Kecelakaan Maut di Subang
UPDATE Kecelakaan Bus di Subang, Ini Mekanisme Pembiayaan dari Pemkot Depok untuk para Korban Luka
PEMERINTAH Kota Depok siap menanggung semua biaya perawatan para korban kecelakaan maut di Subang yang merupakan rombongan kader Posyandu Depok.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Fred Mahatma TIS
"Semua biaya saat ini menggunakan dana dari Jasa Rahaja. Kalau habis biaya dari Jasa Raharja bisa menggunakan dana bantuan sosial (Bansos) dari Pemkot Depok..."
PEMERINTAH Kota Depok siap menanggung semua biaya perawatan para korban kecelakaan maut di Subang yang merupakan rombongan kader Posyandu Depok.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Enny Ekasari mengatakan, pembiayaan ini dibagi menjadi dua mekanisme.
Dipaparkan, untuk mekanisme awal, seluruh pengobatan warga Depok yang menjadi korban ditanggung oleh Jasa Raharja yang menggelontorkan biaya maksimal Rp 20 juta untuk masing-masing korban luka-luka.
• UPDATE Kecelakaan Bus di Subang, 30 Korban Luka Masih Dirawat di RSUI Depok, 4 Sudah Dioperasi
• VIDEO : Cerita Suami Korban Meninggal Kecelakaan Bus di Subang ; Anak Sempat Larang Pergi
• Kisah Korban Hidup Bus Terguling di Subang: Kita Semua Teriak Histeris Pas Sopir Bawa Ngebut
"Semua biaya saat ini menggunakan dana dari Jasa Rahaja. Kalau habis biaya dari Jasa Raharja bisa menggunakan dana bantuan sosial (Bansos) dari Pemkot Depok," kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Enny Ekasari di RSUI, Depok, Senin (20/1/2020).
Untuk dana bantuan sosial Pemkot Depok ini, Enny mengatakan bahwa Pemkot Depok mengeluarkan dana sampai mencapai Rp 150 juta untuk satu orang.
"Bansos ini disesuaikan dengan Peraturan Wali (Perwal) Kota Depok," ujar Enny.
Saat ini, Enny mengatakan pihaknya mencatat korban kecelakaan bus di Subang sebanyak 59 orang.
Dengan rincian delapan meninggal dunia, 33 korban ditangani di RSUI, satu korban di RS Sentra Medika, satu korban ke RS Mitra Keluarga Depok, 15 korban ke RSUD Depok, dan satu korban pulang sendiri dari Subang.
"Total korban termasuk sopir bus yang meninggal dunia dan kernet yang masih dalam perawatan medis," paparnya.

Masih dalam penanganan medis
Sementara itu, Manajer Pelayanan Kesehatan Unggul RSUI Depok, dr. Rakhmad Hidayat, Sp.S(K) mengatakan, saat ini keseluruhan korban yang di rawat di RSUI Depok masih dalam penanganan medis.
Di mana sebanyak 30 korban luka-luka dilarikan ke RSUI Depok, empat korban sudah menjalani operasi, sementara delapan lagi direncanakan akan menjalani operasi Selasa (21/1/2020).
"Sejauh ini pembiayaan belum ada yang mencapai Rp 20 juta," tutur Rakhmat ditemui di tempat yang sama.
Rincian 33 Korban yang teregistrasi di RSUI hingga Senin (20/1/2020) pukul 14.30:
- 26 pasien dirawat di lantai 5 (VIP=2, Kelas 1=1, Kelas 2=14, Kelas 3=9).
- 1 pasien anak dirawat di lantai 6.