Banjir Jakarta
Warga Mengungkapkan Alat Peringatan Banjir yang Dipasang Berupa Toa Itu Tidak Difungsikan di Cipulir
Menara DWS ini berada tepat di depan rumah warga bernama Kiki. Ia mengatakan bahwa alat tersebut baru terpasang sekitar Agustus 2019 lalu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan klaim, alat komunikasi berbentuk menara Disaster Warning System (DWS) sebagai alat peringatan dini bencana banjir yang bakal menerjang satu wilayah.
Seperti halnya yang terpasang di wilayah RT 08/010, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Menara DWS ini berada tepat di depan rumah warga bernama Kiki.
Ia mengatakan bahwa alat tersebut baru terpasang sekitar Agustus 2019 lalu.
• Majelis Hakim Menolak Eksepsi dari Trio Terdakwa Kasus Bau Ikan Asin Berdasarkan Hasil Putusan Sela
Sebagaimana fungsinya, DWS sempat membantu warga Cipulir untuk meyiagakan datangnya banjir yang melanda kawasan permukimannya.
"Yang pertama bunyi (peringatan banjir sekitar pada bulan Oktober 2019)," kata Kiki saat ditemui di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2019).
Ia mengatakan, saat peringatan tersebut warga dapat mempersiapkan datangnya banjir dengan menyelamatkan beberapa materil dan lainnya.
• Kekuatan Tiang Gantungan untuk Eksekusi Pemerkosa Diujicoba dengan Menggantung Boneka Serupa Manusia
Sementara itu, saat banjir Tahun Baru 2020 menara sekira tinggi 5 meter itu tak memperingati akan datangnya banjir yang bakal melintasi daerah pinggiran Kali Pesanggrahan itu.
"Itu mah enggak bunyi. Kalau sekali-kalinya waktu pertama itu ada baru bunyi," katanya.
• Tensi Ketakutan Meningkat Setelah Dikabarkan Virus Mematikan yang Berasal Cina Mulai Memasuki Bali
Senada dengan warganya, Ketua RT 08/010, Kristanto mengatakan, bahwa alat komunikasi peringatan dini banjir tak berfungsi saat banjir Tahun Baru 2020 melanda kawasannya.
"Waktu pertama awal-awalsebelum banjir bunyi. Kemarin pas banjir besar itu dia enggak berfungsi," kata Kris saat ditemui dikediamannya, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020).
Tak berfungsinya alat tersebut, turut dipertanyakan warga kepadanya.

Ia pun menilai, adanya alat tersebut saat ini tak bisa membantu warga dalam memprediksi banjir yang bakal melanda kawasannya.
"Makanya, warga pada nanya ke saya (tak berfungsi alat DWS). Menurut saya sih begitu (tidak berfungsi)," katanya.
• Bagai Langit Bumi Bela Diri Dibegal Dituntut Seumur Hidup dan Empat Pemerkosa Dituntut Hukum Gantung
Sebelumnya diberitakan,Untuk mengantisipasi banjir, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar guna membeli enam set pengeras suara atau toa canggih.