kata Prapti.
• Polisi Menantang Bukti Soal Pengakuan Luthfi Pembawa Bendera Ungkap Dirinya Disetrum dan Dipukuli
Sebelum ini, sejumlah kalangan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) atau JORR di Jatiasih, Kota Bekasi, pada Kamis (9/1/2020).
Massa buruh itu terdiri masa Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia, maupun Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia dan serikat pekerja lainnya.
Dalam aksinya mereka meminta kejelasan pihak JLJ atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia dan mantan Ketua Serikat Kerja JLJ Mira Sumirat.
Selain itu, ada sejumlah tuntutan lainnya pemindahan tugas unit kerja perusahaan lain, pemaksaan untuk mengikuti program pensiun dini dan lainnya.
• Saefullah Meyakini Mesin Pompa Pengendali Banjir Siap untuk Menghadapi Rob di Kawasan Pesisir DKI
Aksi demo buruh yang berada dekat dengan Gerbang Tol Jatiasih membuat arus lalu lintas tersendat. Terlihat sejumlah aparat Dinas Perhubungan Kota Bekasi mengatur arus kendaraan.